Lewati ke:
8 Agustus 2025
Kepala si Kecil sering berkeringat meskipun suhu udara sedang sejuk? Keringat pun kerap muncul ketika ia tengah menyusu atau tidur? Nah, apa kira-kira penyebab bayi berkeringat terus di kepala? Berbahaya tidak, ya? Aybun bisa melihat penjelasannya dengan lengkap di artikel ini.
Apakah Wajar Bayi Berkeringat Terus di Kepala?
Keringat yang terus muncul di kepala bayi, terutama saat menyusu, sebenarnya adalah hal yang wajar dan sering dialami. Kepala merupakan area dengan kelenjar keringat terbanyak, sementara sistem pengatur suhu tubuh si Kecil masih belum sempurna.
Dalam banyak kasus, bayi berkeringat terus di kepala bukanlah tanda bahaya. Namun, jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, keringat berlebih bisa memicu berbagai gangguan pada kulit kepala, seperti:
Biang keringat, yang muncul sebagai bintik-bintik kecil yang kemerahan dan terasa gatal.
Ruam lembap dengan kulit kepala bisa tampak kemerahan, lecet, atau terasa panas saat disentuh.
Kulit kepala jadi mudah iritasi, karena keringat yang terus-menerus menumpuk bisa mengganggu lapisan pelindung alami kulit bayi.
Cradle cap makin parah. Pada bayi yang sudah memiliki kerak di kulit kepala, kelembapan berlebih bisa memperburuk kondisinya.
Penelitian menunjukkan bahwa kulit bayi masih sangat rentan karena lapisan pelindungnya (stratum corneum) belum sepenuhnya matang. Hal ini membuatnya lebih mudah kehilangan cairan dan lebih sensitif terhadap kelembapan berlebih (Oranges dkk., 2015)¹.
Karena itu, menjaga kepala bayi tetap kering dan bersih adalah langkah penting. Aybun juga perlu memperhatikan bila keringat disertai gejala lain seperti napas cepat, demam, bayi tampak sangat lelah setelah menyusu, atau berat badan tidak naik sesuai grafik pertumbuhan, karena bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu.
Apa Saja Penyebab Kepala Bayi Berkeringat Terus?
Keringat berlebih di kepala bayi bisa dipicu oleh banyak hal, dan sebagian besar penyebabnya tergolong normal.
1. Kelenjar keringat di kepala lebih banyak
Area kepala memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibanding bagian tubuh lain. Karena itulah, keringat lebih mudah muncul di kepala, meskipun bayi sedang tidak banyak bergerak.
2. Aktivitas saat menyusu
Menyusu memang terlihat seperti aktivitas tenang, tapi sebenarnya cukup melelahkan bagi bayi, lho. Gerakan mengisap, menelan, dan bernapas terus-menerus dapat memicu bayi berkeringat saat menyusu, terutama di kepala.
3. Tidur di posisi yang sama terlalu lama
Saat tidur, terutama dalam posisi telentang tanpa banyak gerakan, panas tubuh bisa terperangkap di area kepala dan membuatnya berkeringat.
4. Suhu ruangan yang hangat atau penggunaan pakaian tebal
Meski tubuh bayi masih belajar menyesuaikan suhu, ruangan yang terlalu hangat atau pakaian yang berlapis-lapis bisa memperparah keringat.
5. Topi atau bedong yang terlalu rapat
Menutupi kepala bayi terlalu lama dengan topi atau membedong terlalu kencang bisa menghambat sirkulasi udara dan menyebabkan keringat menumpuk di kulit kepala. Begitu juga jika Aybun menggunakan bantal yang busanya terlalu padat.
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Berkeringat Terus di Kepala?
Agar kulit kepala bayi tetap sehat meskipun sering berkeringat, Aybun bisa coba beberapa cara mengatasi kepala bayi yang berkeringat terus.
1. Pilih pakaian dan bedong yang menyerap keringat
Kepala bayi mudah berkeringat karena jumlah kelenjar keringatnya paling banyak di area ini. Pilih pakaian berbahan katun yang adem, dan hindari bedong terlalu tebal agar tubuh si Kecil tidak kepanasan saat tidur atau menyusu. Ini membantu mengurangi kemungkinan bayi berkeringat terus di kepala.
