Lewati ke:
21 Juli 2025
Kulit si Kecil tiba-tiba kering, merah, dan bersisik? Bisa jadi itu bukan kulit kering biasa, tapi tanda-tanda eksim kering. Wajar kok kalau Aybun sempat bingung. Eksim dan kulit kering memang mirip, tapi perawatannya berbeda. Kalau salah rawat, eksim bisa makin parah dan bikin si Kecil makin rewel. Yuk, ketahui cara mengenali eksim kering, membedakannya dari kulit kering biasa, dan merawatnya dengan langkah lembut yang bisa Aybun lakukan di rumah.
Apa Itu Eksim Kering pada Bayi?
Eksim kering adalah peradangan kulit yang membuat kulit si Kecil tampak merah, gatal, kering, dan bersisik. Kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi karena kulitnya masih belajar melindungi diri. Dalam istilah medis, eksim kering ini biasanya dikenal sebagai dermatitis atopik.
Penyebab eksim pun beragam, Bun. Bisa berasal dari faktor genetik, udara dingin atau terlalu kering (termasuk dari AC), sabun atau detergen yang kurang cocok, hingga reaksi terhadap makanan tertentu jika si Kecil masih menyusu ASI¹.
Eksim kering memang tidak bisa hilang dalam semalam, tapi jangan khawatir, Bun. Dengan perawatan rutin dan mengenali pemicunya, kulit bayi bisa kembali lembut dan nyaman.
Apa Perbedaan Eksim Kering dan Kulit Kering Biasa?
Membedakan eksim kering dan kulit kering biasa bisa membingungkan, apalagi buat ibu baru. Tapi ada beberapa perbedaan yang cukup jelas kalau Aybun perhatikan lebih detail.
1. Eksim sering muncul di lipatan, bukan di area terbuka
Eksim kering biasanya muncul di area lipatan atau bagian tubuh tertentu yang sering tertutup, seperti belakang lutut, siku, dan leher. Kadang juga muncul di pipi atau dada bagian atas. Sedangkan kulit kering biasa lebih sering muncul di area tangan, kaki, atau bagian yang terkena udara dingin atau sabun terlalu sering.
2. Teksturnya kasar, kemerahan, dan bisa sampai luka
Dari tampilan, kulit dengan eksim kering cenderung merah terang, kasar, dan bersisik tebal. Kalau digaruk, bisa lecet bahkan luka. Kulit kering biasa biasanya hanya tampak pucat, agak kasar, dan sedikit mengelupas tanpa rasa gatal berlebihan.
3. Gatalnya bikin bayi rewel, apalagi malam hari
Tingkat gatal juga bisa jadi pembeda, Bun. Bayi yang mengalami eksim kering biasanya menggaruk-garuk kulitnya terus, terutama saat malam. Tidurnya jadi tak nyenyak, dan bisa rewel sepanjang hari. Kulit kering biasa umumnya tidak mengganggu kenyamanan bayi sampai separah itu.
4. Kulit kering biasa cepat reda, eksim butuh waktu & perawatan ekstra
Kalau setelah dioles pelembap ringan kondisi membaik dalam sehari dua hari, kemungkinan itu kulit kering biasa. Tapi kalau butuh waktu lebih lama atau malah makin parah, bisa jadi yang dihadapi Aybun adalah eksim kering.
5. Eksim sering kambuh, terutama saat cuaca ekstrem atau stres
Eksim kering cenderung bersifat kronis alias bisa kambuh berulang, terutama saat cuaca dingin, udara terlalu kering, atau saat si Kecil sedang stres, kurang tidur, atau daya tahan tubuhnya menurun. Kadang eksim juga muncul setelah kulit terpapar sabun atau bahan yang kurang cocok. Sedangkan kulit kering biasa umumnya membaik tanpa kambuh, selama dirawat dengan pelembap dan perlindungan dasar.
Karena eksim bisa muncul tiba-tiba dan di area berbeda, penting bagi Aybun untuk rutin memantau kondisi kulit si Kecil secara menyeluruh, bukan hanya saat gejala muncul. Untuk membantu hal ini, Zwitsal bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Divisi Dermatologi Pediatrik Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merekomendasikan panduan sederhana yaitu AKSI (Analisis Kulit Si Kecil).
Ada 4 Langkah AKSI yang bisa dilakukan, yaitu dengan mengecek area kepala, pipi, lipatan, dan area popok:
Cek Ruam dan Lecet: Apakah ada ruam atau lecet di area tersebut?
Cek Tekstur Kulit: Apakah kering, bersisik, ada kemerahan atau bentol?
Cek Luka di Kulit: Apakah ada luka di area tersebut?
Cek Tangisan Si Kecil: Apakah Si Kecil menangis saat suatu area disentuh?
Kalau dilakukan secara rutin, langkah AKSI bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini, menjaga kulit bayi tetap sehat, dan mencegah eksim kambuh tanpa disadari.
Kapan Harus ke Dokter, Bun?
Ada beberapa tanda yang sebaiknya bikin Aybun mulai pertimbangkan untuk konsultasi ke dokter.
Gejalanya tak membaik dalam tiga hari, meskipun Aybun sudah rutin pakai pelembap dan sabun yang lembut.
Kulit terlihat makin parah, seperti muncul luka terbuka, jadi basah, atau mengeluarkan cairan dari area yang kemerahan.
