Lewati ke:
31 Oktober 2025
Kulit bayi yang lembut dan sensitif memang mudah bereaksi terhadap berbagai hal. Tak jarang muncul bentol berair pada kulit bayi akibat gigitan serangga, biang keringat, alergi, hingga infeksi ringan. Mengetahui penyebab dan cara menanganinya dengan tepat sangat penting agar kulit si Kecil tetap sehat dan nyaman. Yuk, baca lebih lanjut panduan dari Zwitsal untuk mengenali dan merawat bentol berair pada kulit bayi dengan cara yang aman dan lembut.
Apa Itu Bentol Berair pada Kulit Bayi?
Bentol berair adalah benjolan kecil yang di dalamnya terdapat cairan jernih, mirip seperti lepuh. Biasanya, bentol seperti ini muncul di area lembap seperti leher, punggung, atau lipatan paha. Pada bayi, bentol berair bisa disebabkan oleh reaksi alami kulit terhadap panas, iritasi ringan, atau infeksi ringan.
Perlu diingat, kulit bayi memang masih sangat halus dan belum sekuat kulit orang dewasa. Menurut penelitian oleh Lavender dkk. di BMC Pediatrics (2011), lapisan pelindung kulit bayi belum sekuat orang dewasa dan baru akan matang setelah usia sekitar satu tahun¹. Karena itulah, kulit si Kecil tentu lebih mudah mengalami gangguan. Jadi, penting sekali bagi AyBun untuk menjaga kelembapan serta kebersihan kulitnya setiap hari, agar tetap lembut, sehat, dan nyaman.
Apa Bedanya Bentol Berair, Eksim, dan Cacar Air?
Kadang, bentol berair pada kulit bayi bisa terlihat mirip dengan kondisi lain seperti eksim atau cacar air. Padahal, ketiganya punya penyebab dan ciri khas yang berbeda. Berikut beberapa hal yang bisa AyBun perhatikan untuk membedakannya.
1. Lihat lokasi munculnya
- Bentol berair biasanya muncul di area lembap seperti leher, punggung, dada, atau lipatan paha.
- Eksim pada bayi lebih sering muncul di pipi, siku, atau belakang lutut, dan kulit di sekitarnya tampak kering atau menebal.
- Cacar air umumnya muncul di seluruh tubuh, mulai dari wajah hingga kaki, dan disertai demam atau rewel sebelum bentol muncul.
2. Periksa bentuk dan teksturnya di kulit
- Bentol berair berisi cairan jernih dan bisa terasa gatal ringan.
- Eksim terasa lebih kering, gatal parah, dan sering meninggalkan bekas kemerahan setelah digaruk.
- Cacar air memiliki bentol berisi cairan yang cepat pecah lalu mengering membentuk koreng.
3. Cek kondisi umum bayi
- Pada bentol berair ringan, bayi biasanya tetap aktif dan ceria.
- Jika cacar air, bayi sering disertai demam ringan, lemas, atau nafsu makan menurun.
- Eksim sering kali memburuk saat cuaca panas atau kulit terlalu kering.
Jika AyBun masih ragu, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut agar penyebabnya bisa dipastikan. Semakin cepat dikenali, semakin mudah pula merawat kulit bayi agar tetap lembut dan sehat.
Apa Saja Penyebab Umum Bentol Berair pada Kulit Bayi?
Setelah tahu cara membedakan bentol berair pada kulit bayi dari eksim dan cacar air, saatnya AyBun mengenali penyebab yang paling sering menimbulkan kondisi ini. Sebagian besar bentol berair sebenarnya tidak berbahaya dan bisa muncul karena hal-hal sederhana seperti cuaca panas, kulit yang lembap terlalu lama, atau reaksi terhadap bahan tertentu di sekitar si Kecil.
1. Biang keringat (miliaria)
Ketika bayi kepanasan atau berkeringat berlebihan, kelenjar keringatnya bisa tersumbat. Akibatnya, muncul bentol kecil berisi cairan di kulit. Inilah yang biasanya menyebabkan gatal dan membuat bayi rewel. Biang keringat ini sering muncul di leher, punggung, dan dada.
2. Dermatitis kontak
Reaksi iritasi akibat kontak dengan bahan tertentu, seperti detergen atau formula sabun yang terlalu keras juga bisa jadi penyebabnya. Kulit bayi yang sensitif bisa bereaksi cepat dan muncul bentol kecil disertai kemerahan. Pastikan AyBun menggunakan produk yang memang diformulasikan aman untuk kulit bayi yang sensitif, ya.
