Lewati ke:
19 September 2025
Melihat bintik putih di wajah bayi mungkin membuat Aybun bertanya-tanya, "Kok, bayi bisa jerawatan?" Bintik putih ini sebenarnya bukan jerawat, melainkan milia pada bayi. Tanpa perlu salep dokter, milia sebenarnya tak berbahaya dan umumnya bisa hilang sendiri. Aybun hanya perlu tahu penyebabnya dan cara terbaik merawat kulit bayi agar milia pada kulit si Kecil berangsur hilang. Yuk, cari tahu di artikel ini!
Apa Itu Milia pada Bayi?
Milia adalah bintik-bintik kecil berwarna putih yang kerap muncul di wajah bayi baru lahir. Ukurannya sangat kecil, sekitar 1-2 mm, dan umumnya tidak menimbulkan rasa gatal maupun nyeri. Lokasinya pun khas. Aybun biasanya akan menemukannya di hidung, pipi, dagu, atau kadang di sekitar mata dan leher si Kecil.
Meski mirip jerawat, milia bukanlah tanda infeksi atau alergi. Justru sebaliknya, kondisi ini sangat umum dialami bayi. Dalam jurnal Indian Journal of Paediatric Dermatology (Sethukumaran dkk., 2022), disebutkan bahwa milia neonatal terjadi pada sekitar 40-50% bayi baru lahir, dengan bintik putih kecil khas di area wajah sebagai ciri utamanya¹.
Jadi, Aybun tidak perlu langsung khawatir saat melihatnya. Yang terpenting adalah memahami bahwa milia merupakan bagian dari proses alami perkembangan kulit bayi yang masih terus beradaptasi sejak lahir.
Apa Penyebab Milia dan Apakah Perlu Diobati?
Beda dengan ruam atau jerawat yang sering disebabkan oleh iritasi atau infeksi, milia terbentuk akibat penumpukan keratin (protein alami kulit) yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Proses ini terjadi secara alami karena sistem regenerasi kulit bayi belum sepenuhnya matang, dan kelenjar minyaknya masih dalam tahap perkembangan.
Menurut kajian dermatologi oleh Berk & Bayliss (2008), milia primer umumnya berasal dari saluran rambut halus atau kelenjar keringat, dan muncul sebagai kista kecil berisi keratin di lapisan atas kulit². Inilah sebabnya milia sering terlihat di wajah bayi baru lahir, terutama di minggu-minggu awal kehidupannya.
Yang perlu Aybun ingat, kondisi ini tidak menular, tidak berbahaya, dan bukan akibat dari perawatan Aybun yang salah. Dalam banyak kasus, bintik putih ini akan menghilang sendiri dalam beberapa minggu, tanpa perlu salep atau obat khusus.
Yang bisa Aybun lakukan adalah membantu menjaga kulit si Kecil tetap bersih, lembap, dan terlindungi dari gesekan atau produk yang terlalu keras. Dengan perawatan yang lembut dan penuh kasih sayang, kulit bayi akan kembali halus dan sehat dengan sendirinya.
Apa Perbedaan Milia dengan Biang Keringat atau Jerawat Bayi?
Meskipun sama-sama muncul di wajah bayi, milia memiliki ciri yang berbeda dibanding biang keringat maupun jerawat bayi. Milia biasanya tampak seperti bintik putih kecil yang keras dan tidak disertai kemerahan. Bintik ini tidak gatal, tidak sakit, dan tidak berisi cairan.
Sementara itu, biang keringat umumnya muncul dalam bentuk bintik merah kecil yang terasa gatal. Biang keringat sering muncul saat cuaca panas atau bayi banyak berkeringat, dan bisa membuat bayi rewel karena rasa tidak nyaman.
Jerawat bayi, di sisi lain, terlihat seperti benjolan kecil yang kemerahan, terkadang berisi cairan putih di tengahnya. Jerawat bayi biasanya muncul di usia 2-4 minggu dan bisa terlihat seperti jerawat orang dewasa, hanya saja lebih kecil.
Nah, cukup terlihat perbedaannya, bukan?
Bagaimana Cara Menghilangkan dan Merawat Kulit Bayi dengan Kondisi Milia?
Meskipun cara menghilangkan milia di wajah tidak memerlukan tindakan medis, kulit bayi tetap butuh perawatan yang lembut dan penuh perhatian, ya. Tujuannya bukan untuk menghilangkan milia secara paksa, melainkan agar kulit si Kecil tetap bersih, lembap, dan bebas dari iritasi.
Dengan perawatan harian yang tepat, kulit bayi akan punya ruang untuk menyembuhkan dirinya secara alami.
1. Pilih sabun mandi yang memang diformulasikan untuk bayi
Kulit bayi mudah kehilangan kelembapan, apalagi saat mengalami milia. Maka dari itu, penting memilih sabun mandi yang bukan hanya membersihkan, tapi juga menjaga keseimbangan kelembapan kulit.