Si Kecil terlihat sangat tidak nyaman. Dia menjadi sering menggaruk-garuk, rewel, atau sulit tidur karena rasa gatal yang mengganggu.
Kabar baiknya, sekarang Aybun bisa konsultasi ke dokter tanpa perlu keluar rumah. Zwitsal menyediakan layanan Free Teleconsultation yang bisa diakses kapan saja. Praktis dan aman, apalagi kalau Aybun butuh jawaban cepat tanpa harus menebak-nebak sendiri.
Bagaimana Cara Merawat Eksim Kering pada Bayi di Rumah?
Kalau kondisi eksim kering si Kecil masih ringan, Aybun bisa merawatnya di rumah. Kuncinya adalah perawatan eksim bayi yang rutin, lembut, dan pakai produk yang aman untuk kulit si Kecil yang sedang sangat sensitif.
1. Mandi sebentar dengan air hangat
Menurut jurnal dari Pagliaro dkk. (2024), Aybun cukup mandikan si Kecil 5-10 menit sekali sehari saja jika si Kecil terkena eksim². Terlalu lama justru bisa menghilangkan kelembapan alami kulit, apalagi kalau si Kecil sedang eksim. Gunakan air hangat suam kuku, bukan panas, supaya kulitnya tetap nyaman dan tak makin kering.
2. Tepuk-tepuk lembut saat mengeringkan tubuh
Setelah mandi, keringkan tubuh bayi dengan cara ditepuk-tepuk pakai handuk lembut. Hindari menggosok kulit karena bisa memperparah iritasi.
3. Gunakan sabun yang lembut
Kulit bayi dengan eksim lebih sensitif terhadap sabun biasa. Sabun yang digunakan juga harus lembut. Nah, sabun cair yang mengandung aloe vera bisa jadi pilihan yang bagus karena bisa membantu menenangkan kulit.
Coba Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera, yang lembut dan aman karena sudah teruji hypoallergenic untuk kulit bayi sensitif. Diperkaya 4x Prebiotic Moisturizer, Ekstrak Aloe Vera, dan Pro Vitamin B5, formulanya membantu menjaga kelembapan alami kulit dan melindunginya dari kekeringan. Sabun bayi ini juga bebas dari SLS/SLES, jadi sangat aman untuk kulit si Kecil!
4. Langsung oleskan pelembap setelah mandi
Bayi dengan eksim kering punya lapisan pelindung kulit yang lebih lemah, sehingga kelembapan di kulit mudah menguap. Nah, di sinilah peran pelembap: mengunci air di kulit setelah mandi, mencegah kulit makin kering, dan membantu memperkuat lapisan pelindung alaminya.
Itulah alasan waktu paling efektif mengoleskan pelembap adalah dalam lima menit pertama setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap. Gunakan krim yang ringan, aman untuk wajah dan tubuh, dan cepat menyerap.
Zwitsal Face & Body Care Cream banyak digunakan para orang tua karena formulanya cocok untuk kulit bayi baru lahir dan bisa digunakan setiap hari. Krim ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Chamomile yang mampu memberikan kelembapan hingga 24 jam agar kulit si Kecil tidak semakin kering.
5. Jaga area lipatan dan popok tetap kering
Area seperti bokong atau lipatan paha juga perlu perhatian ekstra. Di area ini, kulit lebih mudah lembap dan bisa jadi tempat munculnya eksim pada kulit sensitif bayi. Krim popok yang bisa digunakan setiap hari sangat membantu.
Gunakan Zwitsal Daily Diaper Cream yang punya tekstur ringan dan bisa bantu mencegah ruam atau iritasi tambahan di area tertutup. Formulanya mengandung Zinc & Allantoin untuk meredakan dan mencegah iritasi dan ruam, lalu Canola Oil, Vitamin E, dan Prebiotics Moisturizer untuk menutrisi dan melembapkan kulit. Lengkap untuk merawat kulit si Kecil!
6. Hindari pemicu eksim kering dari lingkungan sekitar
Kulit bayi yang sensitif bisa mudah "protes" kalau terpapar hal-hal kecil di sekitarnya. Eksim kering bisa kambuh karena detergen yang formulanya keras, pakaian kasar, atau suhu ruangan yang terlalu ekstrem.
Coba pakai detergen khusus bayi, pilih baju dari bahan katun yang lembut, dan jaga suhu ruangan tetap nyaman. Kalau masih menyusui, perhatikan juga makanan Bunda, karena hal ini kadang bisa jadi pemicu eksim si Kecil.
Merawat eksim kering memang tak selalu instan hasilnya. Namun, dengan langkah yang lembut, sabar, dan konsisten, kulit si Kecil bisa kembali nyaman. Yang penting, Aybun tahu bahwa tiap usaha kecil yang dilakukan hari ini, pelan-pelan akan jadi perubahan besar untuk kenyamanan si Kecil nanti!
Referensi:
1. Logan Kolb, Sarah J. Ferrer-Bruker. 2023. Atopic Dermatitis. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448071/
2. Margherita Pagliaro, Luca Pecoraro, Camilla Stefani, dkk. 2024. Bathing in Atopic Dermatitis in Pediatric Age: Why, How and When. Diambil dari https://doi.org/10.3390/pediatric16010006