Lewati ke:
19 September 2018
Kulit bayi memang berbeda dari kulit orang dewasa. Bila dilihat dengan mikroskop, struktur kulit bayi terlihat lebih tipis dan renggang dengan ikatan antar sel yang lebih longgar. Tak hanya itu, jumlah kelenjar minyak dan produksi kelenjar keringat pada kulit bayi lebih sedikit. Itulah sebabnya, masalah gatal pada bayi lebih rentan terjadi.
Penyebab Gatal pada Bayi
Karena kulitnya yang sangat sensitif, berbagai faktor dapat menjadi penyebab masalah gatal pada bayi. Bunda perlu mengetahui beberapa di antaranya untuk lebih berhati-hati.
1. Kulit Kering
Bila kelembapan kulit berkurang, bahkan orang dewasa pun akan merasa gatal. Risiko gatal ini tentu semakin meningkat pada kulit bayi yang memiliki lebih sedikit kelenjar minyak. Masalah kulit kering pada si Kecil bisa disebabkan beberapa faktor, seperti penggunaan produk bayi yang terlalu keras atau cuaca yang terlalu dingin.
2. Biang Keringat
Biang keringat merupakan masalah kulit yang cukup sering terjadi pada bayi. Hal ini terjadi karena pori-pori bayi memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Saat kulit bayi tersumbat, keringat pun menjadi lebih sulit keluar dan menyebabkan pori-porinya membengkak.
3. Gigitan Serangga
Gigitan serangga seperti nyamuk atau semut memang bisa menyebabkan bentol dan rasa gatal. Namun, apabila si Kecil mulai menunjukkan reaksi alergi yang lebih parah, Bunda perlu waspada. Segera bawa si Kecil ke dokter saat gejala seperti sulit bernafas, bengkak pada bekas gigitan, muntah, hingga demam mulai muncul setelah ia digigit serangga.
4. Ruam Popok
Ruam pada area popok juga menjadi masalah yang sering terjadi pada bayi. Cara terbaik untuk mencegah masalah ini adalah dengan segera mengganti popok bayi yang sudah kotor atau penuh. Dengan begitu, tidak ada kesempatan bagi bakteri untuk berkembang. Selalu jaga area popok agar selalu kering dan tidak lembap ya, Bun.
5. Alergi
Alergi bisa disebabkan makanan, bulu binatang, serbuk tanaman, dan beberapa hal lain. Pada bayi yang sensitif, gejala alergi sudah bisa muncul saat ia berusia 2-3 minggu. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan teliti mencari penyebab alergi, kemudian menjauhkan si Kecil dari alergen tersebut.
6. Eczema
Eczema atau eksim adalah gejala gatal dan kemerahan yang umum terjadi pada bayi. Eksim biasanya lebih rentan terjadi pada bayi yang memiliki keturunan keluarga penderita eczema. Selain faktor keturunan, eczema juga bisa disebabkan oleh asap rokok, debu, dan tungau.
7. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik merupakan radang kemerahan yang biasanya muncul di pipi, siku, atau lutut bayi. Masalah kulit yang bisa menjadi penyebab gatal pada bayi ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Beberapa di antaranya alergi terhadap makanan, debu, bulu binatang, atau bahan pakaian tertentu seperti wol yang kasar.
8. Infeksi
Kulit bayi bisa mengalami infeksi akibat bakteri. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab, misalnya karena tertular dari orang lain atau lingkungan yang kurang bersih. Infeksi pada kulit bayi biasanya menyebabkan bercak kemerahan yang gatal dan dapat membengkak.
Cara Mencegah dan Mengatasi Gatal pada Bayi
Agar masalah kulit tidak bertambah parah, gatal pada bayi sebaiknya tidak digaruk. Untuk mencegah si Kecil menggaruk bagian yang gatal, Bunda bisa memakaikan sarung tangan. Selain itu, pastikan kuku si Kecil selalu pendek agar tidak melukai kulitnya. Berikut beberapa hal lain yang juga bisa Bunda lakukan untuk mencegah dan mengatasi gatal pada bayi:
1.Pilih Pakaian yang Tepat
Pakaian dengan ukuran yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi. Karena itu, pilih pakaian bayi yang lembut, tidak kasar, dan menyerap keringat agar si Kecil merasa nyaman dan sejuk. Hindari juga pakaian dengan bahan sintetis seperti nilon atau polyester karena dapat memerangkap panas.
