Lewati ke:
8 Agustus 2025
Kulit kepala si Kecil sering berkerak atau mengelupas? Nah, kondisi ini dikenal sebagai cradle cap atau dermatitis seboroik pada bayi. Meski umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa gatal, kondisi ini tetap perlu ditangani dengan serius. Jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat, cradle cap bisa berkembang menjadi iritasi yang mengganggu. Karena itu, penting bagi Aybun untuk mengenali penyebabnya dan mengetahui cara perawatan yang tepat agar kulit kepala si Kecil tetap sehat, bersih, dan nyaman.
Apa Itu Cradle Cap?
Cradle cap adalah bentuk ringan dari dermatitis seboroik pada bayi, yang ditandai dengan munculnya kerak berwarna kuning keputihan di kulit kepala. Kadang-kadang, kondisi ini juga dapat terlihat di alis, belakang telinga, atau lipatan kulit lainnya. Umumnya, cradle cap ini juga sering muncul pada bayi baru lahir hingga usia tiga bulan.
Penyebab pasti cradle cap belum sepenuhnya diketahui, tapi ada beberapa faktor pemicunya:
Hormon ibu yang masih memengaruhi kelenjar minyak bayi
Pertumbuhan jamur normal di kulit (seperti Malassezia)
Produksi minyak berlebih dari kulit kepala bayi yang masih beradaptasi
Menurut tinjauan klinis oleh Chiriac dan Wollina (2024), interaksi antara mikrobioma kulit dan aktivitas kelenjar minyak bayi berperan penting dalam kemunculan cradle cap. Peningkatan jumlah jamur Malassezia dan beberapa jenis bakteri juga dapat memicu peradangan ringan pada kulit¹.
Namun, Aybun mesti tahu kalau cradle cap bukanlah infeksi yang menular. Bukan pula akibat dari perawatan yang kurang bersih. Dalam banyak kasus, kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Bagaimana Cara Mengatasi Cradle Cap dengan Aman?
Meskipun cradle cap sering kali tidak memerlukan pengobatan medis, ada beberapa cara yang aman dan efektif untuk membantu mempercepat proses pemulihan dan menjaga kenyamanan bayi.
1. Gunakan minyak alami sebelum keramas
Minyak zaitun, minyak kelapa, atau baby oil dapat membantu melunakkan kerak pada kulit kepala. Oleskan secara merata, diamkan selama 15 hingga 20 menit, lalu bilas dengan air hangat sebelum menggunakan sampo.
Untuk minyak bayi yang lembut di kulit si Kecil, Aybun bisa menggunakan Zwitsal Baby Oil. Formulanya sudah teruji secara klinis dengan tes hypoallergenic, sehingga aman untuk kulit bayi yang sensitif. Baby oil ini juga mengandung Aloe Vera dan Vitamin E yang memberi nutrisi sekaligus melembutkan kulit bayi secara maksimal.
2. Sikat dengan lembut
Hindari mengelupas kerak secara paksa dengan tangan atau kuku. Cara ini justru akan menyebabkan luka dan iritasi. Sebagai gantinya, gunakan sikat khusus bayi yang berbulu sangat halus untuk membantu mengangkat kerak yang sudah melunak. Lakukan dengan gerakan pelan dan lembut agar kulit kepala tetap aman dan tidak terluka.
3. Gunakan sampo bayi yang ringan
Pilih sampo yang memang diformulasikan untuk bayi, seperti Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera. Formulanya lembut dan aman karena sudah teruji hypoallergenic untuk kulit bayi sensitif. Diperkaya 4x Prebiotic Moisturizer, Ekstrak Aloe Vera, dan Pro Vitamin B5, sabun sekaligus sampo ini membantu menjaga kelembapan alami kulit dan melindunginya dari kekeringan.
Gunakan hanya dua sampai tiga kali dalam seminggu untuk menjaga keseimbangan kelembapan alami kulit kepala.
4. Bilas rambut bayi dengan air hangat, bukan panas
Air hangat adalah suhu netral yang cukup efektif untuk melonggarkan kerak dan meluruhkan sisa minyak tanpa mengganggu keseimbangan alami kulit kepala bayi. Berbeda dengan air panas yang bisa memperparah iritasi atau membuat lapisan pelindung kulit rusak, air hangat akan memberikan sensasi nyaman sekaligus menjaga kelembapan kulit si Kecil.
5. Keringkan kepala dengan cara menepuk, bukan menggosok
Kulit kepala bayi yang mengalami cradle cap cenderung sensitif dan mudah mengalami iritasi, sehingga cara mengeringkannya pun harus ekstra hati-hati. Menepuk lembut dengan handuk yang berserat halus membantu menyerap air tanpa mengganggu lapisan kerak atau merusak kulit di bawahnya.
