Lewati ke:
9 September 2025
Aybun, kulit bayi itu ibarat sutra yang baru ditenun: halus, lembut, namun rapuh. Namun, jika muncul ruam kemerahan, rasa gatal, atau kulitnya terasa sangat kering, tentu hati Aybun pun ikut was-was. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah dermatitis atopik, kondisi kulit sensitif yang membuat si Kecil kurang nyaman. Lalu, bagaimana cara merawat kulit bayi dengan kondisi ini? Yuk, kenali gejala dan penyebabnya agar Aybun bisa memberikan perawatan yang tepat.
Apa Itu Dermatitis Atopik pada Bayi?
Dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronis yang membuat kulit bayi menjadi kering, gatal, dan mudah iritasi. Kondisi yang juga dikenal sebagai eksim ini umumnya muncul di pipi, kulit kepala, lipatan siku, belakang lutut, atau leher.
Berbeda dengan kulit kering biasa yang biasanya cepat membaik hanya dengan pelembap, dermatitis atopik cenderung kambuh dan membutuhkan perawatan khusus. Jadi, kalau Aybun melihat si Kecil mengalami gejala ini berulang kali, ada kemungkinan ia sedang menghadapi dermatitis atopik.
Apa Penyebab Dermatitis Atopik pada Bayi?
Penyebab pasti dermatitis atopik memang belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa hal yang cenderung memicu munculnya kondisi ini pada si Kecil.
Faktor keturunan
Jika ada riwayat eksim, asma, atau alergi di keluarga, risiko si Kecil mengalaminya akan lebih besar.
Kulit bayi yang masih berkembang
Lapisan kulitnya lebih tipis dibanding kulit orang dewasa, sehingga kelembapannya tentu lebih cepat hilang. Hasilnya? Kulitnya mudah teriritasi.
Alergi atau iritasi dari lingkungan
Bisa berasal dari sabun dengan bahan keras, deterjen, debu, atau bulu hewan peliharaan. Seperti dijelaskan oleh Kolb & Ferrer-Bruker di Atopic Dermatitis (2023), pasien dengan dermatitis atopik memiliki lapisan kulit yang rusak sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan alergen lingkungan seperti debu, bulu hewan, dan perubahan cuaca¹.
Perubahan cuaca
Udara dingin atau kering dapat memperparah kulit yang sudah sensitif.
Karena banyak pemicunya berasal dari lingkungan sehari-hari, penting bagi Aybun untuk mengenali faktor-faktor tersebut agar bisa melakukan pencegahan sejak dini.
Apa Saja Gejala Dermatitis Atopik yang Perlu Aybun Kenali?
Aybun mungkin bertanya-tanya, "Bagaimana membedakan dermatitis atopik pada bayi dengan masalah kulit lainnya?" Nah, mengenali tandanya sejak awal akan membantu Aybun menentukan langkah perawatan yang tepat.
Kulit terasa sangat kering atau bersisik.
Ruam kemerahan yang muncul di area tertentu.
Gatal yang membuat bayi rewel, terutama di malam hari.
Luka kecil atau kerak akibat sering digaruk.
Muncul bintil kecil berisi cairan yang bisa pecah dan mengeluarkan cairan jika digaruk terlalu keras.
Kalau gejala ini muncul berulang dan tidak membaik hanya dengan pelembap, kemungkinan si Kecil mengalami dermatitis atopik, bukan sekadar kulit kering.
Bagaimana Cara Merawat Kulit Bayi dengan Dermatitis Atopik?
Merawat bayi dengan dermatitis atopik memang butuh kesabaran. Namun, dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, kulit si Kecil bisa tetap lembut dan nyaman.
1. Gunakan sabun mandi lembut tanpa SLS/SLES
Kulit bayi dengan dermatitis atopik membutuhkan pembersih yang halus dan tidak mengikis kelembapan alaminya. Karena itu, Aybun sebaiknya menghindari sabun yang mengandung SLS/SLES, alkohol, atau paraben, karena bahan-bahan tersebut dapat membuat kulit si Kecil semakin kering dan memicu iritasi.
Sabun berbahan dasar alami, seperti aloe vera, bisa menjadi pilihan tepat. Kandungan ini dikenal mampu menenangkan kulit yang sedang meradang sekaligus membantu menjaga kelembapan. Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera hadir dengan formula ringan, teruji oleh dermatologis, dan bebas dari paraben maupun SLS/SLES.
Dengan perpaduan ekstrak Aloe Vera, Pro Vitamin B5, serta 4x Prebiotic Moisturizer, sabun ini tidak hanya membersihkan, tapi juga membantu menyeimbangkan ekosistem kulit dan mengunci kelembapannya. Jadi, setiap mandi menjadi momen lembut yang sekaligus mendukung perawatan kulit si Kecil.
2. Oleskan pelembap segera setelah mandi
Waktu terbaik untuk mengunci kelembapan kulit bayi adalah sesaat setelah mandi, sebelum kulitnya benar-benar kering. Idealnya, Aybun bisa mengoleskan pelembap dalam 2–3 menit setelah tubuh si Kecil dikeringkan dengan handuk lembut.
Untuk langkah ini, Zwitsal Baby Face & Body Cream bisa menjadi teman setia perawatan kulit harian. Dengan tekstur ringan yang cepat meresap, krim ini aman digunakan bahkan untuk kulit bayi yang baru lahir.
