Lewati ke:
15 Oktober 2024
Saat memilih produk perawatan untuk si kecil, penting sekali untuk memilih sabun bayi yang tepat. Satu hal yang perlu Ayah dan Bunda ingat adalah kulit bayi sangat sensitif dan berbeda dengan kulit orang dewasa, sehingga membutuhkan perawatan khusus.
Menggunakan sabun dengan formula yang kurang sesuai dengan kebutuhan kulit mereka bisa membuat si kecil mudah rewel, misalnya karena tak nyaman dengan iritasi.
Nah, kenapa kulit bayi bisa sesensitif itu? Harus pakai sabun bayi yang seperti apa agar kulit si kecil tetap sehat dan nyaman sehari-hari? Simak artikel ini lebih lanjut, ya.
Kenapa Kulit Bayi Cenderung Sensitif?
Tahukah Ayah dan Bunda bahwa kulit bayi belum sepenuhnya berkembang, terutama di 1000 hari pertamanya? Lapisan kulit bayi yang 30% lebih tipis dari orang dewasa ini membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan kehilangan kelembapan lebih cepat¹. Ya, kulit bayi bahkan cenderung kehilangan kelembapan lima kali lebih cepat dibandingkan orang dewasa!
Tak hanya itu, pH kulit bayi yang baru lahir masih belum stabil. Perubahan pH ini sebenarnya tergolong wajar, kok. Ini adalah cara alami kulit untuk membantu pencegahan penyakit dan untuk melawan penyebaran bakteri dan jamur. Ketika tumbuh, pH kulit si kecil pun nantinya akan semakin stabil.
Agar perkembangan kulitnya tidak terganggu dan si kecil tetap nyaman ketika dimandikan, memang penting sekali untuk memilih sabun yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi yang sensitif.
Dengan begitu, aktivitas memandikan bayi yang bisa jadi momen bonding antara Ayah dan Bunda bersama si kecil akan terasa lebih menyenangkan.
Kriteria Sabun Bayi yang Aman untuk Kulit Sensitif
Bagaimana cara memilih sabun bayi yang tepat? Nah, ada beberapa hal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan. Pertama, periksa label produknya. Pastikan sabun bayi tersebut bebas dari bahan kimia yang keras.
Lalu, selalu lakukan uji coba produk sebelum benar-benar digunakan sepenuhnya. Ayah dan Bunda bisa mengoleskan sedikit cairan sabunnya pada kulit bayi untuk memastikan tidak ada alergi.
Masih bingung dengan kriteria sabun bayi yang seperti apa yang harus digunakan? Simak panduannya berikut, ya.
1. Formula Hypoallergenic
Sabun khusus bayi biasanya dibuat dengan formula yang lembut dan hypoallergenic, yang berarti telah teruji secara klinis dan tidak menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif bayi. Formula ini dirancang untuk menjaga kelembapan alami kulit dan mencegah iritasi.
2. Tanpa Bahan Kimia Keras
Banyak sabun dewasa mengandung bahan kimia keras seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Sabun khusus bayi umumnya bebas dari bahan kimia ini, sehingga lebih aman untuk digunakan pada kulit sensitif si kecil.
3. Mengandung Bahan Alami
Ayah dan Bunda bisa memilih sabun khusus bayi dengan bahan-bahan alami, seperti aloe vera, chamomile, atau minyak kelapa yang dikenal baik untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit. Bahan-bahan alami ini membantu menenangkan dan melindungi kulit bayi dari kekeringan dan iritasi.
4. Memiliki pH Seimbang untuk Kulit Bayi
Kulit bayi memiliki pH yang berbeda dengan kulit dewasa. Sabun khusus bayi biasanya memiliki pH seimbang yang sesuai dengan kulit bayi. Hal ini bisa membantu menjaga keseimbangan alami kulit dan mencegah iritasi.
5. Punya Perlindungan Terhadap Faktor Lingkungan
Karena lebih tipis, kulit bayi umumnya lebih rentan terhadap faktor lingkungan seperti cuaca panas, dingin, dan polusi. Ayah dan Bunda bisa mempertimbangkan sabun khusus bayi yang dirancang untuk memberi perlindungan ekstra terhadap faktor-faktor ini, sehingga kulit bayi tetap sehat dan lembap.
