Lewati ke:
Terakhir Diperbarui: 28 November 2025
Ditinjau oleh: dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS. CIMI, CBATR, C.HydroT
Fakta Seputar Ruam Popok Pada Bayi
- Ruam popok adalah peradangan kulit di area tertutup popok akibat kelembapan, gesekan, serta paparan urine dan feses.
- Kulit bayi lebih tipis dan cepat kehilangan kelembapan sehingga lebih rentan mengalami iritasi.
- Faktor pemicu paling umum meliputi bakteri dan amonia dari urine, cuaca panas, gesekan popok, kebersihan yang kurang terjaga, serta sensitivitas terhadap bahan popok.
- Gejalanya dapat berupa kemerahan, kulit yang hangat dan sensitif, bintik atau bercak meradang, kulit kering atau mengelupas, serta bayi yang tampak rewel saat area popok dibersihkan.
Ruam popok adalah peradangan kulit yang muncul di area tertutup popok akibat kelembapan, gesekan, atau paparan urine dan feses. Kondisi ini cukup umum terjadi dan sering membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Agar AyBun bisa mencegahnya dengan lebih efektif, penting untuk memahami penyebab ruam popok sekaligus cara mengatasinya. Selain itu, apa saja faktor paling umum yang memicu ruam popok pada bayi?
Apa Penyebab Ruam Popok pada Bayi?
Penyebab ruam popok adalah kombinasi antara kelembapan berlebih, gesekan, dan paparan iritan yang menempel di kulit bayi. Karena kulit si Kecil masih lebih tipis dan mudah kehilangan kelembapan, area popok menjadi bagian yang paling rentan mengalami iritasi.
Berikut beberapa penyebab yang paling sering memicu ruam popok dan penting untuk AyBun perhatikan:
- Bakteri dan amonia pada kotoran dan air seni bayi. Kedua zat ini bisa menjadi penyebab ruam popok, karena dapat melukai dan mengiritasi kulit bayi.
- Cuaca panas dan keringat yang berlebihan di area kulit yang tertutup popok.
- Gesekan antara kulit dan popok yang terlalu ketat atau ukuran yang tidak pas.
- Kurangnya kebersihan di area pantat bayi, apalagi ketika telat membersihkan pantat dan mengganti popok.
- Reaksi terhadap bahan popok. Beberapa bayi mungkin sensitif terhadap bahan tertentu dalam popok atau tisu basah, yang bisa memicu reaksi kulit.
Karena itu, Bun, selalu pastikan kebersihan area popok dan gunakan produk yang lembut dapat membantu mencegah ruam popok dan menjaga kenyamanan si Kecil.
Apa Gejala Ruam Popok pada Bayi?
Gejala ruam popok biasanya ditandai dengan perubahan pada kulit di area popok, mulai dari kemerahan hingga rasa tidak nyaman pada si Kecil. AyBun bisa memperhatikan tanda-tanda berikut:
- Kemerahan pada kulit, terutama di lipatan paha, pantat, atau sekitar alat kelamin.
- Kulit tampak lebih hangat dan sensitif saat disentuh.
- Bintik atau bercak kecil yang tampak meradang.
- Kulit terasa kering, mengelupas, atau tampak lecet ringan.
- Bayi tampak rewel ketika popok diganti atau area tersebut dibersihkan.
Jika gejalanya muncul terus-menerus atau semakin parah, AyBun bisa memanfaatkan layanan Free Teleconsultation dari Zwitsal agar bisa mendapatkan arahan langsung dari tenaga medis tanpa harus keluar rumah. Dari sana, AyBun akan dibantu menentukan apakah perlu pemeriksaan lanjutan ke dokter anak atau dokter kulit.
Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi?
Ruam popok pada bayi bisa diatasi dengan perawatan yang tepat dan konsisten. Nah, jika sudah terjadi iritasi, bagaimana cara mengatasinya? AyBun bisa coba beberapa cara berikut untuk mencegah dan mengatasi berbagai jenis ruam popok pada si Kecil.
