Momen Kehamilan

Yuk, Kenali 3 Tahap Proses Persalinan secara Normal

17 September 2018

Ketika tanggal perkiraan persalinan semakin dekat, Bunda tentu ingin mempersiapkan diri dengan baik. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah terlebih dulu memahami tahapan yang akan Bunda jalani dalam proses persalinan normal. Dengan begitu, Bunda akan merasa lebih tenang dan nyaman untuk menyambut kehadiran si Kecil.

Tahapan dalam Proses Persalinan Normal

Umumnya, proses persalinan normal terbagi ke dalam tiga tahapan. Tiap tahap berlangsung dalam durasi yang berbeda-beda untuk setiap wanita. Pada pengalaman melahirkan pertama, seorang ibu bisa melewati ketiga tahapan tersebut dalam waktu 12-24 jam. Berikut ini adalah tiga tahap proses persalinan normal yang perlu Bunda ketahui:

Tahap Pertama

Di tahap pertama, kontraksi terjadi secara berangsur-angsur dan leher rahim Bunda terbuka sedikit demi sedikit. Kontraksi awal umumnya berlangsung selama 30-45 menit, dan terjadi setiap 15-20 menit. Selama tahap ini, Bunda masih bisa melakukan kegiatan di rumah. Namun ketika kontraksi mulai terjadi setiap 5 menit dan berlangsung semakin intens, Bunda harus segera dibawa ke rumah sakit atau bidan terdekat. Selain itu, tanda-tanda lain yang menunjukkan Bunda harus segera dibawa ke rumah sakit yaitu:

  • Keluar lendir agak kental dan bercampur sedikit darah dari vagina.
  • Kantung ketuban pecah diikuti keluarnya air ketuban.
  • Nyeri dan pegal di daerah panggul yang kemudian menjalar ke pangkal paha dan perut bagian bawah.
  • Leher rahim (perut bagian bawah) terasa panas dan sakit.

Tahap Kedua

Tahap kedua persalinan dimulai ketika Bunda mendorong bayi keluar dari rahim. Ketika dokter atau bidan mengatakan bukaan leher rahim sudah mencapai 10, maka keinginan untuk mengejan atau mendorong keluar kepala bayi biasanya akan datang dengan sendirinya. Hal ini akan terasa seperti si Kecil ingin keluar, dan Bunda tinggal membantu mendorongnya.

Saat mengejan, Bunda disarankan tidak memejamkan mata agar pembuluh darah di sekitar mata tidak pecah. Selain itu, ibu melahirkan juga tidak disarankan mengangkat panggul saat mengejan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi robekan yang lebar pada perineum (jalan lahir). Bunda cukup mengatur napas dan mengejan mengikuti irama dorongan yang datang.

Tahap Ketiga

Tahap terakhir dalam proses persalinan normal adalah pengeluaran plasenta. Dalam tahap ini, dokter atau bidan biasanya memberikan suntikan yang dapat memancing kontraksi. Namun bukan lagi ditujukan untuk mengeluarkan bayi, dorongan kontraksi kali ini dilakukan untuk mengeluarkan plasenta.

Kontraksi yang akan terjadi pada tahap ini pun tidak sekuat kontraksi saat si Kecil lahir. Namun, proses persalinan normal biasanya tak hanya berhenti sampai disitu. Jika robekan perineum selama proses persalinan ternyata cukup lebar, dokter atau bidan akan memberikan jahitan dengan persetujuan Bunda.

10 Tips agar Proses Persalinan Normal Berjalan Lancar

Bunda tentu ingin menjalani proses persalinan normal dengan lancar. Karena itu, selama kehamilan, Bunda bisa mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal berikut ini. Sudah siap mencoba?

1. Ikuti Kelas Kehamilan

Kelas kehamilan seperti senam hamil, prenatal yoga, atau hypnobirthing akan melatih Bunda mempersiapkan banyak hal. Beberapa di antaranya yaitu manajemen rasa sakit, teknik pernapasan, hingga kontrol diri. Semua hal ini akan sangat membantu Bunda menghadapi proses persalinan normal. Jangan ragu juga untuk mengikuti kelas ini bersama suami yang akan menemani Bunda menjalani persalinan nanti.