Rekomendasi Produk Zwitsal untuk Kulit Sensitif
Dengan berbagai fakta soal kulit si kecil yang sensitif, sebenarnya tak sulit untuk menemukan sabun bayi yang memenuhi kriteria di atas. Ayah dan Bunda bisa memilih rangkaian produk dari Zwitsal untuk menemani aktivitas mandi si kecil.
Hair & Body Bath Milky Honey
Jika Ayah dan Bunda ingin kulit si kecil tetap sehat, nyaman, dan lembut sepanjang hari, coba Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey. Sesuai namanya, sabun bayi ini diperkaya dengan Ekstrak Madu serta 6x Prebiotic Moisturizer untuk melembapkan kulit bayi yang kering dan melindungi dari kekeringan.
Formula Prebiotic Moisturizer ini adalah nutrient untuk bakteri baik pada kulit. Dengan begitu, kulit menjadi lebih lembap, lembut, dan sehat. Kalau kulit si kecil sangat sensitif, sabun bayi ini adalah pilihan tepat. Ekstra lembut untuk kulit kering!
Hair & Body Bath with Minyak Telon
Tiap bayi tentu punya kebutuhan yang berbeda-beda. Kalau si kecil cenderung rentan terhadap faktor lingkungan, seperti udara yang dingin atau mudah kedinginan, sabun mandi yang mengandung minyak telon bisa menjadi pilihan tepat. Formulanya dirancang khusus untuk memberikan kehangatan ekstra pada tubuh bayi, baik saat mandi maupun setelahnya.
Ayah dan Bunda bisa menggunakan Zwitsal Hair & Body Bath with Minyak Telon. Formulanya sudah dirancang agar tetap lembut dan aman untuk kulit bayi yang sensitif. Diperkaya dengan Minyak Telon dan 4x Prebiotic Moisturizer untuk memberikan kehangatan ekstra sekaligus menjaga kelembapan kulit bayi.
Hair & Body Bath Aloe Vera
Bunda pernah mendengar atau justru menggunakan sendiri perawatan kulit dengan aloe vera atau lidah buaya? Nah, perawatan dengan aloe vera ini juga bisa diterapkan pada si kecil. Untuk menjaga kelembapan kulit bayi secara optimal, Ayah dan Bunda bisa menggunakan Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera.
Sabun bayi ini mengandung aloe vera yang dikenal dengan manfaatnya dalam menjaga kelembapan dan kelembutan kulit, serta membantu mencegah iritasi. Sabun ini juga diperkaya dengan 4x Prebiotic Moisturizer dan Pro Vitamin B5 untuk menjaga kulit bayi agar tetap lembut dan sehat sepanjang hari. Jika nyaman dengan kulitnya, si kecil tak akan mudah rewel!
Hair & Body Bath Antibacterial
Kulit bayi yang lembut dan halus membutuhkan perlindungan ekstra, terutama karena mereka sering bersentuhan dengan berbagai permukaan dan benda yang mungkin terkontaminasi kuman.
Selain memiliki kulit yang lebih tipis sehingga mudah teriritasi, tantangan selanjutnya untuk bayi yang baru lahir adalah sistem kekebalan tubuhnya yang belum sepenuhnya berkembang. Mereka pun lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit.
Jika concern Ayah dan Bunda adalah di masalah bakteri atau kuman, coba Zwitsal Hair & Body Bath Antibacterial. Sabun anti-bakteri ini dirancang untuk kulit bayi yang sensitif, sehingga aman digunakan sehari-hari.
Selain diperkaya dengan 4x Prebiotic Moisturizer yang mendukung keseimbangan bakteri baik di kulit, sabun bayi untuk kulit sensitif ini juga mengandung Ekstrak Chamomile an ActivShield agar kulit bayi tetap lembap, lembut, dan sehat terlindungi.