3. Alergi
Kadang, bentol berair pada kulit bayi bisa muncul karena reaksi alergi, AyBun. Pemicunya beragam, bisa jadi dari makanan baru yang Bunda konsumsi saat menyusui, atau dari produk perawatan kulit yang kurang cocok untuk si Kecil.
Biasanya, bentol muncul bersamaan dengan kemerahan dan rasa gatal di area tertentu. Kalau AyBun melihat si Kecil mulai tampak rewel atau sering menggaruk, coba perhatikan kembali pola makan dan produk yang digunakan, ya.
4. Gigitan serangga
Meski tampak sepele, gigitan nyamuk atau serangga kecil juga bisa menimbulkan bentol berisi cairan, terutama pada bayi dengan kulit sensitif. Bentol akibat gigitan serangga ini umumnya disertai rasa gatal dan sedikit bengkak di sekitar area gigitan.
5. Infeksi ringan
Dalam beberapa kasus, bentol berair bisa disebabkan oleh infeksi bakteri ringan, seperti impetigo tahap awal. Bentol biasanya tampak berisi cairan jernih yang mudah pecah, lalu meninggalkan kerak tipis kekuningan di permukaannya.
Kondisi ini perlu diperhatikan dengan baik, AyBun, karena bisa menular ke area kulit lain atau ke orang di sekitarnya. Jika bentol tampak makin banyak, disertai kemerahan, atau si Kecil tampak tidak nyaman, sebaiknya AyBun segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Panduan deteksi dini untuk mengenali masalah kulit pada bayi
Agar bentol berair ini segera terdeteksi sejak awal, AyBun juga bisa berperan aktif menjaga kesehatan kulit si Kecil sejak awal. Dengan memperhatikan tanda-tanda kecil di rumah, banyak masalah kulit sebenarnya bisa dideteksi dan dicegah lebih dini.
Untuk membantu AyBun, Zwitsal bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) serta Divisi Dermatologi Pediatrik Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI–RSCM merekomendasikan panduan sederhana bernama AKSI (Analisis Kulit Si Kecil).
Ada empat langkah mudah yang bisa AyBun lakukan secara rutin:
- Cek Ruam dan Lecet: Apakah ada ruam atau lecet di area tersebut?
- Cek Tekstur Kulit: Apakah kering, bersisik, ada kemerahan atau bentol?
- Cek Luka di Kulit: Apakah ada luka di area tersebut?
- Cek Tangisan Si Kecil: Apakah Si Kecil menangis saat suatu area disentuh?
Dengan mengenali tanda-tanda ini lebih cepat, AyBun bisa segera mengambil langkah sederhana untuk menenangkan kulit si Kecil sebelum kondisinya memburuk. Deteksi dini seperti ini juga membantu memastikan si Kecil selalu merasa nyaman dan kulitnya tetap sehat setiap hari.
Kapan AyBun Perlu ke Dokter?
Meskipun sebagian besar bentol berair tidak berbahaya, ada kalanya kondisi ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda berikut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
- Bentol makin banyak atau cepat menyebar.
- Disertai demam, lesu, atau bayi tampak kesakitan.
- Cairan dalam bentol berubah warna jadi kekuningan atau bernanah.
- Area kulit sekitar bentol tampak membengkak atau kemerahan parah.
Untuk langkah awal, AyBun bisa memanfaatkan layanan Free Teleconsultation dari Zwitsal agar bisa mendapatkan arahan langsung dari tenaga medis tanpa harus keluar rumah. Dari sana, AyBun akan dibantu menentukan apakah perlu pemeriksaan lanjutan ke dokter anak atau dokter kulit.
Dokter akan membantu memastikan penyebab pasti bentol berair pada kulit bayi, apakah karena iritasi ringan, alergi, atau infeksi, dan memberikan pengobatan yang paling aman untuk kulit lembut si Kecil. Dengan penanganan yang tepat, kulit bayi akan kembali halus, nyaman, dan sehat seperti semula.
Cara Aman Merawat Kulit Bayi dengan Bentol Berair
Setelah tahu penyebab bentol berair pada kulit bayi, sekarang waktunya bantu kulit si Kecil pulih dengan langkah sederhana yang bisa AyBun lakukan di rumah. Fokusnya bukan hanya mengobati, tapi juga menjaga supaya kulitnya tetap bersih, lembap, dan nyaman sepanjang hari.
1. Bersihkan area bentol dengan lembut
Gunakan air hangat kuku dan kain lembut untuk membersihkan area bentol. Tidak perlu digosok, cukup ditepuk perlahan agar kulit tidak makin iritasi. Setelah itu, keringkan dengan handuk lembut dan pastikan tidak ada sisa keringat atau air yang terperangkap di lipatan kulit.
