Lewati ke:
10 Desember 2025
AyBun, pernah panik melihat kulit Si Kecil tiba-tiba muncul bentol merah? Tenang dulu, ya. Bentol merah pada bayi termasuk hal yang umum dan bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari biang keringat, alergi, gigitan serangga, hingga iritasi ringan. Sebagian besar tidak berbahaya, tapi penting bagi AyBun untuk tahu penyebab dan cara mengatasinya agar kulit bayi tetap nyaman. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Apa Penyebab Umum Bentol Merah pada Bayi?
Bentol merah pada bayi adalah benjolan kecil di kulit yang tampak kemerahan, kadang terasa gatal atau tampak seperti gigitan nyamuk. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari biang keringat hingga infeksi ringan pada kulit.
1. Biang keringat (Miliaria)
Cuaca yang panas dan lembap sering membuat kulit lembut si Kecil bereaksi. Itulah mengapa biang keringat menjadi penyebab paling umum bentol merah pada bayi. Bentol kecil akibat biang keringat ini biasanya muncul di leher, punggung, atau dada.
2. Ruam popok
Ruam popok juga sering menjadi pemicu munculnya bentol merah pada bayi. Saat popok terlalu lembap atau lama tidak diganti, kulit di area bokong dan paha bisa tampak kemerahan dan muncul bentol kecil. Kondisi ini tentu sering membuat si Kecil rewel karena rasa perih dan gatal di kulit sensitifnya.
Menurut penelitian oleh Yonezawa & Haruna (2019), masalah kulit seperti ruam popok yang terjadi pada tiga bulan pertama kehidupan bayi dapat meningkatkan risiko munculnya dermatitis atopik di kemudian hari¹. Karena itu, penting bagi AyBun untuk menjaga area popok tetap bersih, kering, dan segera mengganti popok ketika basah agar kulit si Kecil tetap sehat dan terlindungi.
3. Eksim (dermatitis atopik)
Eksim pada bayi bisa menyebabkan kulitnya menjadi kering, gatal, dan mudah iritasi. Pada beberapa bayi, eksim bisa tampak sebagai bintik merah pada pipi bayi atau di area lipatan tangan dan kaki. Kondisi ini bisa berlangsung cukup lama dan sering berkaitan dengan riwayat alergi dalam keluarga.
4. Reaksi alergi
AyBun mungkin pernah melihat bentol keras merah pada bayi setelah ia mencoba makanan baru atau memakai sabun yang tidak cocok. Reaksi alergi pada bayi seperti ini umum terjadi karena sistem imun si Kecil masih belajar mengenali zat asing. Bentol kadang terasa gatal seperti gigitan nyamuk dan bisa muncul di beberapa bagian tubuh sekaligus.
5. Gigitan serangga
Gigitan nyamuk atau semut bisa menyebabkan bentol merah gatal, terutama di wajah, tangan, dan kaki. Kulit bayi yang halus membuat reaksi jadi lebih jelas terlihat. Walaupun biasanya ringan, gatalnya bisa membuat bayi sulit tidur atau tampak gelisah. Jika terlihat bentol merah gatal seperti gigitan nyamuk pada wajah atau kaki bayi, oleskan lotion pelindung lembut untuk membantu menenangkannya.
6. Iritasi kontak
Kulit bayi yang masih sangat sensitif bisa bereaksi terhadap hal kecil, seperti pakaian yang bahannya kasar, sisa detergen yang belum terbilas sempurna, atau parfum pakaian. Iritasi kontak seperti ini sering menimbulkan bentol-bentol merah pada bayi, terutama di area yang sering bergesekan dengan pakaian.
7. Infeksi kulit ringan
Beberapa infeksi kulit seperti impetigo atau folikulitis bisa menimbulkan bentol merah pada bayi yang tampak bernanah atau berkerak. Dari hasil di sebuah panel ahli oleh Galli dkk. (2022), impetigo bakteri memang merupakan salah satu infeksi kulit yang paling sering terjadi pada anak-anak².
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pada kulit bayi yang lembap atau terluka ringan. Walau tidak selalu berbahaya, kondisi seperti ini sebaiknya diperiksa oleh dokter agar tidak meluas dan kulit si Kecil bisa segera pulih.
Apa Langkah Cepat yang Bisa AyBun Lakukan di Rumah?
Jika bentol merah pada bayi tampak ringan dan si Kecil tetap terlihat ceria, AyBun bisa bantu meredakannya dengan langkah sederhana berikut ini.