Ayah dan Bunda juga tak perlu khawatir dengan formulanya. Seluruh sabun bayi untuk kulit sensitif dari Zwitsal sudah teruji dokter kulit dan dokter anak, tak mengandung paraben dan SLS/SLES, wanginya lembut dan teruji hypoallergenic, memiliki pH netral yang selembut air, serta lembut di kulit kering dan sensitif. Sangat aman untuk digunakan sehari-hari.
Tips Memandikan Bayi dengan Lembut
Memandikan bayi merupakan salah satu momen yang menyenangkan dan dapat mempererat ikatan antara orang tua dan si kecil. Namun, kulit bayi yang sensitif membutuhkan perhatian ekstra saat mandi. Ayah dan Bunda bisa mencoba beberapa teknik memandikan bayi berikut untuk memastikan kulit si kecil tetap sehat dan nyaman.
- Persiapkan perlengkapan mandi, seperti sabun, bak mandi, kain lap, dan handuk lembut.
- Pastikan suhu airnya sudah pas, sekitar 37-38 derajat Celsius yang tak jauh beda dengan suhu tubuh.
- Mulai dengan membersihkan wajah dengan kain lap yang telah dibasahi. Lanjutkan ke area sekitar mata, hidung, dan mulut. Basuh dengan hati-hati.
- Tuang sabun bayi ke tangan atau kain lap, lalu usapkan dengan lembut pada tubuh bayi. Pastikan untuk membersihkan lipatan-lipatan kulit seperti leher, ketiak, dan area popok. Tips Zwitsal: Momen mandi ini bisa menjadi aktivitas bonding, lho. Maksimalkan momen ini, yuk! Coba untuk selalu menyelipkan interaksi dengan si kecil selagi Anda menyabuninya.
- Bilas dengan air hangat hingga bersih. Pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal di kulit bayi karena dapat menyebabkan iritasi.
- Angkat bayi dengan hati-hati dari bak mandi dan bungkus dengan handuk lembut. Tepuk-tepuk kulit bayi dengan lembut hingga kering, hindari menggosok untuk menghindari iritasi. Pastikan kulit kering dengan sempurna untuk mencegah kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan ruam.
- Setelah kering, gunakan lotion atau krim khusus bayi untuk menjaga kelembapan kulit.
Ayah dan Bunda bisa mencoba Zwitsal Face & Body Cream. Krim ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer untuk melembapkan kulit bayi, Vitamin E untuk menutrisi dan menyehatkan kulit, serta Ekstrak Chamomile untuk menyejukkan dan memberikan rasa nyaman pada kulit bayi. Kombinasi formula ini cukup lembut untuk kulit sensitifnya dan bisa membantu menjaga kelembapan kulit bayi hingga 24 jam.
Untuk mencegah iritasi ringan akibat kulit yang tertutup popok dan meredakan ruam, Ayah dan Bunda bisa mencoba Zwitsal Daily Diaper Cream. Krim ini diperkaya dengan Zinc dan Allantoin untuk meredakan serta mencegah iritasi dan ruam.
Tak hanya itu, krim ini juga dilengkapi dengan Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Canola Oil untuk menutrisi dan melembapkan kulit setelah mandi.
Nah, menggunakan sabun khusus bayi adalah hal penting untuk menjaga kesehatan dan kelembutan kulit si kecil. Dengan formula yang lembut, hypoallergenic, dan bebas dari bahan kimia keras, sabun khusus bayi akan membantu melindungi kulit bayi dari iritasi dan kekeringan.
Selain itu, kandungan bahan alami dan pH seimbang pada sabun bayi bisa membantu memastikan kulit bayi tetap sehat dan terjaga kelembapannya. Jadi, pastikan Ayah dan Bunda selalu memilih sabun yang tepat untuk si kecil agar mereka merasa nyaman dengan kulitnya sehingga dia merasa happy setiap hari.
Referensi:
Tina Lavender, Carol Bedwell, Ediri O'Brien, dkk. 2011. Infant skin-cleansing product versus water: A pilot randomized, assessor-blinded controlled trial. Diambil dari:https://doi.org/10.1186/1471-2431-11-35