6. Jaga kebersihan secara rutin
Dermatitis seboroik pada bayi bisa memburuk jika kulit kepala terlalu kotor, atau justru terlalu sering dicuci. Idealnya, cukup cuci rambut si Kecil 2-3 kali seminggu untuk mengangkat minyak dan sel kulit mati tanpa menghilangkan kelembapan alaminya. Jangan berlebihan, ya, karena kulit yang terlalu kering justru lebih rentan iritasi.
Selain itu, pastikan juga Aybun rutin mencuci sarung bantal, seprai, topi, atau benda lainnya yang sering bersentuhan dengan kepala si Kecil. Kebersihan bukan cuma soal mandi, tapi juga pastikan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar bayi yang bebas dari kuman dan iritan.
7. Perhatikan pola makan dan hidrasi (jika bayi sudah MPASI)
Bagi bayi yang sudah mulai MPASI, pastikan asupan gizinya mencukupi. Nutrisi yang seimbang, terutama yang mendukung kesehatan kulit seperti vitamin B dan E, dapat membantu mempercepat penyembuhan cradle cap dari dalam.
Tips Perawatan Harian Kulit Bayi yang Rentan Dermatitis
Merawat cradle cap atau dermatitis seboroik pada bayi bukan cuma menggunakan produk yang aman atau teknik yang benar, tapi juga soal membaca suasana hati si Kecil. Saat bayi merasa rileks dan nyaman, perawatan pun bisa berjalan lebih lancar. Sebaliknya, jika ia sedang lapar, mengantuk, atau rewel, prosesnya bisa terasa menegangkan bagi Aybun maupun si Kecil.
Supaya perawatan jadi momen yang menyenangkan dan tak jadi medan perang, berikut beberapa tips simpel tapi efektif yang bisa Aybun coba agar kulit kepala si Kecil tetap sehat dan bebas kerak.
1. Lakukan saat bayi sedang tenang
Waktu terbaik untuk merawat kulit kepala bayi adalah setelah ia kenyang dan dalam kondisi rileks, seperti menjelang tidur siang atau malam. Hindari melakukannya saat bayi lapar, mengantuk berat, atau baru saja menangis.
2. Putar musik lembut atau white noise
Suara lullaby, white noise, atau detak jantung bisa memberikan efek menenangkan yang membuat bayi merasa aman selama perawatan berlangsung.
3. Lakukan dengan pelan dan sabar
Sentuhan lembut saat mengoles minyak, menyisir kerak, atau mengeringkan kepala akan membuat bayi merasa lebih nyaman. Hindari gerakan cepat atau kasar, ya.
4. Pastikan kuku Aybun pendek dan bersih
Sentuhan langsung tangan saat merawat kulit kepala bayi sering kali tak terhindarkan. Kuku yang panjang atau kotor bisa tanpa sengaja melukai kulit kepala yang sensitif atau membawa kuman penyebab infeksi.
5. Responsif terhadap ekspresi bayi
Perhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan, mulai dari wajah yang meringis hingga gerakan tubuh yang gelisah. Kalau terlihat tidak tenang, berhenti sejenak, beri pelukan, lalu lanjutkan saat bayi sudah siap.
Dengan menciptakan suasana yang tenang dan penuh kelembutan, proses perawatan cradle cap bisa menjadi momen yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara Aybun dan si Kecil.
Berapa Lama Cradle Cap Sembuh?
Cradle cap atau dermatitis seboroik pada bayi biasanya membaik dalam waktu dua hingga enam minggu, tergantung pada tingkat keparahan dan cara perawatannya. Meski bisa kambuh dalam beberapa bulan pertama kehidupan, kondisi ini biasanya akan hilang sepenuhnya sebelum bayi berusia satu tahun.
Jika Aybun masih ragu atau butuh panduan lebih lanjut, manfaatkan fasilitas Free Teleconsultation dengan tenaga medis terpercaya untuk memastikan langkah perawatan yang diambil sudah sesuai dengan kebutuhan si Kecil.
Merawat cradle cap atau dermatitis seboroik pada bayi memang butuh kesabaran, kelembutan, dan perhatian terhadap detail. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa memburuk jika tidak ditangani dengan benar. Karena itu, jaga kebersihan secara rutin, gunakan produk yang lembut, dan pastikan suasana perawatan tetap nyaman. Semoga kulit si Kecil kembali sehat!
Referensi:
1. Anca Chiriac, Uwe Wollina. 2024. Pediatric Dermatitis Seborrhoica - A Clinical and Therapeutic Review. Diambil dari https://doi.org/10.4103/idoj.idoj_593_23