1. Kompres lembut area bentol
Gunakan kain lembut yang dibasahi air dingin, lalu tempelkan perlahan pada area bentol. Cara ini membantu menenangkan kulit yang terasa gatal atau hangat akibat bentol merah pada bayi, termasuk bentol keras merah pada bayi karena iritasi ringan atau reaksi alergi. Kompres beberapa menit untuk memberi kenyamanan tanpa membuat kulit terlalu lembap.
2. Jauhkan si Kecil dari penyebab bentol
Jika AyBun sudah mengenali pemicu bentol, usahakan untuk menghindarkannya sementara waktu. Langkah sederhana ini memberi waktu bagi kulit si Kecil untuk beristirahat dan pulih tanpa terpapar pemicu yang sama.
3. Hindari menggaruk atau memberi krim dewasa
Meskipun gatal, usahakan agar bayi tidak menggaruk area bentol karena bisa membuat kulit luka dan memperparah iritasi. AyBun bisa menggunting kukunya atau menggunakan sarung tangan untuk sementara waktu.
Hindari juga pemakaian krim atau salep dewasa tanpa saran dokter karena formulasinya sering terlalu kuat untuk kulit bayi. Bila AyBun ingin menjaga kulit si Kecil tetap lembap dan tidak semakin sensitif, bisa gunakan Zwitsal Daily Diaper & Rash Cream setelah mandi.
Krim ini mengandung Zinc Oxide yang membantu meredakan serta mencegah iritasi ringan pada kulit si Kecil, baik akibat pemakaian popok maupun gesekan dan kelembapan di area kulit lain yang sedang sensitif. Krim ini juga diperkaya dengan 3x Multivitamin Complex yang terdiri dari Niacinamide, Vitamin C, dan Vitamin E untuk menutrisi dan membantu menjaga kelembapan kulit bayi.
Formulanya lembut untuk kulit kering dan sensitif, hypoallergenic, tidak mengandung paraben, serta sudah teruji oleh dokter kulit. AyBun bisa menggunakannya setiap hari agar kulit si Kecil tetap sehat dan nyaman.
4. Ganti pakaian bayi lebih sering dan gunakan baju longgar
Keringat dan gesekan bisa memperparah bentol merah karena membuat kulit bayi menjadi lembap dan mudah iritasi. Segera ganti bila terasa lembap atau basah agar kulit tetap bersih dan kering. Pilih juga pakaian yang cenderung longgar untuk membantu menurunkan suhu tubuh bayi, sehingga kulitnya bisa bernapas dan bentol lebih cepat mereda.
Apa Tanda Bentol Merah yang Perlu Diwaspadai?
Sebagian besar bentol merah pada bayi bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, segera konsultasikan ke dokter jika Bunda menemukan tanda-tanda berikut:
- Bentol bernanah, tampak menyebar, atau menimbulkan luka terbuka.
- Bayi demam di atas 38°C, rewel terus-menerus, atau tampak sangat tidak nyaman.
- Bentol muncul disertai pembengkakan pada wajah, bibir, atau sesak napas.
- Kondisi tidak membaik setelah tiga hari meski sudah dilakukan perawatan di rumah.
Jika AyBun menemui tanda-tanda ini, jangan ragu untuk mencari saran medis. AyBun bisa memanfaatkan layanan Free Teleconsultation dari Zwitsal untuk mendapatkan arahan langsung dari tenaga medis tanpa harus keluar rumah. Melalui layanan ini, AyBun akan dibantu menentukan langkah selanjutnya, apakah cukup dengan perawatan ringan di rumah atau perlu pemeriksaan langsung ke dokter anak atau dokter kulit.
Bagaimana Cara Mencegah Bentol Merah pada Bayi?
Mencegah selalu lebih baik, terutama untuk kulit sensitif Si Kecil. Beberapa langkah mudah yang bisa Bunda lakukan:
1. Jaga kebersihan kulit dengan mandi rutin
Mandi membantu membersihkan keringat, debu, dan bakteri penyebab iritasi yang bisa memicu bentol. Gunakan air hangat dan sabun lembut yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi agar tidak menghilangkan minyak alaminya.
Untuk menjaga kelembapan sekaligus mencegah munculnya iritasi, AyBun bisa memilih sabun bayi dengan formula lembut seperti Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera. Sabun sekaligus sampo bayi ini diformulasikan dengan Ekstrak Aloe Vera, Pro-Vitamin B5, dan 4x Prebiotic Moisturizer yang membantu menjaga kelembapan alami kulit bayi. Formulanya telah teruji oleh dokter kulit dan dokter anak, serta bebas paraben dan SLS/SLES, sehingga aman digunakan setiap hari.
