Selama
kehamilan, Bunda akan mengalami berbagai gejala yang cukup mengganggu. Beberapa
di antaranya seperti sakit punggung, susah tidur, meningkatnya frekuensi buang
air kecil, atau susah buang air besar. Tapi, salah satu gejala yang cukup
sering mengganggu aktivitas dan penampilan Bunda adalah masalah gatal-gatal
saat hamil.
Penyebab Gatal-gatal saat Hamil
Ada
beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah gatal saat kehamilan, di antaranya:
- Meningkatnya Suplai Darah ke Kulit
Selama masa kehamilan, ada beberapa perubahan pada aktivitas tubuh Bunda. Salah satunya adalah meningkatnya suplai darah ke kulit. Peningkatan ini dapat menjadi pemicu Bunda merasakan gejala gatal-gatal saat hamil. - Kulit yang Meregang
Bersamaan dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh Bunda saat hamil, secara otomatis permukaan kulit pun akan ikut meregang. Hal ini menyebabkan kelembaban di kulit berkurang sehingga lebih rentan merasa gatal. - Sensitivitas Kulit Meningkat
Akibat perubahan hormon, ibu hamil akan menjadi lebih sensitif terhadap banyak faktor. Hal-hal yang biasanya tidak berdampak apapun pada kulit Bunda, bisa menimbulkan reaksi berbeda saat kehamilan. Misalnya klorin pada kolam renang atau udara dingin, dapat tiba-tiba menyebabkan reaksi gatal pada kulit Bunda.
Selain
hal-hal di atas, gatal-gatal saat hamil juga bisa disebabkan masalah penyakit
kulit saat kehamilan. Kenali penyakit-penyakit berikut agar lebih waspada ya,
Bun.
- Pruritic Urticarial Papules and Plaques of
Pregnancy (PUPPP)
Bila saat hamil Bunda menemukan bentol merah yang terasa gatal dan menyebar pada paha, pantat, bahkan seluruh tubuh, bisa jadi Bunda mengalami PUPP. Ini adalah kelainan kulit yang biasa terjadi di akhir masa kehamilan, dan bisa berlangsung hingga 4-6 minggu setelah persalinan. Masalah ini biasanya terjadi pada ibu hamil yang mengandung anak pertama atau kembar.
Sampai saat ini, para ahli belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya PUPPP. Meski sebenarnya tidak membahayakan kesehatan janin, PUPP yang tidak diatasi dengan baik bisa mengganggu aktivitas dan membuat Bunda stress. Apalagi, PUPPP biasanya terasa lebih gatal di malam hari, yang seharusnya menjadi waktu istirahat terbaik ibu hamil. - Obstetric Cholestasis (OC)
Biasanya, garam empedu mengalir dari hati ke sistem pencernaan. Namun pada penderita OC, aliran tersebut terganggu dan menyebabkan cairan empedu menumpuk. Akibatnya, tubuh pun menjadi gatal-gatal, khususnya pada bagian tangan dan kaki.
Penyakit ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan hanya menyerang kurang dari 1% wanita hamil. Bila Bunda mengalami OC, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk menghindari risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur atau kelahiran mati. - Prurigo
Bunda yang mengalami Prurigo selama kehamilan akan menemukan bintil-bintil kecil yang sangat gatal pada kulit. Hal ini biasanya terjadi karena perubahan hormon atau perubahan pada sistem imun tubuh Bunda. Meski begitu, masalah ini biasanya hanya terjadi pada 1 dari 300 wanita hamil.
Cara Mengatasi Gatal-gatal saat Hamil
Menggaruk
bagian tubuh yang gatal bisa jadi hanya memperbesar masalah, karena bisa
menyebabkan infeksi dan masalah kulit lain. Karena itu, bila Bunda mengalami
masalah gatal-gatal saat hamil, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan
untuk mengatasinya: - Minum Air Putih Asupan cairan yang cukup tidak hanya penting bagi kesehatan janin, tetapi juga untuk menjaga kelembaban kulit Bunda. Bila kulit Bunda tidak kering, rasa gatal pun lebih bisa dicegah.