2. Bergerak dengan Aktif

Selama kehamilan, Bunda disarankan tetap berolahraga secara rutin. Selain bermanfaat menjaga Bunda tetap aktif, olahraga juga baik untuk si Kecil dalam kandungan. Hal ini karena gerakan aktif Bunda dapat membantu bayi masuk ke jalan lahir dengan benar. Dengan begitu, proses persalinan pun bisa berjalan lancar.

3. Pelajari Teknik Pernapasan

Teknik pernapasan yang benar akan memberi pasokan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke otot rahim. Dengan begitu, rahim akan berkontraksi dan mendorong janin dengan baik. Selain itu, teknik pernapasan juga membantu relaksasi sehingga otot tubuh mengendur dan mengurangi rasa sakit selama persalinan.

4. Hindari Stres

Saat stres, tubuh menghasilkan adrenalin yang membuat otot tubuh menjadi tegang. Salah satu yang akan terdampak adalah otot jalan lahir. Bila otot jalan lahir menegang, proses persalinan akan menjadi semakin sulit dan menyakitkan.

5. Banyak Berjalan

Saat Bunda berdiri atau berjalan, kepala janin yang sudah berada di jalan lahir akan tertarik oleh gravitasi bumi. Hal ini sangat membantu si Kecil untuk terus bergerak mendekati mulut rahim. Jika sudah begitu, proses bersalin Bunda dapat berjalan lebih mudah dan cepat.

6. Pijat

Saat kontraksi sudah dimulai dan Bunda menunggu pembukaan sempurna, mintalah seseorang melakukan pijatan di punggung dan panggul. Selain membantu mengurangi rasa sakit, Bunda juga akan merasa lebih nyaman dan tenang. Hasilnya, otot jalan lahir menjadi lebih rileks dan mendorong jalannya pembukaan.

7. Alihkan Perhatian

Proses kontraksi yang terkadang berjalan lambat bisa membuat Bunda resah. Hal ini bisa diatasi dengan mengalihkan perhatian pada hal-hal menyenangkan. Misalnya saja mendengarkan musik, membaca, atau menonton film favorit Bunda. Selain menenangkan, hiburan semacam ini juga ampuh mengalihkan perhatian Bunda dari rasa sakit saat kontraksi.

8. Aromaterapi

Beberapa minyak esensial bisa menjadi aromaterapi yang tepat saat Bunda memasuki proses persalinan. Pilih jenis aromaterapi yang sesuai dengan kebutuhan Bunda. Minyak esensial lavender, misalnya, bisa membantu mengurangi rasa sakit, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan rileksasi.

9. Simpan Energi

Proses persalinan tentu membutuhkan banyak energi. Bila Bunda terlalu lelah untuk mendorong si Kecil, bisa jadi dokter perlu melakukan episiotomi atau pengguntingan. Karena itu, simpan energi Bunda terutama mendekati tanggal perkiraan persalinan. Beristirahatlah dengan cukup, jaga asupan nutrisi, dan jangan lakukan kegiatan yang terlalu melelahkan.

10. Menikmati Camilan

Sambil menunggu pembukaan sempurna, Bunda bisa menikmati camilan kesukaan. Akan lebih baik apabila camilan tersebut mengandung karbohidrat sehingga bisa menjadi sumber energi. Dengan begitu, Bunda akan lebih bertenaga saat menjalani proses persalinan normal.

Tiffany A. Moore-Simas, direktur Divisi Penelitian Obstetri dan Ginekologi University of Massachusetts Medical School mengatakan, “Proses persalinan mungkin berbeda pada setiap wanita. Tapi, tujuan akhirnya tetaplah seorang ibu dan bayi yang sehat. Bagaimanapun, melahirkan adalah pengalaman yang indah.”

Karena itu, yang bisa Bunda lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjaga kesehatan kehamilan. Dengan begitu, persalinan bisa berjalan lancar dan risiko komplikasi pun menjadi berkurang. Selamat menanti kelahiran si kecil, Bun!


Sumber:

https://bidanku.com/teknik-pernafasan-selama-persalinan

http://www.ayahbunda.co.id/kelahiran-tips/10-kiat-lancar-bersalin

https://bidanku.com/tips-melahirkan-normal-tanpa-jahitan

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persiapan-melahirkan-normal/

Go to Top