Lewati ke:
29 July 2017
Persalinan adalah proses yang melelahkan dan penuh perjuangan, tidak hanya untuk Bunda yang melahirkan, tapi juga untuk si kecil. Makanya jangan kaget kalau keadaan si kecil saat dilahirkan tidak ‘sebersih’ keadaan bayi-bayi dalam adegan melahirkan di serial TV atau film bioskop yang Bunda tonton. Kenyataannya, bayi terlahir dalam keadaan berlumur air vernix, yaitu lapisan kekuningan yang melindungi kulitnya dari air ketuban.Tapi toh bayi Bunda tetap keajaiban yang paling indah bagi orang tua tersayangnya, kan?
Fakta unik lainnya adalah kulit bayi Bunda akan berwarna merah selama beberapa hari pertama kehidupannya, tidak peduli apapun ras bayi Bunda. Setelah kulit bayi mulai normal pun warna kulit bayi merah ini bisa kembali lagi saat ia menangis. Keadaan kulit bayi merah ini terjadi karena sistem syaraf yang mengontrol pencernaan, detak jantung, pernafasan, serta peredaran darah dan pelebaran pembuluh darah masih baru mulai bekerja, sehingga belum berfungsi dengan sempurna.
Kulit bayi merah, termasuk saat menangis, justru menunjukkan bahwa jantungnya memompa darah dengan baik dan darah bayi mengandung banyak oksigen. Karena itu, Bunda tidak perlu khawatir bila si kecil mengalami kulit bayi merah.
Bunda justru harus waspada bila kulit bayi berwarna kekuningan, karena hal ini bisa jadi pertanda penyakit kuning yang bisa berbahaya bagi bayi. Kuning pada bayi terjadi karena kadar bilirubin, yaitu hasil penguraian sel darah merah, dalam darah bayi lebih dari 5 mg/dL. Masalah ini tidak membahayakan bayi selama berada di bawah kadar 12 mg/dL, atau 10 mg/dL untuk bayi yang terlahir prematur. Tapi bila lebih dari kadar tersebut, bayi perlu mendapatkan fototerapi.
Selain mewaspadai kulit bayi kuning, Bunda juga harus waspada bila kulit bayi berwarna kebiruan. Warna kebiruan pada tangan atau kaki bayi tidak perlu dikhawatirkan. Tapi bila kulit bayi berwarna kebiruan di sekitar bibir, wajah, ataupun dada, sebaiknya Bunda segera berkonsultasi pada dokter anak.
Warna kulit asli bayi Bunda baru akan terlihat setelah ia mulai agak besar. Warna asli kulit beberapa bayi malah baru terlihat setelah dia berusia 6 bulan. Tapi selama si kecil sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik, Bunda tidak perlu mengkhawatirkan warna kulit si kecil, apapun warna kulitnya.
Sumber:
http://kidshealth.org/parent/pregnancy_center/childbirth/newborn_variations.html#
http://www.parentsconnect.com/parenting-your-kids/baby/newborn-care/newborn_skintone_different.html
http://www.babyfaq.info/skin/red.php
http://www.whattoexpect.com/first-year/photo-gallery/surprising-facts-about-babys-skin.aspx#/slide-2
http://health.kompas.com/read/2011/09/29/07214276/Bayi.Kuning.Tak.Bahaya.tapi.Perlu.Diwaspadai