Lewati ke:
10 Desember 2025
Merangkak adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan motorik si Kecil. Banyak orang tua yang ingin tahu umur berapa bayi bisa merangkak, apalagi saat ia mulai mencoba mengangkat tubuh dan bergerak maju. Umumnya kemampuan ini muncul di usia 6 hingga 10 bulan, tetapi setiap bayi tentu punya ritmenya sendiri. Untuk membantu AyBun mendampingi fase ini, berikut panduan usia merangkak, tanda-tanda kesiapan, dan cara menstimulasi si Kecil di rumah.
Umur Berapa Bayi Mulai Merangkak?
Sebagian besar bayi mencapai kemampuan merangkak pada usia 6 hingga 10 bulan. Di rentang usia ini, koordinasi tangan, kaki, dan otot inti mulai bekerja sama dengan baik sehingga si Kecil mampu mengangkat tubuh serta bergerak maju. Namun, untuk menjawab pertanyaan "umur berapa bayi bisa merangkak yang dianggap ideal", sebenarnya tidak ada satu angka pasti, AyBun.
Sebuah studi oleh Yamamoto dkk. (2020) menunjukkan bahwa usia mulai merangkak memang berbeda-beda pada setiap bayi¹. Bahkan, bayi yang memulai merangkak lebih awal justru cenderung menunjukkan lebih banyak variasi pola gerakan. Ini berarti perbedaan usia merangkak bukan tanda keterlambatan, melainkan bagian alami dari cara setiap bayi belajar bergerak.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kecepatan bayi mulai merangkak, seperti:
- Sering tidaknya ia melakukan tummy time
- Karakter bayi, apakah aktif atau cenderung aman
- Lingkungan bermain yang cukup luas
- Riwayat kelahiran (bayi prematur biasanya sedikit mundur dari rata-rata)
- Kekuatan otot leher, bahu, dan pinggul
Selama si Kecil menunjukkan minat menjelajahi sekitar dan perlahan stabil saat duduk, perkembangan usia merangkak biasanya akan mengikuti dengan sendirinya.
Apa Tahapan Perkembangan sebelum Bayi Bisa Merangkak?
Sebelum menjawab pertanyaan AyBun tentang umur berapa bayi bisa merangkak, penting untuk memahami bahwa proses menuju kemampuan ini berlangsung bertahap sejak bulan-bulan awal kehidupan. Bila dijelaskan berdasarkan usia, inilah perjalanan kemampuan tubuh si Kecil sampai akhirnya siap bergerak maju.
Usia 2 hingga 3 bulan: Menguatkan leher dan belajar mengangkat kepala
Di usia ini, bayi mulai bisa mengangkat kepala lebih stabil saat tengkurap. Gerakan kecil ini tampak sederhana, tetapi menjadi fondasi koordinasi tubuh bagian atas. Otot leher, bahu, dan punggung mulai bekerja sama untuk menopang kepala, sesuatu yang nanti sangat dibutuhkan untuk posisi merangkak.
Usia 3 hingga 5 bulan: Tummy time membangun kekuatan bahu dan lengan
Saat tummy time rutin dilakukan, bayi belajar menahan berat tubuh dengan kedua lengan. Gerakannya sering berupa mendorong lantai, menoleh, atau mengangkat dada sedikit lebih tinggi. Latihan kecil ini perlahan memperkuat otot-otot besar yang nantinya berguna saat bayi menumpu dengan tangan dan lutut.
Usia 4 hingga 6 bulan: Berguling dan berpindah dari satu sisi ke sisi lain
Memasuki usia ini, bayi mulai bisa berguling. Proses ini tidak hanya melatih keseimbangan, tetapi juga mengajarkan cara memindahkan beban tubuh. Gerakan memutar tubuh membantu mengembangkan kontrol otot perut dan pinggang yang menjadi dasar bagi gerakan merangkak nanti.
Usia 6 hingga 7 bulan: Duduk tanpa bantuan dan mulai stabil saat tegak
Ketika bayi sudah mampu duduk tegak, otot inti tubuhnya semakin kuat. Dari posisi ini, ia mulai sering condong ke depan untuk mengambil mainan, menahan diri dengan tangan, dan mencoba bergerak. Ini semakin mendekatkannya ke fase ketika AyBun bertanya-tanya bayi merangkak umur berapa.
Usia 6 hingga 8 bulan: Mulai menumpu pada tangan dan lutut
Ini fase awal yang sangat khas sebelum bayi merangkak. Ia mulai mengangkat tubuh, memposisikan tangan dan lutut di lantai, dan mencoba mempertahankan posisi ini. Otot pinggul dan bahu berlatih bekerja secara bersamaan. Meskipun belum maju, bayi sedang membentuk pola gerak merangkak.