1. Ganti popok secara teratur
Faktor terpenting untuk mencegah ruam popok adalah faktor kebersihan. Kelembapan merupakan salah satu penyebab ruam popok, karena itu Bunda sebaiknya mengganti popok sesering mungkin. Gantilah popok segera setelah basah atau kotor untuk menghindari kontak lama dengan urine atau feses.
2. Bersihkan daerah popok dengan benar
Menjaga kebersihan area popok menjadi langkah penting untuk mencegah iritasi pada kulit bayi. Menurut dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS. CIMI, CBATR, C.HydroT, "Membersihkan area genital dan bokong bayi setiap kali mengganti popok merupakan langkah penting untuk mencegah iritasi. Pastikan pembersihan dilakukan dari arah depan ke belakang, lalu keringkan dengan lembut sebelum memakai popok baru. Bila menggunakan tisu basah, pilih yang aman untuk kulit sensitif dan dapat membantu menjaga kelembapan alami kulit bayi."
3. Gunakan tisu basah khusus bayi
Selain membasuh dengan air, AyBun juga bisa menggunakan tisu basah untuk membersihkan pantat bayi setiap kali popok diganti. Tisu basah juga sangat berguna jika AyBun sedang bepergian, karena praktis digunakan.
Namun, pastikan AyBun menggunakan tisu basah yang memang diformulasikan untuk kulit bayi yang sensitif, seperti Zwitsal Baby Wipes Rich Moisture. Tisu basah ini memiliki formula anti-bakteri untuk membersihkan kulit secara menyeluruh, Prebiotic Moisturizer dan ekstrak Aloe Vera untuk menjaga kelembapan kulitnya.
4. Gunakan produk perawatan yang melembapkan
Menurut dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS. CIMI, CBATR, C.HydroT, "Ruam popok umumnya disebabkan oleh kelembapan dan gesekan pada kulit bayi. Untuk membantu mengatasinya, gunakan krim pelindung yang mengandung zinc oxide, vitamin E, atau bahan alami yang menenangkan kulit. Pastikan area popok selalu bersih dan kering sebelum dioleskan krim. Hindari penggunaan produk yang mengandung alkohol atau pewangi berlebihan agar kulit bayi tidak semakin iritasi."
Untuk mengatasi masalah ruam popok pada bayi, gunakan obat ruam popok berupa krim, salep, atau obat oles. Nah, produk yang bisa AyBun coba untuk mengatasi ruam popok adalah Zwitsal Daily Diaper & Rash Cream. Bagaimana cara menggunakan obat ruam popok ini? Oleskan saja krim atau obat ruam popok secara tipis. Lalu, oleskan kembali krimnya setiap kali AyBun mengganti popok si Kecil.
Krim untuk mengatasi ruam popok pada bayi ini mengandung Zinc Oxide dan dan diperkaya 3x Multivitamin Complex yang terdiri dari Niacinamide, Vitamin C, dan Vitamin E untuk menutrisi dan menjaga kelembapan kulit bayi. Karena sudah teruji secara dermatologis, krim untuk mengatasi ruam popok pada bayi ini aman digunakan setiap hari dan lembut untuk kulit sensitif si Kecil.
Selain menggunakan produk khusus untuk ruam popok, AyBun juga bisa menggunakan krim hydrocortisone, krim antibiotik, atau obat oles anti-jamur.
5. Selalu gunakan sabun khusus bayi
Namanya juga sedang teriritasi, jadi jangan sembarang pakai produk. Salah-salah, ruam popoknya bisa semakin parah. Jika sedang membersihkan pantat si Kecil, pastikan AyBun menggunakan sabun khusus bayi dengan kandungan pelembap yang baik.
AyBun bisa memilih Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey yang diperkaya Ekstrak Madu serta 6x Prebiotic Moisturizer untuk melembapkan kulit bayi yang kering dan melindungi dari kekeringan. Sabun bayi ini tidak mengandung SLS/SLES dan paraben, sehingga pas untuk kulit sensitif si Kecil!
6. Stop dulu penggunaan bedak
Bagaimana cara mengobati ruam popok pada bayi laki laki atau perempuan? Jika si Kecil sudah terkena ruam popok, ada baiknya AyBun tidak menggunakan bedak sementara waktu. Penggunaan bedak di area popok bisa saja memperburuk ruam pada bayi.
