Menyusui
sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil. Idealnya, ASI
adalah satu-satunya sumber nutrisi bayi hingga usia 6 bulan. Pemberian ASI
selanjutnya bisa dilakukan hingga si Kecil berusia 2 tahun. Namun yang perlu
diingat, kebutuhan ASI bayi juga berbeda-beda tergantung pertambahan usianya.
Kebutuhan ASI Bayi Sesuai Tahapan Usia
Setelah
melahirkan, Bunda biasanya khawatir tidak memberikan ASI yang cukup untuk sang
buah hati. Padahal, kebutuhan ASI bayi baru lahir sebenarnya tidak boleh
berlebihan. Berikut adalah kebutuhan ASI bayi sesuai tahapan usia yang perlu
Bunda ketahui:
- Bayi usia 1 hari : 7 ml (1 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 2 hari : 14 ml (2 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 3 hari : 25-38 ml (3-4 sendok makan) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 minggu : 45-60 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 bulan : 80-150 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 6 bulan : 720 ml ASI per hari
- Bayi usia 1 tahun : 550 ml ASI per hari
Manfaat ASI untuk Bayi
Memenuhi
kebutuhan ASI sesuai dengan perkembangan usia memang sangat penting
diperhatikan. Mencukupi kebutuhan ASI berarti memberikan berbagai manfaat yang
sangat dibutuhkan si Kecil. Apa saja manfaat tersebut?
1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi
ASI
merupakan gizi terbaik yang bisa Bunda berikan pada si Kecil. Semua kebutuhan
energi dan nutrisi bayi hingga usia 6 bulan, dapat terpenuhi dengan konsumsi
ASI. Itulah kenapa pemberian makanan padat atau susu formula tidak diperlukan
bagi bayi di bawah 6 bulan.
2. Mendukung Tumbuh Kembang Bayi
Penelitian
menunjukkan ASI dapat mendorong perkembangan sensorik dan kognitif si Kecil.
Bayi yang diberi ASI terbukti memiliki perkembangan kognitif dan intelligence quotient (IQ) lebih baik
dibanding yang tidak mendapatkannya.
3. Meningkatkan Ketahanan Tubuh Bayi
ASI
mengandung nutrisi dan antibodi yang membantu si Kecil melawan berbagai
penyakit. Dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, angka kematian bayi
akibat diare dan radang paru-paru pun bisa dikurangi.
4. ASI Mudah Dicerna
Dibandingkan
susu formula, ASI memiliki komposisi yang lebih mudah dicerna oleh bayi.
Nutrisi yang terkandung dalam ASI pun lebih mudah diserap tubuh sehingga
memberi manfaat yang kian maksimal.
5. Mencegah Bayi Stunting
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan
yang menyebabkan bayi tumbuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Risiko stunting meningkat bila bayi terlalu
cepat keluar dari tahap ASI eksklusif, dan digantikan pemberian Makanan
Pendamping ASI (MPASI).
Bahaya Bila Kebutuhan ASI Bayi Tidak
Terpenuhi
Lalu
apa yang terjadi bila bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup? Berikut ini adalah
beberapa akibat yang mungkin bisa muncul karena kurangnya asupan konsumsi ASI:
1. Ibu dan Bayi Lebih Rentan Penyakit
Tidak
hanya untuk bayi, pemberian ASI ternyata juga bermanfaat untuk Bunda. Bagi
bayi, menyusui dapat mencegah infeksi saluran pernafasan atas, diare, dan
penyakit usus. Sementara itu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara
pada Bunda.
2. Meningkatnya Biaya Kesehatan
Bayi
yang mendapatkan ASI sesuai kebutuhan memiliki imunitas tubuh yang semakin
baik, dan lebih tahan terhadap berbagai penyakit. Hal ini tentu akan membuat
biaya kesehatan lebih dapat ditekan dan dikontrol.
3. Kerugian Kognitif
Salah
satu manfaat ASI eksklusif adalah meningkatnya IQ dan kecerdasan anak. Apabila
bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup, perkembangan kognitifnya tidak
seoptimal si Kecil yang mendapat ASI eksklusif.
4. Meningkatnya Biaya untuk Susu Formula
Tak
hanya dari segi kesehatan, pemberian ASI juga dapat menekan biaya kebutuhan si
Kecil. Karena tidak perlu membeli susu formula, pemberian ASI Eksklusif dapat
membantu menghemat penghasilan orang tua hingga sebesar 14%.
Tips Memenuhi Kebutuhan ASI Bayi
Frekuensi
menyusui bayi baru lahir biasanya adalah 8-12 kali per hari atau sekitar 2-3
jam sekali. Bunda tentu akan sangat bahagia jika bisa memenuhi kebutuhan ASI
tersebut. Ikuti tips ini yuk Bun, agar produksi ASI lancar dan kebutuhan si
Kecil terus terpenuhi.
1. Susui Bayi Secara Rutin
Bila
Bunda terus menyusui, hormon prolaktin pada tubuh akan merangsang produksi ASI.
Karena itulah, semakin sering Bunda menyusui si Kecil, akan semakin banyak dan
lancar pula ASI yang bisa diproduksi.
2. Hindari Stres
Kondisi
mental juga dapat memengaruhi produksi ASI Bunda. Untuk menghindari stres,
Bunda harus selalu tenang demi menjaga kesehatan fisik maupun mental. Dengan
begitu, kebutuhan ASI si Kecil akan selalu terpenuhi.
3. Beristirahat dengan Cukup
Kehidupan
sebagai seorang ibu memang melelahkan. Apalagi bayi yang baru lahir sering
terbangun di malam hari, sehingga jadwal tidur Bunda pun terganggu. Agar
produksi ASI tidak berkurang, Bunda harus selalu mendapat istirahat cukup.
Jangan ragu meminta suami atau orang lain di rumah untuk membantu Bunda.
4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol
Bagi
Bunda yang ingin memberi ASI eksklusif, ada baiknya selalu menghindari
aktivitas merokok atau minum minuman beralkohol. Selain dapat memengaruhi
kualitas ASI, konsumsi dua hal tersebut bisa membuat produksi ASI menurun.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan
Bila
tubuh Bunda kekurangan cairan, produksi ASI bisa berkurang. Oleh karena itu,
usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Bunda. Kurangi juga konsumsi
minuman yang mengandung kafein, seperti teh atau kopi, maksimal 3 cangkir per
hari. Kafein dari minuman yang Bunda konsumsi bisa ikut menyebabkan si Kecil
susah tidur, lho!
Selain
langkah di atas, jangan lupa pula untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi
seimbang. Hal itu dapat membantu menjaga kualitas ASI Bunda. Semoga Bunda bisa
memberikan ASI eksklusif untuk si kecil, ya!
Sumber:
alodokter.com/memperbanyak-asi-demi-mencukupi-kebutuhan-bayi.html
hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-kesehatan-bayi-ibu/
hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-eksklusif-mencegah-stunting/
idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia
klikdokter.com/info-sehat/read/2697911/inilah-alasan-mengapa-asi-penting-bagi-bayi
ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/ukuran-kebutuhan-asi-bayi