Lewati ke:
7 November 2024
Teriknya matahari di negara tropis seperti Indonesia memang tak bisa dianggap enteng. Kulit bayi yang lebih sensitif dibanding kulit orang dewasa pun lebih rentan terbakar matahari. Jika sedang berlibur ke pantai atau berada di luar ruangan terlalu lama, bisa saja kulit si Kecil menunjukkan gejala iritasi akibat paparan sinar matahari. Kulit terlihat kemerahan hingga perih ketika disentuh. Nah, bagaimana cara mengatasi kulit terbakar matahari pada anak?
Cara Mengatasi Kulit Terbakar Matahari pada Anak
Kulit anak yang sensitif lebih rentan mengalami sunburn atau terbakar matahari, terutama saat bermain di luar ruangan.
1. Segera pindahkan ke tempat teduh
Jauhkan anak dari panas matahari hingga kulitnya sembuh. Berada di bawah sinar matahari langsung bisa memperburuk kondisi kulit yang sudah terbakar.
2. Kompres dengan air dingin
Gunakan kain lembut yang dicelupkan dalam air dingin, lalu kompres area kulit yang terbakar. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa panas dan kemerahan. Kalau perlu, kompres dingin bagian kulit yang terbakar matahari selama 10-15 menit beberapa kali sehari.
3. Coba kompres teh hijau
Selain air dingin, ada bahan tambahan lain yang bisa Bunda gunakan untuk menenangkan kulit si Kecil. Bukan pasta gigi, Bun, melainkan teh hijau! Bunda bisa merendam kantung teh hijau dalam air dingin, kemudian letakkan di area yang terbakar. Teh hijau memiliki sifat anti-oksidan yang dapat membantu mengurangi kemerahan. Jangan lupa untuk selalu membilas hasil kompres dengan air bersih, lalu keringkan.
4. Mandikan dengan air bersuhu sejuk
Mandi dengan air yang bersuhu sejuk bisa menjadi salah satu cara mengatasi kulit terbakar matahari pada anak. Hal ini akan membantu menenangkan kulit dan mengurangi rasa tidak nyaman. Karena sedang teriritasi, pastikan Bunda memandikan bayi dengan cara yang aman. Jangan lupa juga untuk menghindari sabun dengan formula yang keras karena bisa memperparah iritasi.
Untuk perawatan harian atau sehabis terbakar matahari, pastikan Bunda selalu menggunakan sabun yang memang diformulasikan untuk balita. Kulitnya yang sensitif memang rentan terkena iritasi dan bisa sangat kering. Sabun untuk bayi seperti Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey memiliki formula lembut yang memang terbukti melembapkan kulit si Kecil.
Ada kandungan 6X Prebiotic Moisturizer dan ekstrak Madu di dalamnya. Kulit si Kecil menjadi lebih lembap, lembut, dan sehat. Karena kulit si Kecil sedang teriritasi, sabun bayi ini adalah pilihan tepat.
5. Gunakan krim pelembap
Setelah mandi, aplikasikan pelembap untuk menghidrasi kulit yang kering. Pilih produk yang mengandung bahan-bahan alami dan aman untuk kulit anak, seperti Zwitsal Face & Body Care Cream. Krim ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Chamomile yang mampu memberikan kelembapan hingga 24 jam agar kulit tidak semakin kering. Formulanya lembut untuk kulit sensitif bahkan untuk newborn, serta sudah teruji secara dermatologis.
Ingat, Bun, kulit anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga sensitif dan mudah teriritasi. Selalu menggunakan produk dengan formula lembut adalah salah satu cara merawat kulit bayi agar tetap sehat!
6. Berikan cukup cairan
Kulit yang terbakar matahari bisa menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi. Sebagai cara mengatasi kulit terbakar matahari pada anak, berikan lebih banyak air putih atau juice pada anak selama sekitar 2-3 hari ke depan.
7. Berikan pakaian tertutup dan longgar
Saat akan keluar rumah, lindungi area kulit yang terbakar matahari dengan baju atau aksesoris. Lakukan hal ini hingga kulit yang terbakar matahari telah benar-benar sembuh. Pilih juga pakaian yang longgar dan berbahan lembut, seperti katun. Ini membantu kulit bernapas dan mengurangi gesekan yang bisa memperparah iritasi.
8. Oleskan gel lidah buaya
Aloe vera sangat efektif untuk mengatasi kulit terbakar matahari. Bunda bisa membantu si Kecil yang terbakar matahari dengan cara mengoleskan gel aloe vera atau lotion calamine. Oleskan lotion atau gel tersebut dengan cara ditepuk-tepuk lembut. Hindari gerakan menggosok agar iritasi tak bertambah parah.
9. Gunakan krim anti-ruam
Tak punya gel lidah buaya di rumah? Tak masalah! Bunda bisa menggunakan krim yang diformulasikan khusus untuk meredakan ruam dan iritasi pada kulit anak. Krim ini biasanya diformulasikan dengan kandungan anti-inflamasi yang lembut. Coba gunakan Zwitsal Daily Diaper Cream pada kulit yang terbakar. Dengan kandungan Zinc, Vitamin E, dan Canola Oil, krim ini bisa digunakan untuk menenangkan kulit yang terbakar ringan tanpa menimbulkan iritasi tambahan.
10. Hindari produk beraroma atau alkohol
Hindari mengolesi kulit balita dengan alkohol maupun obat lainnya tanpa berkonsultasi terlebih dulu pada dokter anak. Meski ada berbagai cara mengatasi kulit terbakar matahari pada anak, pastikan Bunda tetap memperhatikan kandungan atau formula produk yang akan digunakan, ya. Jangan sampai kulit si Kecil semakin teriritasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala kulit terbakar matahari biasanya muncul sekitar 6-12 jam setelah kulit terpapar matahari. Biasanya masalah kulit yang terbakar matahari bisa Bunda tangani sendiri dengan cara-cara di atas. Namun, jika hal dan gejala berikut ini terjadi pada si Kecil, sebaiknya Bunda segera membawanya ke dokter.
- Anak masih berusia di bawah 1 tahun.
- Kulit anak melepuh dan anak mengalami demam, sakit kepala, muntah, atau rasa sakit lainnya.
- Anak mengalami gejala dehidrasi parah, seperti haus yang terus-menerus dan mata yang terasa perih karena kering, mulut yang kering, atau tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam.
- Kulit yang terbakar matahari meliputi lebih dari 10% area tubuh anak.
Tentu saja, pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Karena itu, pastikan Bunda selalu melindungi kulit anak dari panas matahari, terutama kalau anak akan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari langsung dalam durasi yang lama, misalnya saat akan berlibur ke pantai atau berenang. Segera lakukan beberapa cara mengatasi kulit terbakar matahari di atas jika gejala kulit terbakar sudah muncul. Dengan pencegahan dan penanganan yang tepat, kesehatan kulit anak pun akan lebih terjaga.
Sumber:
kidshealth.org
pregnancy.org
skincancer.org
healthychildren.org