Menyusui adalah proses yang perlu waktu untuk dikuasai. Tidak harus langsung sempurna, kok. Bunda bisa tarik napas dalam, pandangi wajah si Kecil, dan nikmati setiap proses yang sedang dijalani.
Bagaimana Cara Menyusui yang Benar dan Aman untuk Si Kecil?
Memahami cara menyusui bayi yang benar bukan hanya soal posisi, tapi juga bagaimana menciptakan pengalaman yang nyaman dan efektif bagi Bunda dan si Kecil. Teknik menyusui yang tepat membantu mencegah rasa sakit, memastikan bayi mendapat cukup ASI, dan memperkuat ikatan emosional di antara keduanya.
1. Pastikan Bunda dalam posisi yang stabil dan santai
Salah satu kunci dari cara menyusui bayi yang benar adalah postur tubuh Bunda yang nyaman. Bunda bisa duduk tegak dengan sandaran punggung atau berbaring santai, tergantung situasi. Gunakan bantal menyusui untuk menyangga bayi agar tangan tidak cepat lelah.
2. Dekatkan bayi ke tubuh Bunda
Posisi bayi sangat menentukan efektivitas menyusui. Pastikan tubuh bayi menghadap langsung ke dada Bunda, bukan hanya kepalanya saja. Posisi ini akan membantu pelekatan lebih dalam dan mencegah masalah seperti puting lecet.
3. Pegang payudara dengan posisi tangan membentuk huruf C
Salah satu bagian penting dari cara menyusui bayi yang benar adalah cara Bunda menopang payudara. Posisi tangan yang tepat memudahkan bayi melekat dan membantu aliran ASI lebih lancar.
4. Arahkan puting ke hidung bayi, bukan langsung ke mulutnya
Tunggu hingga mulut bayi terbuka lebar seperti menguap, lalu arahkan kepala bayi ke payudara. Teknik ini membantu bayi menyusu dengan bagian areola masuk ke mulut, bukan hanya ujung putingnya.
5. Perhatikan pelekatan bayi saat menyusu
Tanda pelekatan yang benar: dagu bayi menyentuh payudara, bibir terbuka ke luar, dan areola lebih banyak terlihat di atas daripada di bawah mulut bayi. Jika bisa melakukan posisi ini, Bunda akan merasa lebih nyaman dan ASI akan keluar lebih optimal.
6. Coba berbagai posisi menyusui sesuai kenyamanan Bunda
Untuk menemukan cara menyusui bayi yang benar, Bunda bisa mencoba beberapa posisi seperti berikut:
Cradle hold
Posisi klasik dan paling sering digunakan. Kepala bayi berada di lekukan lengan Bunda, sementara tubuh bayi menyamping menghadap tubuh Bunda. Cocok untuk bayi yang sudah bisa menyusu dengan stabil. Hasil studi dari Dalal dkk. (2023) menunjukkan teknik ini dapat membantu meningkatkan kenaikan berat badan bayi secara signifikan¹.
Cross-cradle hold
Mirip cradle, tapi kepala bayi ditopang oleh tangan berlawanan dari payudara yang digunakan. Posisi ini memberi Bunda lebih banyak kontrol atas kepala bayi dan pelekatan. Sangat cocok untuk bayi baru lahir yang masih belajar menyusu.
Football hold
Bayi diselipkan di samping tubuh Bunda seperti memegang bola rugby, dengan kaki bayi mengarah ke belakang dan kepala disangga di tangan. Ideal untuk Bunda yang baru melahirkan lewat operasi caesar atau menyusui bayi kembar.
Side-lying
Posisi berbaring menyamping, di mana Bunda dan bayi saling menghadap. Posisi ini nyaman saat menyusui di malam hari atau saat Bunda butuh istirahat. Pastikan posisi tubuh tetap stabil agar aman bagi si Kecil.
7. Biarkan bayi menyusu sampai ia melepaskan sendiri
Jangan hentikan menyusui terlalu cepat. Biarkan si Kecil menyusu sampai ia melepaskan payudara dengan sendirinya. Bunda bisa mengenali tanda-tanda bahwa bayi sudah cukup menyusu dari hal-hal berikut ini:
Hisapan mulai melambat dan tidak lagi seaktif di awal
Tidak terdengar suara “klik” saat menyusu
Pipi bayi tampak bulat dan tidak mengempis ke dalam
Si Kecil tampak rileks atau tertidur setelah menyusu
Payudara terasa lebih lunak setelah menyusui
Popok basah minimal 6 kali dalam sehari
Berat badan naik secara bertahap. Namun, tetap pantau secara rutin, ya, Bun.
Nah, setelah bayi selesai menyusu, bantu ia bersendawa dengan posisi tegak dan tepuk punggungnya perlahan agar tidak kembung.
Masalah Umum Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya
Menyusui mungkin tak selalu mulus, terutama di minggu-minggu pertama. Tapi tenang, sebagian besar masalah ini umum terjadi dan bisa diatasi tanpa harus bikin Bunda stres.
1. Puting terasa sakit atau lecet
Biasanya karena posisi menyusui atau pelekatan belum pas. Pastikan posisi bayi pas, dengan mulut terbuka lebar dan mengisap sampai ke areola, bukan hanya ujung puting. Setelah menyusui, oles ASI ke puting dan biarkan kering alami untuk membantu penyembuhan.
2. ASI belum keluar di hari-hari awal
Ini hal yang sangat normal, kok. ASI memang keluar sedikit, tapi tetap kaya nutrisi. Tetap susui bayi sesering mungkin, lakukan skin-to-skin, dan jangan stres. Kondisi ini justru bisa menghambat refleks keluarnya ASI.
3. Payudara terasa bengkak dan penuh
Biasanya karena ASI menumpuk dan bayi belum menyusu optimal. Solusinya, tambah jadwal menyusui agar lebih sering, kompres hangat sebelum menyusui untuk melancarkan aliran ASI, lalu kompres dingin setelahnya untuk meredakan bengkak. Bunda juga bisa memerah sedikit sebelum bayi menyusu agar lebih mudah melekat.
4. Bayi rewel saat menyusu
Bayi bisa rewel saat menyusu karena posisi belum pas, aliran ASI terlalu deras atau justru lambat, atau perutnya terasa tidak nyaman. Bunda bisa mencoba mengganti posisi menyusui, beri jeda sejenak untuk sendawa, atau peluk bayi dengan posisi tegak agar ia lebih tenang.
Pijatan ringan juga bisa membantu meredakan rewel, terutama jika bayi sedang kembung atau merasa gelisah. Sentuhan lembut bisa memberi rasa nyaman dan memperbaiki sirkulasi, sekaligus jadi cara alami untuk menenangkan bayi sebelum atau setelah menyusu.
Bunda bisa menggunakan Zwitsal Baby Oil saat memijat, karena teksturnya ringan dan mudah meresap. Kandungannya seperti Aloe Vera dan Vitamin E juga bantu menjaga kulit tetap halus dan lembap. Formulanya yang sudah teruji hypoallergenic aman digunakan setiap hari, bahkan untuk kulit bayi yang baru lahir.