Usia 7 hingga 9 bulan: Maju mundur sambil mencari ritme tubuh
Pada usia ini, bayi biasanya mulai menggoyangkan tubuh maju mundur di posisi merangkak. Secara refleks, ia mencoba mendorong atau menarik tubuh untuk melihat apakah ia bisa bergerak. Banyak bayi yang mulai maju beberapa sentimeter lalu mundur lagi, yang merupakan sinyal kuat bahwa ia hampir siap merangkak dengan koordinasi penuh.
Usia 8 hingga 10 bulan: Merangkak stabil dengan pola tangan dan lutut bergantian
Ini fase ketika AyBun biasanya melihat bayi benar-benar merangkak maju. Tangan dan kaki bergerak bergantian, tubuh lebih seimbang, dan ritme geraknya terlihat lebih lancar. Di sinilah eksplorasi besar dimulai. Bayi lebih percaya diri menjelajahi lingkungan sekitarnya sambil mengembangkan kekuatan otot dan koordinasi yang lebih baik.
Apa Jenis-Jenis Merangkak yang Umum Dilakukan Bayi?
Setiap bayi punya cara sendiri saat memasuki fase merangkak, sehingga wajar jika gaya merangkaknya tidak sama persis dengan bayi lain. Gaya merangkak ini bisa menjadi petunjuk bahwa si Kecil sedang mencari ritme geraknya sendiri. Nah, ada beberapa jenis merangkak yang umum terlihat dan bisa AyBun perhatikan.
1. Classic crawl
Ini pola merangkak yang paling dikenal. Bayi menumpu pada kedua tangan dan lutut, lalu bergerak maju dengan gerakan bergantian antara tangan dan kaki. Gerakan ini biasanya terlihat ketika si Kecil sudah punya keseimbangan tubuh yang baik dan memasuki fase merangkak stabil, umumnya sekitar 8 hingga 10 bulan.
2. Commando crawl
Pada tahap awal, banyak bayi merangkak sambil menempelkan dada pada lantai. Gerakan ini mirip tentara yang merayap, menggunakan kekuatan lengan untuk menarik tubuh maju. Commando crawl sering muncul sebelum bayi benar-benar menemukan koordinasi untuk posisi tangan-lutut.
3. Belly crawl
Bentuk lainnya adalah belly crawl, yaitu ketika bayi merayap perlahan dengan perut masih menempel lantai, tetapi lutut dan sikut sudah mulai bekerja sama. Ini biasanya menjadi jembatan antara commando crawl dan classic crawl.
4. Bear crawl
Ada bayi yang merangkak dengan posisi tangan dan kaki lurus sambil mengangkat pinggulnya. Pola ini sering muncul ketika koordinasi tubuh bagian bawahnya mulai kuat dan ia sedang bersemangat bereksplorasi. Selama si Kecil tampak nyaman dan gerakannya lancar, variasi ini tetap merupakan bagian perkembangan yang normal.
5. Asymmetric crawl
Ada juga bayi yang merangkak dengan satu sisi tubuh lebih dominan. Misalnya, satu lutut menumpu sementara kaki lainnya menyeret. Selama bayi tidak menunjukkan rasa nyeri atau kesulitan, variasi ini masih dianggap normal.
Bagaimana Cara Membantu Bayi Cepat Merangkak?
Saat si Kecil mulai menunjukkan minat bergerak, AyBun bisa mendukungnya melalui stimulasi sederhana di rumah. Langkah-langkah kecil ini bisa membantu bayi lebih percaya diri saat memasuki fase merangkak.
1. Perbanyak tummy time
Tummy time membantu memperkuat otot leher, bahu, dan lengan, yaitu tiga area yang sangat penting sebelum bayi mampu menahan tubuh untuk merangkak. Rutinitas sederhana ini juga memberi kesempatan pada si Kecil untuk mengenal tubuhnya, melatih koordinasi, dan meningkatkan kontrol kepala.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Psychology (2024) menunjukkan bahwa tummy time berkontribusi pada peningkatan perkembangan motorik dan kognitif bayi, karena posisi tengkurap membantu menguatkan otot-otot utama dan memberi stimulasi sensorik serta visual yang penting di bulan-bulan awal kehidupan bayi².
AyBun bisa mulai melatih si Kecil dari beberapa menit setiap hari, lalu tambah durasinya perlahan.
2. Gunakan mainan sebagai motivasi
Letakkan mainan favorit si Kecil sedikit di luar jangkauan. Gerakan "ingin meraih" ini sering membuat bayi berusaha mendorong tubuhnya maju. Coba pilih mainan yang cerah, aman, dan menarik perhatiannya.
