Ketika
tanggal perkiraan persalinan semakin dekat, Bunda tentu ingin mempersiapkan
diri dengan baik. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah terlebih dulu
memahami tahapan yang akan Bunda jalani dalam proses persalinan normal. Dengan
begitu, Bunda akan merasa lebih tenang dan nyaman untuk menyambut kehadiran si
Kecil.
Tahapan dalam Proses Persalinan Normal
Umumnya,
proses persalinan normal terbagi ke dalam tiga tahapan. Tiap tahap berlangsung
dalam durasi yang berbeda-beda untuk setiap wanita. Pada pengalaman melahirkan
pertama, seorang ibu bisa melewati ketiga tahapan tersebut dalam waktu 12-24
jam. Berikut ini adalah tiga tahap proses persalinan normal yang perlu Bunda
ketahui:
Tahap Pertama
Di
tahap pertama, kontraksi terjadi secara berangsur-angsur dan leher rahim Bunda
terbuka sedikit demi sedikit. Kontraksi awal umumnya berlangsung selama 30-45
menit, dan terjadi setiap 15-20 menit. Selama tahap ini, Bunda masih bisa
melakukan kegiatan di rumah. Namun ketika kontraksi mulai terjadi setiap 5
menit dan berlangsung semakin intens, Bunda harus segera dibawa ke rumah sakit
atau bidan terdekat. Selain itu, tanda-tanda lain yang menunjukkan Bunda harus
segera dibawa ke rumah sakit yaitu:
- Keluar lendir agak kental dan bercampur sedikit darah dari vagina.
- Kantung ketuban pecah diikuti keluarnya air ketuban.
- Nyeri dan pegal di daerah panggul yang kemudian menjalar ke pangkal paha dan perut bagian bawah.
- Leher rahim (perut bagian bawah) terasa panas dan sakit.
Tahap Kedua
Tahap
kedua persalinan dimulai ketika Bunda mendorong bayi keluar dari rahim. Ketika
dokter atau bidan mengatakan bukaan leher rahim sudah mencapai 10, maka
keinginan untuk mengejan atau mendorong keluar kepala bayi biasanya akan datang
dengan sendirinya. Hal ini akan terasa seperti si Kecil ingin keluar, dan Bunda
tinggal membantu mendorongnya.
Saat
mengejan, Bunda disarankan tidak memejamkan mata agar pembuluh darah di sekitar
mata tidak pecah. Selain itu, ibu melahirkan juga tidak disarankan mengangkat
panggul saat mengejan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi robekan yang
lebar pada perineum (jalan lahir). Bunda cukup mengatur napas dan mengejan
mengikuti irama dorongan yang datang.
Tahap Ketiga
Tahap
terakhir dalam proses persalinan normal adalah pengeluaran plasenta. Dalam
tahap ini, dokter atau bidan biasanya memberikan suntikan yang dapat memancing
kontraksi. Namun bukan lagi ditujukan untuk mengeluarkan bayi, dorongan
kontraksi kali ini dilakukan untuk mengeluarkan plasenta.
Kontraksi
yang akan terjadi pada tahap ini pun tidak sekuat kontraksi saat si Kecil
lahir. Namun, proses persalinan normal biasanya tak hanya berhenti sampai
disitu. Jika robekan perineum selama proses persalinan ternyata cukup lebar,
dokter atau bidan akan memberikan jahitan dengan persetujuan Bunda.
10 Tips agar Proses Persalinan Normal
Berjalan Lancar
Bunda
tentu ingin menjalani proses persalinan normal dengan lancar. Karena itu,
selama kehamilan, Bunda bisa mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal
berikut ini. Sudah siap mencoba?
1. Ikuti Kelas Kehamilan
Kelas
kehamilan seperti senam hamil, prenatal
yoga, atau hypnobirthing akan melatih
Bunda mempersiapkan banyak hal. Beberapa di antaranya yaitu manajemen rasa
sakit, teknik pernapasan, hingga kontrol diri. Semua hal ini akan sangat
membantu Bunda menghadapi proses persalinan normal. Jangan ragu juga untuk mengikuti
kelas ini bersama suami yang akan menemani Bunda menjalani persalinan nanti.
2. Bergerak dengan Aktif
Selama
kehamilan, Bunda disarankan tetap berolahraga secara rutin. Selain bermanfaat
menjaga Bunda tetap aktif, olahraga juga baik untuk si Kecil dalam kandungan.
