Lewati ke:
23 September 2025
Biduran memang bisa muncul kapan saja. Si Kecil bisa saja sedang asyik bermain dan tiba-tiba mengalami biduran, dengan kulit yang memerah hingga bentol gatal yang membuatnya sulit tidur. Kondisi ini wajar bikin para Aybun cemas, tapi tenanglah, sebagian besar biduran bisa ditangani di rumah dengan langkah sederhana. Nah, apa penyebab biduran ini? Berbahaya atau tidak, ya? Yuk, baca terus artikel ini untuk panduan detailnya.
Apa Itu Biduran pada Anak?
Menurut jurnal dari Brehler dkk. yang dipublikasikan di Allergo Journal International (2023), urtikaria atau biduran adalah salah satu penyakit kulit paling umum pada anak, dengan gejala khas berupa gatal dan bentol kemerahan yang bersifat sementara. Dalam bahasa sehari-hari, banyak yang menyebut biduran sebagai kaligata pada anak.
Kondisi ini sering muncul tiba-tiba, termasuk pada bayi maupun balita, karena itulah banyak orang tua yang panik. Walaupun biasanya tidak berbahaya, biduran pada anak tetap perlu ditangani dengan lembut agar kulitnya tidak semakin teriritasi, ya.
Seperti Apa Ciri-Ciri Biduran?
Sama-sama terlihat kemerahan pada kulit, wajar kalau Aybun kadang bingung membedakan biduran dengan ruam kulit biasa. Bedanya, ruam umumnya muncul merata, terasa hangat, dan kadang disertai kulit kering atau mengelupas. Sementara itu, biduran punya tanda khas yang bisa Aybun kenali seperti berikut ini.
Si Kecil tampak gelisah atau rewel karena rasa gatal yang mengganggu.
Kulit memerah dan muncul bentol-bentol menonjol. Biduran di wajah, misalnya, biasanya terlihat sebagai bentol hangat yang terasa gatal saat disentuh.
Gatal sering kali lebih terasa pada malam hari, membuat tidurnya terganggu.
Kadang disertai iritasi ringan hingga bengkak di wajah, tangan, atau area lipatan kulit.
Meski sering terlihat datang tiba-tiba, biduran sebenarnya bisa dideteksi lebih awal bila Aybun rutin memperhatikan kondisi kulit si Kecil. Untuk memudahkan deteksi dini, Zwitsal bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Divisi Dermatologi Pediatrik Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merekomendasikan panduan sederhana yaitu AKSI (Analisis Kulit Si Kecil).
Ada 4 langkah AKSI yang bisa dilakukan, yaitu dengan mengecek area kepala, pipi, lipatan, dan area popok:
Cek Ruam dan Lecet: Apakah ada ruam atau lecet di area tersebut?
Cek Tekstur Kulit: Apakah kering, bersisik, ada kemerahan atau bentol?
Cek Luka di Kulit: Apakah ada luka di area tersebut?
Cek Tangisan Si Kecil: Apakah Si Kecil menangis saat suatu area disentuh?
Segera periksakan ke dokter apabila Aybun menemukan gejala yang tak biasa pada kulit si Kecil. Dengan mengenali tanda-tanda ini lebih cepat, Aybun bisa segera memberi langkah pertolongan sederhana agar si Kecil kembali merasa nyaman.
Apa Penyebab Biduran pada Anak?
Jadi, kenapa si Kecil bisa tiba-tiba muncul bentol merah dan gatal padahal sebelumnya tampak baik-baik saja? Faktanya, ada beberapa hal sehari-hari yang bisa menjadi pemicu biduran pada anak.
1. Alergi makanan tertentu
Makanan seperti telur, susu, kacang-kacangan, atau seafood bisa memicu reaksi alergi pada sebagian anak. Saat tubuh menganggap zat tersebut "berbahaya", sistem imun akan melepaskan histamine. Ini adalah senyawa kimia yang bekerja seperti alarm tubuh. Histamine inilah yang membuat pembuluh darah melebar dan menjadi penyebab gatal biduran disertai bentol merah.
2. Alergi obat tertentu
Selain makanan, beberapa jenis obat juga bisa memicu reaksi alergi. Misalnya anti-biotik, obat pereda nyeri, atau obat anti-inflamasi. Pada anak dengan sensitivitas tinggi, tubuh akan bereaksi dengan cara yang sama seperti saat alergi makanan, yaitu muncul bentol merah, rasa gatal, hingga biduran di wajah atau tubuh.
3. Infeksi ringan atau setelah sakit
Kadang, flu, batuk pilek, atau infeksi virus tertentu juga disertai dengan munculnya biduran. Ini adalah respons alami tubuh saat sistem imun sedang bekerja melawan kuman. Menurut jurnal Diagnosis and treatment of urticaria in primary care (2019), infeksi memang merupakan salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan urtikaria, di samping obat-obatan, makanan, hingga faktor psikogenik².
4. Perubahan suhu ekstrem
Kulit bayi yang masih sensitif mudah bereaksi terhadap suhu dingin maupun panas. Misalnya, terlalu lama di ruangan ber-AC atau kepanasan setelah bermain di luar juga bisa memicu biduran.
5. Iritasi dari produk sehari-hari
Sabun dengan bahan keras, detergen pakaian, atau parfum bisa membuat kulit bayi bereaksi. Karena lapisan kulitnya masih tipis, zat iritan mudah menembus dan menimbulkan biduran. Karena itu, selalu gunakan produk yang memang dikhususkan untuk anak atau bayi, ya.