2. Selalu gunakan pelembap untuk menjaga skin barrier
Kulit bayi kehilangan air lebih cepat dari kulit orang dewasa. Saat kulit kering, skin barrier melemah dan lebih mudah bereaksi terhadap gesekan atau alergen. Mengoleskan Zwitsal Face & Body Cream setelah mandi membantu mempertahankan kelembapan hingga 24 jam.
3. Pilih pakaian yang lembut dan menyerap keringat
Pakaian yang bahannya kasar atau terlalu ketat bisa menyebabkan gesekan dan menahan panas di kulit bayi. Pilih bahan katun lembut yang menyerap keringat agar kulit tetap kering, sejuk, dan bebas iritasi. Cara ini membantu mencegah biang keringat yang sering menjadi penyebab bentol merah pada bayi.
4. Jaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman
Suhu yang panas dan lembap membuat bayi mudah berkeringat, dan keringat berlebih dapat menyumbat pori-pori hingga muncul biang keringat. Menjaga ruangan tetap sejuk dan memiliki sirkulasi udara baik akan membantu kulit si Kecil tetap kering, bersih, dan bebas bentol.
5. Lindungi kulit bayi dari gigitan serangga
Selain panas dan gesekan, gigitan nyamuk juga bisa menimbulkan bentol merah dan rasa tidak nyaman pada kulit bayi. Untuk mencegahnya, AyBun bisa mengoleskan Zwitsal Baby Skin Protector Lotion sebelum si Kecil beraktivitas.
Lotion ini diperkaya dengan Chamomile Extract dan Citronella Oil untuk melindungi kulit bayi saat beraktivitas di luar dan menghindarkan si Kecil dari gigitan nyamuk. Kandungannya yang lembut juga bisa membantu merawat kulit dan mengurangi bekas gigitan nyamuk pada bayi, sehingga kulit tetap halus dan nyaman. Formulanya ringan, aman untuk kulit sensitif, bahkan untuk newborn sekalipun.
6. Selalu perhatikan reaksi kulit terhadap produk dan makanan baru
Beberapa bayi memiliki kulit yang sensitif terhadap bahan tertentu dalam produk perawatan atau makanan. Karena itu, AyBun perlu memperhatikan reaksi kulit setiap kali si Kecil menggunakan produk baru atau mulai makan sesuatu yang berbeda. Mengenali perubahan sejak dini membantu mencegah iritasi dan bentol berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
Untuk membantu mengamati kulitnya dengan lebih terarah, AyBun bisa mencoba langkah AKSI (Analisis Kulit Si Kecil) berikut:
- Cek ruam dan lecet di sekitar area popok dan lipatan tubuh
- Cek tekstur kulit. Apakah kering, bentol, dan bersisik?
- Cek luka di kulit, terutama di sekitar hidung dan mulut
- Cek tangisan si Kecil. Apakah ia menangis ketika suatu area kulit disentuh?
Kebiasaan sederhana ini membantu AyBun mengenali masalah kulit lebih cepat dan mencegahnya menjadi lebih parah.
7. Rutin menjaga kebersihan lingkungan bayi
Debu, keringat, dan sisa detergen yang menempel di pakaian atau tempat tidur bisa memicu alergi kulit. Cuci perlengkapan bayi dengan deterjen hipoalergenik dan pastikan bilasannya bersih. Lingkungan yang bersih membantu kulit bayi tetap sehat dan mengurangi risiko bentol akibat reaksi alergi.
Sebagian besar bentol merah pada bayi tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan perawatan lembut di rumah. Yang terpenting adalah Bunda mengenali penyebabnya, memberikan perawatan yang tepat, serta tahu kapan harus berkonsultasi ke dokter. Dengan langkah kecil namun konsisten, kulit Si Kecil akan tetap halus, lembut, dan nyaman setiap hari.
Referensi:
1. Kaori Yonezawa, Megumi Haruna. 2019. Short-term skin problems in infants aged 0-3 months affect food allergies or atopic dermatitis until 2 years of age, among infants of the general population. Diambil dari Allergy, Asthma & Clinical Immunology https://doi.org/10.1186/s13223-019-0385-7
2. Luisa Galli, Andrea Novelli, Giuseppe Ruggiero, Stefania Stefani, Anna Belloni Fortina. 2022. Pediatric impetigo: an expert panel opinion about its main controversies. Diambil dari https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1120009X.2021.1961185