Formulanya diperkaya 10x Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Chamomile, yang bekerja untuk membantu menenangkan kulit, menjaga kelembapan hingga 24 jam, dan merawat kulit yang kering maupun sensitif. Menjadikannya bagian dari rutinitas setelah mandi akan membantu mempercepat proses pemulihan kulit si Kecil, sekaligus membuatnya lebih nyaman sepanjang hari.
3. Pilih pakaian yang ramah kulit sensitif
Kulit bayi dengan dermatitis atopik mudah teriritasi oleh gesekan atau panas berlebih. Karena itu, penting untuk memilih pakaian berbahan katun lembut yang dapat menyerap keringat dengan baik dan memberi ruang udara untuk kulit bernapas. Hindari bahan sintetis atau wol yang cenderung kasar di kulit dan bisa memicu rasa gatal.
4. Batasi waktu mandi dan gunakan air hangat
Mandi yang terlalu lama atau menggunakan air panas dapat menghilangkan minyak alami kulit, membuatnya semakin kering. Menurut jurnal oleh Pagliaro dkk. (2024), Aybun cukup mandikan si Kecil 5-10 menit sekali sehari saja dengan air hangat suam-suam kuku².
Gunakan gerakan lembut saat membersihkan tubuhnya, dan hindari menggosok kulit dengan spons kasar. Setelah mandi, segera keringkan tubuhnya dengan handuk lembut menggunakan teknik tepuk-tepuk agar kulit tidak semakin teriritasi.
5. Lindungi area popok
Area yang tertutup popok cenderung lebih lembap dan rentan iritasi, sehingga butuh perlindungan ekstra setiap hari. Aybun bisa mengoleskan krim pelindung untuk membantu menjaga kulit tetap kering dan sehat.
Salah satu pilihan yang bisa diandalkan adalah Zwitsal Daily Diaper Cream. Krim ini dirancang khusus untuk melindungi kulit bayi di area popok, dengan tekstur ringan yang cepat meresap dan nyaman digunakan tanpa rasa lengket.
Di dalamnya terdapat kombinasi Zinc dan Allantoin untuk membantu menenangkan kemerahan serta mencegah iritasi, ditambah Canola Oil, Vitamin E, dan Prebiotic Moisturizer yang berperan menjaga kelembapan sekaligus memberikan nutrisi pada kulit di area tertutup. Dengan pemakaian teratur, kulit si Kecil tetap nyaman meski memakai popok sepanjang hari.
6. Berikan jeda tanpa popok
Kulit di area popok cenderung lembap dan tertutup sepanjang hari, sehingga memberi waktu "bernapas" sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Sesekali, terutama saat di rumah, biarkan si Kecil tanpa popok selama beberapa menit.
Langkah ini membantu mengurangi kelembapan berlebih, meminimalkan gesekan, dan mempercepat proses pemulihan jika ada ruam atau iritasi. Pastikan area bermain atau tidurnya aman dan bersih selama sesi bebas popok ini.
7. Perhatikan asupan makanan (untuk bayi yang sudah MPASI)
Beberapa kasus dermatitis atopik pada bayi bisa dipengaruhi oleh reaksi terhadap makanan tertentu. Jika si Kecil sudah mulai MPASI, perkenalkan menu baru satu per satu dan amati reaksi kulitnya dalam 2-3 hari berikutnya.
Jika muncul kemerahan atau gatal setelah mengonsumsi makanan tertentu, catat dan diskusikan dengan dokter atau ahli gizi. Cara ini akan membantu Aybun menemukan dan menghindari pemicu yang memperburuk kondisi kulit si Kecil.
Kapan Si Kecil Harus Dibawa ke Dokter?
Tidak perlu menunggu sampai kondisinya memburuk untuk mencari bantuan. Berkonsultasi dengan tenaga medis sejak awal bisa membantu memastikan si Kecil mendapatkan perawatan yang tepat sekaligus memberi ketenangan hati untuk Aybun.
Sekarang, Aybun juga bisa memanfaatkan layanan Free Teleconsultation dari Zwitsal untuk bertanya langsung kepada dokter tanpa harus keluar rumah. Praktis, nyaman, dan tetap aman untuk Aybun dan si Kecil.
Segera bawa si Kecil ke dokter atau gunakan Free Teleconsultation Zwitsal jika:
Ruam tidak membaik setelah perawatan di rumah.
Kulit tampak bernanah atau berkerak tebal.
Si Kecil sangat rewel dan sulit tidur karena gatal.
Ruam menyebar luas.
Merawat bayi dengan dermatitis atopik atau eksim memang memerlukan kesabaran. Mulai dari memilih sabun yang tepat, menjaga kelembapan kulit, hingga mengetahui kapan perlu berkonsultasi dengan dokter, setiap langkah yang Aybun lakukan akan membantu si Kecil merasa lebih nyaman. Semoga si Kecil selalu sehat, ya!
Referensi:
1. Logan Kolb, Sarah J. Ferrer-Bruker. 2023. Atopic Dermatitis. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448071/
2. Margherita Pagliaro, Luca Pecoraro, Camilla Stefani, dkk. 2024. Bathing in Atopic Dermatitis in Pediatric Age: Why, How and When. Diambil dari https://doi.org/10.3390/pediatric16010006