Saat membersihkan kulit bayi yang sedang sensitif, pastikan sabun yang digunakan lembut dan tidak membuat kulit kering. Untuk membantu menjaga kelembapan alami kulit sekaligus melindungi dari iritasi ringan, AyBun bisa mencoba Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey, salah satu rekomendasi sabun bayi untuk kulit sensitif yang aman digunakan setiap hari.
Kandungan 6x Prebiotic Moisturizer dan Ekstrak Madu di dalamnya membantu menjaga keseimbangan kelembapan alami kulit bayi serta melindungi dari iritasi ringan. Sabun sekaligus sampo ini juga diformulasikan khusus untuk kulit bayi yang lembut, dengan pH seimbang, bebas SLS/SLES dan paraben, serta telah teruji secara dermatologis. Jadi, setiap kali mandi, kulit si Kecil bukan hanya bersih, tetapi juga tetap sehat, lembut, dan nyaman terlindungi.
2. Ganti pakaian saat bayi berkeringat
Kadang si Kecil terlihat baik-baik saja, tapi bajunya sudah lembap karena keringat. Ini bisa memperburuk bentol berair, AyBun. Jadi, biasakan ganti baju dan popok bayi setiap kali terasa lembap, terutama setelah tidur siang atau bermain. Pilih bahan katun tipis yang menyerap keringat agar kulitnya bisa bernapas.
3. Kompres dingin untuk redakan gatal
Kalau si Kecil mulai rewel karena bentol terasa gatal, AyBun bisa mengompres area tersebut dengan kain bersih yang direndam air dingin selama beberapa menit. Kompres ini membantu meredakan rasa tidak nyaman tanpa perlu digaruk.
Penelitian di The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice (Nicol dkk., 2014) juga menunjukkan bahwa terapi kompres dingin dapat membantu menenangkan kulit sensitif dan mengurangi peradangan².
Setelah kulit terasa lebih tenang, AyBun bisa mengoleskan Zwitsal Face & Body Care Cream tipis-tipis pada area kulit yang merah atau kering. Diperkaya dengan 10x Prebiotic Moisturizer, krim ini membantu melembapkan kulit hingga 24 jam dan menjaga skin barrier si Kecil tetap sehat.
Tak hanya itu, Ekstrak Chamomile akan memberi rasa nyaman dan kandungan Vitamin E akan menutrisi kulit agar tetap lembut dan halus. Formulanya hypoallergenic, teruji oleh dokter kulit, dan aman untuk kulit bayi yang kering maupun sensitif. Aktivitas si Kecil pun tak lagi terganggu dengan rasa gatal akibat bentol.
4. Atur suhu ruangan tetap sejuk
Selain memakaikan bedak, AyBun juga bisa menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan sirkulasinya baik. Bayi yang tidak kepanasan akan lebih jarang berkeringat, sehingga risiko bentol berair berkurang. Saat cuaca panas, AyBun bisa menyalakan kipas atau AC dengan suhu sekitar 24-26 derajat agar si Kecil tetap nyaman.
5. Gunakan produk yang aman untuk pakaian bayi
Kulit bayi bisa bereaksi bukan hanya dari sabun mandi, tapi juga dari sisa detergen di bajunya. Saat mencuci pakaian bayi, gunakan detergen khusus bayi dan bilas hingga benar-benar bersih. Hindari pewangi pakaian yang terlalu kuat karena bisa meninggalkan residu yang membuat kulit si Kecil gatal atau muncul bentol berair yang baru.
Setelah memahami berbagai penyebab bentol berair pada kulit bayi serta langkah perawatan yang aman di rumah, AyBun kini tentu bisa lebih tenang dalam merawat kulit si Kecil. Kuncinya ada pada perhatian kecil setiap hari, yaitu menjaga kulit tetap bersih serta terlindungi dengan produk berformula lembut. Semoga kulit si Kecil kembali halus dan sehat, ya!
Referensi:
1. Tina Lavender, Carol Bedwell, Ediri O'Brien, dkk. 2011. Infant skin-cleansing product versus water: A pilot randomized, assessor-blinded controlled trial. Diambil dari https://doi.org/10.1186/1471-2431-11-35
2. Noreen Heer Nicol, Mark Boguniewicz, Matthew Strand, Mary D. Klinnert. 2014. Wet Wrap Therapy in Children with Moderate to Severe Atopic Dermatitis in a Multidisciplinary Treatment Program. Diambil dari The Journal of Allergy and Clinical Immunology Vol.2 Issue 4: https://doi.org/10.1016/j.jaip.2014.04.009