- Gunakan Pelembab secara Teratur Untuk mencegah rasa gatal dan menjaga kelembaban kulit, gunakan pelembab atau lotion <>yang mengandung Calamine secara rutin. Ada baiknya Bunda memilih produk yang tidak menggunakan pewangi, untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
- Pilih Produk Perawatan yang Sesuai Selama kehamilan, Bunda sebaiknya memberi perhatian dan perawatan lebih pada kulit. Gunakan baby oil atau minyak kayu putih sehabis mandi dan sebelum tidur. Bunda juga bisa menggunakan gel lidah buaya atau bedak menthol setelah mandi untuk mengurangi rasa gatal.
- Hindarkan Sabun di Daerah Gatal Jika mengalami gejala gatal-gatal saat hamil, Bunda sebaiknya lebih berhati-hati ketika mandi. Sebisa mungkin hindari penggunaan sabun pada daerah yang gatal, karena akan menyebabkan kulit kering dan semakin gatal.
- Redakan dengan Kompres Dingin Daripada menggaruk kulit, meredakan gatal lebih baik dilakukan dengan memberi sensasi dingin pada kulit. Hal ini bisa Bunda lakukan dengan membilas atau mengompres bagian yang gatal dengan air dingin atau es.
- Gunakan Pakaian Longgar
Untuk mengurangi gatal-gatal saat hamil, gunakan pakaian yang longgar dan berbahan katun. Hal ini agar keringat Bunda dapat terserap dengan baik, dan tidak membuat rasa gatal semakin parah. Selain itu, pakaian yang terlalu ketat akan menggesek kulit dan menyebabkan iritasi.
- Ganti dengan Deterjen Khusus Saat kulit Bunda menjadi lebih sensitif selama kehamilan, bahan kimia pada deterjen bisa menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit. Karena itu, coba ganti deterjen pencuci pakaian atau sabun dengan produk yang lebih lembut atau tanpa pewangi.
- Tambahkan Tepung Maizena pada Air Mandi Meski belum didukung data-data ilmiah, menambahkan tepung maizena pada air mandi diyakini bisa mengatasi masalah gatal-gatal saat hamil. Hal ini karena tepung maizena dapat memberikan sensasi dingin yang bisa mengurangi rasa gatal. Tidak ada salahnya Bunda mencoba karena tidak ada risiko yang membahayakan dari hal ini.
- Hindari Mandi dengan Air Terlalu Panas Tak hanya berpotensi menimbulkan ruam dan gatal-gatal, air yang terlalu panas juga bisa berisiko merusak perkembangan sel janin. Pastikan air mandi Bunda tak lebih dari suhu 45 derajat Celcius agar tetap aman.
- Pasang Humidifier di Rumah Udara yang terlalu kering bisa berpotensi menambah rasa gatal-gatal saat hamil yang dirasakan Bunda. Karena itu, tak ada salahnya memasang humidifier di rumah atau kamar Bunda. Perangkat ini akan membantu menjaga agar udara tidak terlalu kering.
Dengan
berbagai potensi masalah di atas, memilih produk yang aman selama kehamilan
harus diperhatikan. Tak hanya penting untuk bayi, produk Zwitsal yang terbuat
dari bahan-bahan lembut juga bisa bermanfaat untuk Bunda, lho.
Untuk
mengatasi masalah gatal-gatal saat hamil misalnya, Bunda bisa menggunakan
Zwitsal Baby Cream. Dengan kandungan zinc,
produk ini berguna mencegah kulit kering dan mengatasi iritasi pada kulit
sensitif. Pelembap ini juga telah teruji Hypo-Allergenic,
sehingga mengurangi risiko alergi.
Sumber:
healthdetik.com/read/2012/02/18/135708/1845800/129/kenapa-perut-ibu-hamil-suka-gatal
tandakehamilanawal.com/perut-gatal-saat-hamil-bagaimana-mengatasinya.html
klikdoter.com/healthnewstopics/read/2013/04/30/1503158/bentol-bentol-merah-saat-hamil
hellosehat.com/kehamilan/kandungan/berbagai-perubahan-pada-kulit-selama-kehamilan/
americanpregnancy.org/naturally/treat-itchy-skin-naturally-pregnancy/
thebump.com/a/itchy-skin-during-pregnancy
whattoeexpect.com/pregnancy/whose-body/skin-rashy.aspx