3. Sediakan lantai yang nyaman dan aman
Gunakan playmat atau permukaan yang tidak licin. Area bermain yang bersih dan luas membuat bayi lebih bebas mencoba banyak gerakan tanpa hambatan. Si Kecil pun akan semakin tertarik untuk bereksplorasi.
Pada fase belajar merangkak, lutut bayi akan sering bersentuhan langsung dengan lantai sehingga lebih mudah mengalami gesekan. Untuk menjaga kulit lututnya tetap lembut dan tidak mudah teriritasi, AyBun dapat mengoleskan Zwitsal Face & Body Cream sebelum sesi bermain dimulai.
Krim khusus bayi ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer yang membantu melembapkan kulit hingga 24 jam dan menjaga skin barrier agar tetap sehat. Diperkaya juga dengan ekstrak Chamomile yang memberi rasa nyaman dan Vitamin E yang menutrisi kulit, formula krim ini lembut, hypoallergenic, dan teruji oleh dokter kulit, sehingga aman digunakan setiap hari selama si Kecil aktif belajar menumpu dan bergerak maju.
4. Latih posisi merangkak
AyBun bisa perlahan membantu menempatkan si Kecil pada posisi tangan dan lutut, lalu menopang pinggulnya dengan sentuhan yang lembut. Gerakan kecil ini membantu bayi memahami ritme tubuhnya dan memberi rasa percaya diri saat ia mencoba menahan berat badannya sendiri.
5. Berikan ruang untuk eksplorasi
Si Kecil membutuhkan area yang aman untuk mencoba berbagai gerakan barunya. AyBun bisa menyiapkan jalur kecil atau ruang terbuka di rumah agar ia bebas berpindah dari satu titik ke titik lain. Ruang yang aman membuatnya lebih berani bereksperimen tanpa rasa ragu.
6. Dukung dengan pujian dan sentuhan hangat
Bayi belajar paling baik ketika ia merasa diperhatikan dan disemangati. Senyuman orang tua, suara yang lembut, atau tepukan kecil di punggungnya sering kali menjadi dorongan besar untuk mencoba lagi. Kehangatan AyBun adalah motivasi terbaik bagi si Kecil saat memasuki fase merangkak.
7. Jaga kenyamanan area popok saat si Kecil semakin aktif
Ketika bayi memasuki fase merangkak, area popok biasanya mengalami lebih banyak gesekan karena ia sering menumpu, duduk, lalu bergerak maju berulang kali. Gesekan ini bisa membuat kulit di sekitar lipatan popok menjadi kemerahan atau terasa tidak nyaman.
Untuk melindungi area sensitif tersebut, AyBun dapat mengoleskan Zwitsal Daily Diaper & Rash Cream sebelum si Kecil beraktivitas. Kandungan Zinc Oxide di dalamnya membantu meredakan serta mencegah iritasi ringan akibat pemakaian popok. Krim ini juga diperkaya 3x Multivitamin Complex yang terdiri dari Niacinamide, Vitamin C, dan Vitamin E untuk menutrisi dan menjaga kelembapan kulit bayi.
Formulanya lembut untuk kulit kering dan sensitif, hypoallergenic, bebas paraben, dan telah teruji oleh dokter kulit. Dengan perlindungan ini, AyBun bisa lebih tenang karena kulit area popok tetap sehat dan nyaman saat si Kecil aktif bergerak ke sana kemari.
Dengan mendampingi si Kecil melalui tummy time, memberi ruang eksplorasi, hingga melatih posisi merangkak, AyBun sudah memberikan dukungan terbaik untuk fase penting ini. Setiap bayi punya ritme tumbuh kembang yang unik, jadi tidak ada patokan kaku soal umur berapa bayi bisa merangkak. Yang penting adalah progres dan kenyamanan si Kecil. Nikmati saja setiap langkah kecilnya, ya!
Referensi:
1. Shimpei Yamamoto, Lee Yonghi, Umi Matsumura, Toshiya Tsurusaki. 2020. Diversity and regularity in infant crawling with typical development. Diambil dari https://doi.org/10.1589/jpts.32.483
2. Sabrinne Suelen Santos Sampaio, Nathalia Allana Amorim Rodrigues, Thalyson Luiz Gomes Souza, Julia Raffin Moura, Ingrid Guerra Azevedo, Carolina Daniel Lima-Alvarez, Silvana Alves Pereira. 2024. Cognitive and motor improvement by tummy time practice in preemies from low-income settings: a randomized clinical trial. Diambil dari https://doi.org/10.3389/fpsyg.2024.1289446