Partikel bedak dapat mengumpul dan bercampur dengan keringat, yang justru menciptakan lingkungan lembap dan menjadi tempat berkembangnya jamur serta bakteri. Sebagai gantinya, AyBun bisa menggunakan krim bayi yang efektif melindungi kulit dari iritasi tanpa risiko tambahan.
7. Pastikan kulit sudah kering sebelum dipakaikan popok
Ingat, ruam popok terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah kulit yang terlalu lembap. Karena itu, setelah memandikan atau membersihkan pantat si Kecil setelah mengganti popok, pastikan kulitnya sudah kering sempurna.
8. Biarkan kulit bernapas tanpa popok beberapa saat
Setelah popok diganti dan kulit dibersihkan, biarkan bayi tanpa popok selama beberapa menit agar kulitnya tetap kering dan tidak terpapar kelembapan berlebihan. Kelembapan yang terjebak dapat menyebabkan iritasi dan memicu perkembangan ruam.
Membiarkan kulit terkena udara juga membantu mempercepat penyembuhan jika si Kecil terkena ruam. Pastikan juga lingkungannya hangat dan nyaman agar bayi tetap merasa aman saat dibiarkan tanpa popok.
9. Pilih popok elastis, berdaya serap tinggi, dan nyaman
Ingat, salah satu penyebab ruam popok pada bayi adalah gesekan dari popok. Karena itu, cara menghilangkan ruam popok berikutnya adalah dengan memperhatikan popok yang dipakai si Kecil. Pilih popok yang elastis untuk mengurangi risiko gesekan berlebihan pada kulit, terutama saat bayi bergerak.
Selain itu, popok dengan daya serap tinggi memastikan kelembapan terserap dengan cepat, menjaga kulit bayi tetap kering. Pastikan juga popok tidak terlalu ketat agar kulit dapat bernapas, sehingga kelembapan tidak terjebak dan risiko iritasi berkurang.
10. Perhatikan MPASI
Jika bayi sudah makan makanan padat atau MPASI, perhatikan apakah makanan tertentu memicu ruam. Beberapa makanan, seperti buah jeruk atau makanan yang terlalu asam, dapat membuat urine atau feses bayi lebih bersifat iritatif pada kulit.
Pantau reaksi kulit bayi setelah mengonsumsi makanan baru dan perkenalkan makanan satu per satu agar lebih mudah mengidentifikasi pemicu potensial. Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan dokter untuk asupan hariannya.
Bagaimana Ciri-ciri Ruam Popok akan Sembuh?
Ketika AyBun dengan telaten melakukan berbagai cara menghilangkan ruam popok dan merawat kulit si Kecil, ada kemungkinan kondisi kulitnya berangsur membaik. Apa yang menjadi ciri-ciri ruam popok akan sembuh?
- Warna kulit berangsur normal. Kemerahan atau ruam di kulit mulai memudar dan terlihat lebih sehat.
- Bintik merah, lecet, atau luka di area popok mulai menghilang.
- Kulit tampak lebih kering dan tidak terlalu lembap atau basah.
- Bayi tidak lagi rewel atau gelisah saat popok diganti, menandakan rasa gatal atau sakit telah berkurang.
- Kulit tidak lagi mengalami reaksi negatif saat terkena popok, salep, atau krim perawatan.
Perubahan positif pada kulit si Kecil ini juga menandakan perawatan yang AyBun lakukan sudah tepat. dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS. CIMI, CBATR, C.HydroT menjelaskan bahwa, "Dengan menjaga kebersihan, memilih popok yang tepat, dan menggunakan produk perawatan yang lembut, AyBun dapat membantu kulit bayi pulih lebih cepat. Jika ruam tampak memburuk dan tidak kunjung membaik, segerakan periksakan ke dokter anak terdekat ya untuk memastikan tidak ada infeksi tambahan."
Semoga tips-tips di atas membantu AyBun dalam menjaga kesehatan kulit si Kecil!