Lewati ke:
13 Mei 2025
Kulit bayi mengelupas umum terjadi pada si Kecil terutama bagi bayi yang baru lahir. Nah, Aybun tak perlu khawatir bila si Kecil sedang mengalami kulit kering dan cenderung mengelupas. Hal tersebut normal dialami bayi, kok.
Bayi yang baru lahir mengalami perubahan yang terlihat dalam pada tubuhnya, termasuk penampilan kulitnya. Kulitnya yang masih tipis dan belum berkembang sempurna membuatnya rentan alami permasalahan kulit, salah satunya kulit bayi mengelupas. Tak perlu cemas, karena sebagian masalah kulit mengelupas dapat ditangani sendiri di rumah!
Mengenali Penyebab Kulit Bayi Mengelupas
Di dalam kandungan, kulit bayi terendam dalam cairan ketuban yang menjaga kelembapan. Setelah lahir, bayi harus beradaptasi dengan udara luar, yang bisa membuat kulit lebih cepat kehilangan kelembapan dan mulai mengelupas. Berikut beberapa penyebab yang dapat menjadi alasan kulit si Kecil mengering dan mengelupas.
1. Kehilangan vernix caseosa
Saat lahir, bayi dilapisi oleh vernix caseosa, yaitu lapisan tebal yang melindungi kulit dari air ketuban atau amnion di dalam rahim¹. Ketika kulitnya dibersihkan dari lapisan tersebut, tubuhnya lalu beradaptasi dengan dunia luar yang menyebabkan lapisan luar kulitnya mengelupas sejak usia satu hingga tiga minggu. Banyaknya kulit yang mengelupas biasanya bervariasi.
2. Produksi kelenjar sebasea yang masih terbatas
Produksi kelenjar minyak pada kulit atau kelenjar sebasea berkembang seiring dengan usia². Fungsi dari kelenjar sebasea ini menghasilkan minyak atau pelumas kulit yang disebut sebum yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, melindungi kulit dari kekeringan (yang mengakibatkan kulit bayi mengelupas) dan menjaganya tetap lembap. Produksi kelenjar yang masih terbatas pada si Kecil ini menyebabkan kulitnya rentan mengelupas.
3. Pengaruh suhu dan kelembapan udara
Suhu udara yang berubah-ubah dimulai dari dingin, kering, terlalu panas, dan ditambah dengan suhu pendingin ruangan (AC) dapat membuat kulit si Kecil kehilangan kelembapan lebih cepat. Kemampuan kulitnya untuk beradaptasi terhadap perubahan suhu udara cenderung belum sematang orang dewasa sehingga rentan untuk mengering dan mengelupas.
4. Suhu air memandikan terlalu panas
Memandikan bayi menggunakan air yang terlalu panas dapat menghilangkan minyak alami kulit, sehingga menyebabkan kekeringan dan pengelupasan.
5. Reaksi terhadap produk perawatan kulit
Kulit si Kecil yang cenderung sensitif terkadang bereaksi pada produk perawatan kulit hingga rambut dipakainya. Misalnya sabun, sampo, atau baby lotion yang mengandung bahan kimia cukup keras sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit seperti ruam, mengering, atau rentan mengelupas.
6. Eksim atopik
Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan dermatitis atopik. Reaksi ini dapat disebabkan oleh alergi non-makanan seperti debu, faktor imun, suhu yang ekstrem (dingin, kering, atau panas). Gejala yang muncul biasanya berbeda-beda. Namun, kondisi ini umumnya ditandai dengan kulit si Kecil kering atau bersisik, ruam merah menonjol, pecah-pecah, hingga mengeluarkan cairan. Biasanya gejala ini terjadi pada kulit bagian pada belakang pipi, leher, lutut, dan siku.
Cara Mengatasi Kulit Bayi yang Mengelupas
Penanganan kulit si Kecil yang kering dan mengelupas tak selalu harus ditangani oleh tenaga medis. Beberapa langkah di bawah ini dapat membantu Aybun untuk mengatasi permasalahan kulit kering dan mengelupas pada di Kecil di rumah.
1. Jaga hidrasi bayi
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menjaga hidrasi si Kecil. Pastikan ia mendapat asupan ASI atau susu formula yang cukup. Kalau usianya sudah di atas enam bulan, si Kecil juga dapat mengonsumsi air putih atau buah-buahan yang kaya air.
2. Perhatikan durasi mandi
Meski Si Kecil tampak senang bermain air, perlu diketahui kalau mandi terlalu lama dapat menghilangkan kelembapan alami kulitnya.
Sebaiknya Aybun memandikan si Kecil selama 5-10 menit saja. Durasi ini berlaku untuk bayi baru lahir hingga berusia 18 bulan. Waktu tersebut sudah cukup untuk membersihkan tubuh bayi, terutama jika kulitnya kering atau sensitif.
