Lewati ke:
17 September 2018
Menyusui sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil. Idealnya, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi bayi hingga usia 6 bulan. Pemberian ASI selanjutnya bisa dilakukan hingga si Kecil berusia 2 tahun. Namun yang perlu diingat, kebutuhan ASI bayi juga berbeda-beda tergantung pertambahan usianya.
Kebutuhan ASI Bayi Sesuai Tahapan Usia
Setelah melahirkan, Bunda biasanya khawatir tidak memberikan ASI yang cukup untuk sang buah hati. Padahal, kebutuhan ASI bayi baru lahir sebenarnya tidak boleh berlebihan. Berikut adalah kebutuhan ASI bayi sesuai tahapan usia yang perlu Bunda ketahui:
- Bayi usia 1 hari : 7 ml (1 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 2 hari : 14 ml (2 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 3 hari : 25-38 ml (3-4 sendok makan) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 minggu : 45-60 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 bulan : 80-150 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 6 bulan : 720 ml ASI per hari
- Bayi usia 1 tahun : 550 ml ASI per hari
Manfaat ASI untuk Bayi
Memenuhi kebutuhan ASI sesuai dengan perkembangan usia memang sangat penting diperhatikan. Mencukupi kebutuhan ASI berarti memberikan berbagai manfaat yang sangat dibutuhkan si Kecil. Apa saja manfaat tersebut?
1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi
ASI merupakan gizi terbaik yang bisa Bunda berikan pada si Kecil. Semua kebutuhan energi dan nutrisi bayi hingga usia 6 bulan, dapat terpenuhi dengan konsumsi ASI. Itulah kenapa pemberian makanan padat atau susu formula tidak diperlukan bagi bayi di bawah 6 bulan.
2. Mendukung Tumbuh Kembang Bayi
Penelitian menunjukkan ASI dapat mendorong perkembangan sensorik dan kognitif si Kecil. Bayi yang diberi ASI terbukti memiliki perkembangan kognitif dan intelligence quotient (IQ) lebih baik dibanding yang tidak mendapatkannya.
3. Meningkatkan Ketahanan Tubuh Bayi
ASI mengandung nutrisi dan antibodi yang membantu si Kecil melawan berbagai penyakit. Dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, angka kematian bayi akibat diare dan radang paru-paru pun bisa dikurangi.
4. ASI Mudah Dicerna
Dibandingkan susu formula, ASI memiliki komposisi yang lebih mudah dicerna oleh bayi. Nutrisi yang terkandung dalam ASI pun lebih mudah diserap tubuh sehingga memberi manfaat yang kian maksimal.
5. Mencegah Bayi Stunting
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang menyebabkan bayi tumbuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Risiko stunting meningkat bila bayi terlalu cepat keluar dari tahap ASI eksklusif, dan digantikan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Bahaya Bila Kebutuhan ASI Bayi Tidak Terpenuhi
Lalu apa yang terjadi bila bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup? Berikut ini adalah beberapa akibat yang mungkin bisa muncul karena kurangnya asupan konsumsi ASI:
1. Ibu dan Bayi Lebih Rentan Penyakit
Tidak hanya untuk bayi, pemberian ASI ternyata juga bermanfaat untuk Bunda. Bagi bayi, menyusui dapat mencegah infeksi saluran pernafasan atas, diare, dan penyakit usus. Sementara itu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara pada Bunda.
2. Meningkatnya Biaya Kesehatan
Bayi yang mendapatkan ASI sesuai kebutuhan memiliki imunitas tubuh yang semakin baik, dan lebih tahan terhadap berbagai penyakit. Hal ini tentu akan membuat biaya kesehatan lebih dapat ditekan dan dikontrol.
3. Kerugian Kognitif
Salah satu manfaat ASI eksklusif adalah meningkatnya IQ dan kecerdasan anak. Apabila bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup, perkembangan kognitifnya tidak seoptimal si Kecil yang mendapat ASI eksklusif.
4. Meningkatnya Biaya untuk Susu Formula
Tak hanya dari segi kesehatan, pemberian ASI juga dapat menekan biaya kebutuhan si Kecil. Karena tidak perlu membeli susu formula, pemberian ASI Eksklusif dapat membantu menghemat penghasilan orang tua hingga sebesar 14%.
Tips Memenuhi Kebutuhan ASI Bayi
Frekuensi menyusui bayi baru lahir biasanya adalah 8-12 kali per hari atau sekitar 2-3 jam sekali. Bunda tentu akan sangat bahagia jika bisa memenuhi kebutuhan ASI tersebut. Ikuti tips ini yuk Bun, agar produksi ASI lancar dan kebutuhan si Kecil terus terpenuhi.
1. Susui Bayi Secara Rutin
Bila Bunda terus menyusui, hormon prolaktin pada tubuh akan merangsang produksi ASI. Karena itulah, semakin sering Bunda menyusui si Kecil, akan semakin banyak dan lancar pula ASI yang bisa diproduksi.
2. Hindari Stres
Kondisi mental juga dapat memengaruhi produksi ASI Bunda. Untuk menghindari stres, Bunda harus selalu tenang demi menjaga kesehatan fisik maupun mental. Dengan begitu, kebutuhan ASI si Kecil akan selalu terpenuhi.
3. Beristirahat dengan Cukup
Kehidupan sebagai seorang ibu memang melelahkan. Apalagi bayi yang baru lahir sering terbangun di malam hari, sehingga jadwal tidur Bunda pun terganggu. Agar produksi ASI tidak berkurang, Bunda harus selalu mendapat istirahat cukup. Jangan ragu meminta suami atau orang lain di rumah untuk membantu Bunda.
4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol
Bagi Bunda yang ingin memberi ASI eksklusif, ada baiknya selalu menghindari aktivitas merokok atau minum minuman beralkohol. Selain dapat memengaruhi kualitas ASI, konsumsi dua hal tersebut bisa membuat produksi ASI menurun.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan
Bila tubuh Bunda kekurangan cairan, produksi ASI bisa berkurang. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Bunda. Kurangi juga konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh atau kopi, maksimal 3 cangkir per hari. Kafein dari minuman yang Bunda konsumsi bisa ikut menyebabkan si Kecil susah tidur, lho!
Selain langkah di atas, jangan lupa pula untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Hal itu dapat membantu menjaga kualitas ASI Bunda. Semoga Bunda bisa memberikan ASI eksklusif untuk si kecil, ya!
Sumber:
alodokter.com/memperbanyak-asi-demi-mencukupi-kebutuhan-bayi.html
hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-kesehatan-bayi-ibu/
hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-eksklusif-mencegah-stunting/
idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia
klikdokter.com/info-sehat/read/2697911/inilah-alasan-mengapa-asi-penting-bagi-bayi
ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/ukuran-kebutuhan-asi-bayi