Hal ini karena gerakan aktif Bunda dapat membantu bayi masuk ke jalan lahir
dengan benar. Dengan begitu, proses persalinan pun bisa berjalan lancar.
3. Pelajari Teknik Pernapasan
Teknik
pernapasan yang benar akan memberi pasokan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk
ke otot rahim. Dengan begitu, rahim akan berkontraksi dan mendorong janin
dengan baik. Selain itu, teknik pernapasan juga membantu relaksasi sehingga
otot tubuh mengendur dan mengurangi rasa sakit selama persalinan.
4. Hindari Stres
Saat
stres, tubuh menghasilkan adrenalin yang membuat otot tubuh menjadi tegang.
Salah satu yang akan terdampak adalah otot jalan lahir. Bila otot jalan lahir
menegang, proses persalinan akan menjadi semakin sulit dan menyakitkan.
5. Banyak Berjalan
Saat
Bunda berdiri atau berjalan, kepala janin yang sudah berada di jalan lahir akan
tertarik oleh gravitasi bumi. Hal ini sangat membantu si Kecil untuk terus
bergerak mendekati mulut rahim. Jika sudah begitu, proses bersalin Bunda dapat
berjalan lebih mudah dan cepat.
6. Pijat
Saat
kontraksi sudah dimulai dan Bunda menunggu pembukaan sempurna, mintalah
seseorang melakukan pijatan di punggung dan panggul. Selain membantu mengurangi
rasa sakit, Bunda juga akan merasa lebih nyaman dan tenang. Hasilnya, otot
jalan lahir menjadi lebih rileks dan mendorong jalannya pembukaan.
7. Alihkan Perhatian
Proses
kontraksi yang terkadang berjalan lambat bisa membuat Bunda resah. Hal ini bisa
diatasi dengan mengalihkan perhatian pada hal-hal menyenangkan. Misalnya saja
mendengarkan musik, membaca, atau menonton film favorit Bunda. Selain
menenangkan, hiburan semacam ini juga ampuh mengalihkan perhatian Bunda dari
rasa sakit saat kontraksi.
8. Aromaterapi
Beberapa
minyak esensial bisa menjadi aromaterapi yang tepat saat Bunda memasuki proses
persalinan. Pilih jenis aromaterapi yang sesuai dengan kebutuhan Bunda. Minyak
esensial lavender, misalnya, bisa membantu mengurangi rasa sakit, menurunkan
tekanan darah, dan meningkatkan rileksasi.
9. Simpan Energi
Proses
persalinan tentu membutuhkan banyak energi. Bila Bunda terlalu lelah untuk
mendorong si Kecil, bisa jadi dokter perlu melakukan episiotomi atau
pengguntingan. Karena itu, simpan energi Bunda terutama mendekati tanggal
perkiraan persalinan. Beristirahatlah dengan cukup, jaga asupan nutrisi, dan
jangan lakukan kegiatan yang terlalu melelahkan.
10. Menikmati Camilan
Sambil menunggu pembukaan sempurna, Bunda bisa menikmati camilan kesukaan. Akan lebih baik apabila camilan tersebut mengandung karbohidrat sehingga bisa menjadi sumber energi. Dengan begitu, Bunda akan lebih bertenaga saat menjalani proses persalinan normal.
Tiffany
A. Moore-Simas, direktur Divisi Penelitian Obstetri dan Ginekologi University
of Massachusetts Medical School mengatakan, “Proses persalinan mungkin berbeda
pada setiap wanita. Tapi, tujuan akhirnya tetaplah seorang ibu dan bayi yang
sehat. Bagaimanapun, melahirkan adalah pengalaman yang indah.”
Karena
itu, yang bisa Bunda lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk
menjaga kesehatan kehamilan. Dengan begitu, persalinan bisa berjalan lancar dan
risiko komplikasi pun menjadi berkurang. Selamat menanti kelahiran si kecil,
Bun!
Sumber:
https://bidanku.com/teknik-pernafasan-selama-persalinan
http://www.ayahbunda.co.id/kelahiran-tips/10-kiat-lancar-bersalin
https://bidanku.com/tips-melahirkan-normal-tanpa-jahitan
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persiapan-melahirkan-normal/