2. Cuci Bersih Pakaian Baru
Pakaian yang baru dibeli sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dipakaikan kepada si Kecil. Hal ini untuk membersihkan bahan kimia tambahan yang mungkin menempel pada pakaian. Bila perlu, gunakan deterjen khusus pakaian bayi yang lebih lembut agar si Kecil tidak terdampak sisa deterjen yang terlalu keras.
3. Mandi dengan Air Hangat
Mandikan bayi dengan air yang hangat-hangat kuku. Hal ini karena air yang terlalu panas dapat membuat kulit bayi semakin kering dan gatal. Bunda juga cukup memandikan si Kecil dua kali saja dalam sehari. Mandi terlalu sering justru akan membuat kulit menjadi kering.
4. Keringkan Tubuh Bayi dengan Sempurna
Setiap selesai memandikan si Kecil, pastikan Bunda mengeringkan tubuhnya secara tuntas. Hindari menggosok kulitnya terlalu keras. Sebaliknya, gunakan handuk yang lembut untuk mencegah iritasi dan rasa gatal.
5. Jaga Si Kecil Tidak Berkeringat
Bayi berada pada usia aktif yang menyebabkan ia mudah berkeringat. Bila si Kecil berkeringat, Bunda sebaiknya segera membersihkan dengan lap yang lembut. Hal ini karena keringat dapat menjadi penyebab munculnya masalah gatal pada bayi.
6. Pastikan Kebersihan Popok
Apabila popok si Kecil sudah basah atau kotor, Bunda harus segera menggantinya. Bersihkan area popok tersebut hingga benar-benar kering, untuk menghindari kondisi yang lembap. Kelembapan berlebih dapat menyebabkan bakteri berkembang dan memunculkan rasa gatal.
7. Beri Lotion Sebelum Aktivitas Outdoor
Aktivitas outdoor memang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Namun sebelum beraktivitas, ada baiknya oleskan dulu lotion atau krim nyamuk yang lembut dan aman untuk bayi. Hal ini dilakukan untuk mencegah gigitan serangga pada si Kecil.
8. Gunakan Pelembab Bayi Terbaik
Untuk mencegah kulit bayi menjadi kering, gunakan produk pelembap khusus yang lembut. Produk Zwitsal Baby Cream yang merupakan rangkaian produk Zwitsal Extra Care bisa menjadi pilihan Bunda. Dengan kandungan zinc, produk ini dapat menjaga kelembaban dan mengatasi iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Bunda juga tak perlu khawatir akan risiko alergi, karena pelembap ini sudah teruji Hypo-Allergenic.
Bila tidak diatasi dengan baik, masalah gatal pada bayi bisa mengganggu aktivitas dan waktu tidurnya. Bahkan, stimulasi yang Bunda berikan juga bisa jadi tidak dapat diterima dengan baik. Jadi, jangan sepelekan masalah kulit si Kecil ya, Bun.
Sumber:
childrensmedicalgroup.org/display/PPF/DocID/40310/Nav/1/router.asp
allergy.org.nz/Allergy+help/A-Z+Allergies/Eczema.html
eczema.org.au/info/facts.html
pregnant.thebump.com/new-mom-new-dad/baby-symptoms-conditions/articles/itchy-skin-baby.aspx
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/mengatasi-biang-keringat-pada-bayi/
hellosehat.com/pusat-kesehatan/dermatologi/apa-perbedaan-psoriasis-eksim-dan-dermatitis/
idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-perawatan-kulit-pada-anak-dengan-dermatitis-atopik
ayahbunda.co.id/balita-gizi-kesehatan/gigitan-serangga-yang-wajib-diwaspadai
ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/seputar-kulit-bayi-
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/penyebab-kulit-bayi-gatal/