6. Gigitan serangga
Gigitan nyamuk, semut, atau serangga kecil lain juga bisa menjadi pemicu biduran. Reaksi ini biasanya muncul di area kulit yang tergigit, ditandai dengan bentol kemerahan dan rasa gatal yang cukup mengganggu.
7. Faktor lingkungan lain
Selain hal-hal di atas, faktor lingkungan seperti debu rumah, bulu hewan peliharaan, atau bahkan paparan polusi udara juga bisa menimbulkan reaksi kulit. Pada beberapa anak, stres ringan pun dapat mempercepat munculnya gejala biduran, lho.
Apakah Biduran pada Bayi Berbahaya?
Sebagian besar kasus biduran pada bayi sebenarnya tidak berbahaya, kok. Penelitian juga mencatat bahwa sebagian besar urtikaria akut pada anak bersifat self-limiting, yang artinya dapat mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu.
Lalu, berapa lama biduran hilang? Nah, biasanya biduran akan mereda dalam 24-48 jam, meski bisa bertahan lebih lama jika penyebabnya belum ditemukan atau masih terus mengenai si Kecil.
Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang perlu Aybun waspadai. Menurut panduan klinis dari Caffarelli dkk. (2019) di Italian Journal of Pediatrics, urtikaria pada anak baru dikategorikan kronis bila bentol atau angioedema muncul hampir setiap hari selama lebih dari 6 minggu³.
Segera bawa si Kecil ke dokter atau gunakan layanan Teleconsultation Gratis dari Zwitsal jika biduran juga disertai gejala sesak napas, bibir atau kelopak mata bengkak, wajah tampak pucat, atau tubuhnya terasa sangat lemah.
Kondisi ini bisa saja menandakan reaksi alergi yang lebih serius dan membutuhkan pertolongan medis. Dokter bisa membantu mencari tahu biduran karena apa dan memberikan obat yang sesuai bila diperlukan.

Cara Mengatasi Biduran pada Bayi di Rumah
Selama tidak muncul gejala berbahaya, Aybun bisa bernapas lega. Kebanyakan biduran pada anak bisa reda dengan langkah perawatan sederhana di rumah. Yang terpenting, bantu kulit si Kecil tetap tenang dan nyaman dengan beberapa cara praktis.
1. Kompres dingin untuk meredakan gatal
Sebagai pertolongan pertama pada anak biduran, Aybun bisa meletakkan kain lembut yang sudah dibasahi air dingin pada area kulit yang bentol. Suhu dingin bisa membantu menenangkan rasa gatal dan mengurangi peradangan kecil di permukaan kulit.
2. Kenakan pakaian longgar
Hindari pakaian yang ketat atau berbahan kasar. Hal ini juga untuk menghindari gesekan yang semakin mengiritasi kulit yang sedang biduran. Pilih baju katun yang adem agar kulit si Kecil bisa "bernapas" dan tidak makin teriritasi.
3. Mandikan dengan sabun bayi yang formulanya lembut
Kulit yang sedang sensitif butuh sabun yang tidak hanya membersihkan, tetapi juga menjaga kelembapannya. Pilih sabun bayi yang punya formula lembut dan tanpa bahan keras seperti SLS/SLES, agar kulit si Kecil tetap terlindungi.
Salah satu pilihan yang bisa Aybun andalkan adalah Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey. Formula sabun sekaligus sampo bayi ini lembut, hypoallergenic, serta diperkaya 6X Prebiotic Moisturizer dan Ekstrak Madu untuk membantu menenangkan serta menjaga kelembapan kulit bayi yang rentan kering dan mudah teriritasi.
4. Gunakan krim pelembap untuk menenangkan kulit
Setelah mandi, oleskan krim bayi lembut di area yang gatal. Pelembap akan membantu menjaga skin barrier sehingga kulit tidak semakin kering dan iritasi lebih cepat reda.
Untuk rutinitas harian, Aybun bisa menggunakan Zwitsal Baby Face & Body Care Cream. Teksturnya ringan, cepat meresap, dan mengandung 10x Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Chamomile yang membantu menenangkan kulit sekaligus menjaga kelembapannya hingga 24 jam.
5. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Biduran sering kali terasa lebih gatal saat malam hari. Cara mengatasi biduran di malam hari salah satunya dengan memastikan kamar sejuk dan bersih. Jauhkan si Kecil dari debu dan gunakan lotion menenangkan bila perlu. Dengan begitu, tidurnya bisa lebih nyenyak tanpa gangguan rasa gatal.
Biduran pada anak adalah reaksi alergi pada kulit yang ditandai dengan bentol merah gatal. Meski terlihat mengkhawatirkan, sebagian besar kasus bisa mereda dengan perawatan sederhana di rumah. Dengan langkah lembut dan rangkaian perawatan bayi yang aman seperti Zwitsal, Aybun bisa membantu kulit si Kecil tetap nyaman sekaligus merasa lebih tenang mendampinginya.
Referensi:
1. Ann-Christin E. Brehler, Andrea Bauer, Bettina Wedi. 2023. Urticaria in childhood, what's new?. Diambil dari Allergo Journal International 32, 318-325 https://doi.org/10.1007/s40629-023-00271-8
2. Melek Aslan Kayiran, Necmettin Akdeniz. 2019. Diagnosis and treatment of urticaria in primary care. Diambil dari Northern Clinics of Istanbul 6(1):93-99 https://doi.org/10.14744/nci.2018.75010
3. Carlo Caffarelli, Francesco Paravati, Maya El Hachem, dkk. 2019. Management of chronic urticaria in children: a clinical guideline. Diambil dari Italian Journal of Pediatrics 45, 101 https://doi.org/10.1186/s13052-019-0695-x