Salah satu pilihan yang bisa Bunda pertimbangkan adalah Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera. Formulanya ringan, bebas SLS/SLES, dan mengandung kombinasi Aloe Vera, Pro Vit B5, serta 4x Prebiotic Moisturizer. Sabun ini membantu menjaga kondisi kulit si Kecil tetap nyaman, tanpa membuatnya kering atau makin sensitif.
2. Hindari menggosok atau mengelap wajah bayi terlalu keras
Kulit bayi jauh lebih tipis dibanding kulit orang dewasa. Mengusap wajahnya terlalu kencang bisa merusak lapisan pelindung alaminya. Aybun bisa menggunakan handuk yang bahannya sangat lembut, dan cukup tepuk-tepuk pelan setelah mandi atau saat mengeringkan wajah.
3. Gunakan krim pelembap khusus bayi secara rutin
Kulit yang mengalami milia tetap perlu dijaga kelembapannya, tapi tentu harus dengan krim yang tepat. Aybun bisa menggunakan pelembap yang formulanya lembut, seperti Zwitsal Face & Body Cream, yang mengandung Chamomile dan Vitamin E. Kandungan ini membantu menenangkan kulit sekaligus mempertahankan kelembapannya selama 24 jam.
4. Hindari mengoleskan bahan-bahan aktif dewasa ke kulit bayi
Bahan seperti retinol, AHA, BHA, atau essential oil tertentu tidak aman untuk bayi. Karena dianggap mirip jerawat, Aybun jangan tergoda mencoba cara menghilangkan milia di bawah mata atau kelopak mata seperti pada orang dewasa, ya. Hal ini sangat tidak disarankan.
5. Biarkan kulit bayi "bernapas" tanpa lapisan kain atau krim berlebih
Terlalu sering membungkus wajah bayi dengan kain atau menumpuk banyak produk justru bisa memicu iritasi baru. Biarkan wajahnya terkena udara segar beberapa kali dalam sehari, lalu cukup gunakan pelembap harian yang formulanya ringan dan lembut.
6. Pastikan tangan Aybun selalu bersih saat menyentuh wajah bayi
Tangan adalah media utama penularan kuman. Sebelum membersihkan atau menyentuh area wajah bayi, pastikan tangan sudah dicuci bersih untuk mencegah infeksi tambahan.
7. Hindari memencet milia
Ingat, milia tidak seperti jerawat yang bisa dipencet dan dikeluarkan isinya. Jadi, Aybun jangan coba-coba menggaruk atau memencet bintik milia, apalagi jika muncul di area sensitif seperti milia di kelopak mata atau bawah mata. Hal ini bisa menyebabkan iritasi atau infeksi pada kulit si Kecil yang masih sangat sensitif.
Kapan Harus Membawa ke Dokter?
Sebagian besar kasus milia pada bayi bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, Aybun tetap perlu waspada jika kondisi milia pada si Kecil tampak tak normal, seperti beberapa hal berikut:
Bintik putih menyebar cepat ke area lain selain wajah, misalnya muncul milia di leher atau bagian tubuh lain
Bintik tampak kemerahan, meradang, atau bahkan bernanah
Si Kecil disertai demam, tampak sangat rewel, atau menolak menyusu
Bintik muncul di area sensitif seperti bawah mata atau kelopak mata, dan terlihat mengganggu penglihatan atau membuat bayi sering mengucek mata
Jika Aybun melihat gejala-gejala tersebut, segera manfaatkan layanan Free Teleconsultation dari Zwitsal untuk mendapatkan arahan dari tenaga medis langsung dari rumah. Dari sini, Aybun bisa tahu apakah perlu pemeriksaan lanjutan ke dokter anak atau dokter kulit.
Ingat Aybun, milia pada bayi adalah kondisi kulit yang umum dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dengan perawatan yang lembut dan tepat, milia akan hilang seiring waktu. Yang paling penting adalah menjaga agar kulit bayi tetap bersih, lembap, dan bebas iritasi. Yang tak kalah penting, hindari memencet milia karena tindakan ini justru bisa menyebabkan iritasi atau infeksi. Semoga si Kecil selalu sehat, ya!
Referensi:
1. Anjaly Girija Sethukumaran, Satyadarshi Patnaik, Arpita Nibedita Rout, Surajit Nayak. 2022. Generalized Multiple Eruptive Milia in an Infant, An Unusual Presentation. Diambil dari Indian Journal of Paediatric Dermatology 23(2) http://dx.doi.org/10.4103/ijpd.ijpd_90_21
2. David R. Berk, Susan J. Bayliss. 2008. Milia: A review and classification. Diambil dari https://web.as.uky.edu/biology/faculty/cooper/bctc/milia%20paper.pdf