2. Jaga suhu ruangan tetap sejuk dan sirkulasi udara lancar
Ruangan yang panas atau tertutup tanpa ventilasi bisa memicu keringat berlebih. Pastikan kamar bayi memiliki aliran udara yang baik dan suhu ruangan stabil, terutama saat bayi tidur siang atau malam.
3. Hindari menutup kepala bayi terlalu lama
Topi, kupluk, atau hoodie bisa memerangkap panas di area kepala, apalagi kalau dipakai dalam waktu lama. Saat berada di dalam rumah dan suhu tidak terlalu dingin, sebaiknya biarkan kepala bayi terbuka agar kulitnya bisa bernapas dan tetap kering.
4. Keringkan keringat secara rutin dengan cara yang lembut
Setelah bayi berkeringat saat menyusu atau tidur, usap kepalanya dengan kain bersih dan lembut. Jangan tunggu sampai rambutnya lepek atau kulitnya terlalu lembap, karena bisa memicu ruam atau biang keringat.
5. Gunakan alas tidur yang menyerap keringat dan rutin diganti
Sarung bantal dan seprai yang menyerap keringat membantu menjaga kulit kepala tetap kering, terutama jika bayi tidur dalam posisi yang sama cukup lama. Ganti segera jika sudah terasa basah agar tidak memicu iritasi dari kain yang lembap.
6. Mandikan bayi secara teratur dan gunakan produk perawatan yang aman
Mandi dua kali sehari membantu membersihkan keringat dan menjaga kulit tetap segar. Pilih sabun, lotion, atau krim yang formulanya lembut dan tidak menyumbat pori agar kulit kepala bayi tetap sehat.
Aybun bisa gunakan sabun bayi yang formulanya aman seperti Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera. Sabun ini akan membantu membersihkan kulit dengan lembut sambil menjaga kelembapannya, sehingga tidak memperparah kondisi kulit yang sensitif.
Sabun sekaligus sampo bayi ini diperkaya dengan Ekstrak Aloe Vera, Pro Vitamin B5, serta 4x Prebiotic Moisturizer untuk melembapkan kulit bayi dan melindunginya dari kekeringan. Sudah teruji juga oleh dokter kulit dan dokter anak, serta bebas paraben dan SLS/SLES!
7. Gunakan kain atau handuk lembut sebagai alas kepala saat menyusu
Saat menyusu, kepala bayi cenderung berkeringat karena kontak langsung dengan lengan atau bantal. Mengalasi kepala bayi dengan kain tipis dan menyerap keringat bisa membantu menjaga kulit tetap kering selama menyusu.
Jika sudah ada tanda iritasi atau kerak kekuningan (cradle cap) di kulit kepala, Aybun bisa lanjut mengoleskan Zwitsal Baby Oil secukupnya. Baby oil ini punya aroma yang lembut dan formula ringan yang mengandung Mineral Oil dan Vitamin E sudah teruji hypoallergenic.
Selain sebagai minyak pijat bayi, baby oil ini juga bisa membantu melembutkan kulit si Kecil hingga membersihkan cradle cap atau kerak kepala pada bayi. Cocok digunakan untuk kulit si Kecil yang mudah sensitif atau sedang teriritasi.
Kepala bayi yang selalu berkeringat, apalagi saat menyusu atau tidur, memang bisa bikin Bunda khawatir. Tapi dalam banyak kasus, bayi berkeringat terus di kepala bukanlah tanda bahaya serius. Selama Aybun peka terhadap tanda-tanda lain dan rutin merawat kulit kepala si Kecil dengan cara yang tepat, kondisi ini bisa dikelola dengan tenang. Semoga si Kecil selalu sehat, ya!
Referensi:
1. Teresa Oranges, Valentina Dini, Marco Romanelli. 2015. Skin Physiology of the Neonate and Infant: Clinical Implications. Diambil dari https://doi.org/10.1089/wound.2015.0642