3. Mandikan dengan air hangat
Saat memandikan si Kecil, gunakan air hangat yang suhunya pas di kulitnya. Jika ada termometer, periksa suhu airnya sekitar 37-38°C. Cek dengan memasukkan bagian dalam pergelangan tangan ke air mandi bayi.
Jika terasa hangat dan nyaman atau suam-suam kuku, baru mandikan bayi. Pastikan untuk selalu memeriksa suhu air, jangan sampai terlalu panas.
4. Pilih produk perawatan kulit hypoallergenic
Sebelum membeli produk perawatan kulit yang akan digunakan si Kecil, sebaiknya Aybun memahami kandungan yang terdapat dalam produk tersebut. Pastikan menggunakan sabun, sampo, hingga cream atau lotion yang hipoalergenik atau aman untuk bayi, terutama bila kulit si Kecil cenderung sensitif.
Pilih sabun yang hypoallergenic dan tidak mengandung SLS/SLES seperti Zwitsal Hair and Body Bath Aloe Vera. Dengan 4x prebiotic moisturizer dan ekstrak aloe vera, sabun ini bermanfaat menjaga kelembapan kulit si Kecil dengan optimal. Sabun sekaligus sampo ini 100% terbukti melembapkan kulit bayi dan dilengkapi dengan ProVitamin B5 untuk nutrisi rambut berkilau.
5. Oleskan pelembap kulit khusus bayi
Setelah dimandikan, olesi kulitnya dengan Zwitsal Face & Body Care Cream. Krim hipoalergenik ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer, Vit E, dan Chamomile memberikan kelembapan 24 jam agar kulit tidak kering dan mengelupas. Formula hypoallergenic-nya telah teruji dokter kulit dan lembut untuk kulit sensitif dan bahkan newborn.
Aybun dapat memberi pijatan lembut saat mengoleskan untuk memaksimalkan penyerapan Zwitsal Face & Body Care Cream ke kulit si Kecil. Beberapa studi menunjukkan pemakaian pelembap yang digunakan sejak si Kecil lahir dapat mencegah atau mengurangi potensi kulit terkena kerusakan yang disebabkan eksim, lho.
6. Pilih pakaian berbahan lembut
Pastikan Aybun memahami material bahan pakaian yang akan dikenakan si Kecil. Jangan terlena dengan harga miring yang tampil di marketplace tanpa memastikan kenyamanan memakainya. Untuk kulit si Kecil yang sensitif, pertimbangkan memilih bahan pakaian yang ramah di kulitnya. Pilih material seperti katun yang cenderung lembut, menyerap keringat, dan tidak menyebabkan iritasi.
7. Gunakan humidifier di kamar bayi
Lingkungan tempat bayi tinggal juga dapat memengaruhi kondisi kulitnya. Jika udara di rumah terlalu kering, kulit bayi bisa kehilangan kelembapan dan menjadi lebih kering. Untuk meningkatkan kelembapan, humidifier bisa ditaruh di kamar bayi. Penggunaan humidifier yang tepat dapat mencegah kulitnya kering dan menjaga kelembapannya.
Nah, dengan memahami penyebab kulit bayi mengelupas, Aybun dapat melakukan penanganan yang tepat demi menjaga kesehatan kulit si Kecil. Aybun juga bisa memastikan kesehatan kulit si Kecil tetap terjaga dengan 4 langkah mudah Analisis Kulit Si Kecil atau AKSI bersama Zwitsal setiap sebulan sekali. Berikut langkah-langkahnya:
Cek area kepala, pipi, lipatan, dan area popok. Periksa apakah ada ruam atau lecet di area tersebut.
Rasakan tekstur kulitnya di area tersebut. Apakah kering, bersisik, atau ada bentol?
Cek apakah ada luka di area tersebut?
Sentuh kulit si Kecil. Apakah ia menangis bila disentuh di area tertentu?
Nah, bila Aybun menemukan semua gejala tersebut, jangan dianggap remeh dan sebaiknya bawa si Kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut, ya!
Sumber:
Hoover, E., Aslam, S., & Krishnamurthy, K. 2020. "Physiology, Sebaceous Glands" NCBI Bookshelf.
Valencia Higuera. 2023. "Why is My Newborn's Skin Peeling?" Healthline.
https://perdoski.id/article/detail/534-kulit-bayi-baru-lahir-mengelupas-apa-yang-salah
https://www.herminahospitals.com/id/articles/mengenal-dermatitis-atopik-pada-bayi.html
https://www.puribunda.com/en/begini-cara-mengatasi-kulit-bayi-mengelupas/