Lewati ke:
8 Oktober 2024
Selama masa kehamilan, Bunda pasti akan menghadapi berbagai gejala yang bisa membuat tidak nyaman, mulai dari sakit punggung, susah tidur, hingga seringnya buang air kecil. Meski begitu, ada satu gejala yang sering kali luput dari perhatian, tapi bisa sangat mengganggu, baik aktivitas maupun penampilan Bunda, yaitu kulit yang gatal-gatal saat hamil.
Nah, jika Bunda pernah atau sedang mengalami hal ini, jangan khawatir! Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab gatal pada kulit saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya agar Bunda bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman.
Penyebab Kulit dan Badan Gatal-gatal saat Hamil
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah gatal saat kehamilan, di antaranya:
1. Meningkatnya suplai darah ke kulit
Kenapa badan gatal-gatal saat hamil? Selama masa kehamilan, ada beberapa perubahan pada aktivitas tubuh Bunda. Salah satunya adalah meningkatnya suplai darah ke kulit. Peningkatan ini dapat menjadi pemicu Bunda merasakan gejala gatal-gatal saat hamil.
2. Kulit yang meregang
Bersamaan dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh Bunda saat hamil, secara otomatis permukaan kulit pun akan ikut meregang. Hal ini menyebabkan kelembaban di kulit berkurang sehingga lebih rentan merasa gatal.
3. Sensitivitas kulit meningkat
Akibat perubahan hormon, ibu hamil akan menjadi lebih sensitif terhadap banyak faktor. Hal-hal yang biasanya tidak berdampak apapun pada kulit Bunda, bisa menimbulkan reaksi berbeda saat kehamilan. Misalnya klorin pada kolam renang atau udara dingin, dapat tiba-tiba menyebabkan reaksi gatal pada kulit Bunda.
4. Keringat berlebih
Nah, ini juga bisa menjadi salah satu penyebab gatal pada kulit saat hamil. Keringat berlebih selama kehamilan bisa menyumbat kelenjar keringat, menyebabkan ruam panas yang sangat gatal. Ini sering terjadi di area yang lembap seperti lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat.
5. Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP)
Bila saat hamil Bunda menemukan bentol merah yang terasa gatal dan menyebar pada paha, pantat, bahkan seluruh tubuh, bisa jadi Bunda mengalami PUPP. Ini adalah kelainan kulit yang biasa terjadi di akhir masa kehamilan, dan bisa berlangsung hingga 4-6 minggu setelah persalinan. Masalah ini biasanya terjadi pada ibu hamil yang mengandung anak pertama atau kembar.
Sampai saat ini, para ahli belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya PUPPP. Meski sebenarnya tidak membahayakan kesehatan janin, PUPP yang tidak diatasi dengan baik bisa mengganggu aktivitas dan membuat Bunda stress. Apalagi, PUPPP biasanya terasa lebih gatal di malam hari, yang seharusnya menjadi waktu istirahat terbaik ibu hamil.
6. Obstetric Cholestasis (OC)
Biasanya, garam empedu mengalir dari hati ke sistem pencernaan. Namun pada penderita OC, aliran tersebut terganggu dan menyebabkan cairan empedu menumpuk. Akibatnya, tubuh pun menjadi gatal-gatal, khususnya pada bagian tangan dan kaki.
Penyakit ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan hanya menyerang kurang dari 1% wanita hamil. Bila Bunda mengalami OC, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk menghindari risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur atau kelahiran mati.
7. Prurigo
Bunda yang mengalami Prurigo selama kehamilan akan menemukan bintil-bintil kecil yang sangat gatal pada kulit. Hal ini biasanya terjadi karena perubahan hormon atau perubahan pada sistem imun tubuh Bunda. Meski begitu, masalah ini biasanya hanya terjadi pada 1 dari 300 wanita hamil.
8. Xerosis (kulit kering berlebihan)
Perubahan hormon dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering, yang memicu masalah kulit pada ibu hamil, termasuk rasa gatal. Kondisi ini bisa diperparah oleh cuaca kering atau penggunaan produk perawatan yang mengandung bahan kimia keras.
9. Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP)
PEP adalah ruam yang muncul di sekitar perut dan paha pada akhir kehamilan. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, PEP umumnya tidak berbahaya tetapi bisa sangat mengganggu karena rasa gatal yang intens.
10. Eczema kehamilan
Ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah mengalami eksim bisa mengalami flare-up selama kehamilan akibat perubahan hormon. Eksim menyebabkan kulit kering, merah, dan sangat gatal.
Cara Mengatasi Kulit Gatal-gatal saat Hamil
Menggaruk bagian tubuh yang gatal bisa jadi hanya memperbesar masalah, karena bisa menyebabkan infeksi dan masalah kulit lain. Karena itu, bila Bunda mengalami masalah gatal-gatal saat hamil, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya:
1. Minum air putih yang cukup
Salah satu alasan kenapa badan gatal-gatal saat hamil adalah dehidrasi atau kulit yang terlalu kering. Asupan cairan yang cukup tidak hanya penting bagi kesehatan janin, tetapi juga untuk menjaga kelembaban kulit Bunda. Bila kulit Bunda tidak kering, rasa gatal-gatal pada kulit pun lebih bisa dicegah.
2. Gunakan pelembab secara teratur
Untuk mencegah rasa gatal dan menjaga kelembaban kulit, gunakan pelembab atau lotion <>yang mengandung Calamine secara rutin. Ada baiknya Bunda memilih produk yang tidak menggunakan pewangi, untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
3. Pilih produk perawatan yang sesuai
Selama kehamilan, Bunda sebaiknya memberi perhatian dan perawatan lebih pada kulit. Gunakan baby oil atau minyak kayu putih sehabis mandi dan sebelum tidur. Bunda juga bisa menggunakan gel lidah buaya atau bedak menthol setelah mandi untuk mengurangi rasa gatal-gatal pada kulit.
Untuk mengatasi masalah gatal-gatal saat hamil, Bunda bisa menggunakan Zwitsal Baby Face & Body Care Cream. Krim bayi ini mengandung 10x Prebiotic Moisturizer, Vitamin E, dan Chamomile yang bisa membantu memberi kelembapan 24 jam agar kulit tidak kering. Pelembap ini juga telah teruji Hypo-Allergenic, sehingga mengurangi risiko alergi. Tak hanya penting untuk bayi, produk Zwitsal yang terbuat dari bahan-bahan lembut juga bisa bermanfaat untuk Bunda, lho.
4. Hindarkan sabun di daerah gatal
Jika mengalami gejala gatal-gatal saat hamil, Bunda sebaiknya lebih berhati-hati ketika mandi. Sebisa mungkin hindari penggunaan sabun pada daerah yang gatal, karena akan menyebabkan kulit kering dan semakin gatal.
5. Redakan dengan kompres dingin
Daripada menggaruknya, meredakan gatal-gatal pada kulit lebih baik dilakukan dengan memberi sensasi dingin pada kulit. Hal ini bisa Bunda lakukan dengan membilas atau mengompres bagian yang gatal dengan air dingin atau es.
6. Gunakan pakaian longgar
Untuk mengurangi gatal-gatal saat hamil, gunakan pakaian yang longgar dan berbahan katun. Hal ini agar keringat Bunda dapat terserap dengan baik, dan tidak membuat rasa gatal semakin parah. Selain itu, pakaian yang terlalu ketat akan menggesek kulit dan menyebabkan iritasi.
7. Ganti dengan deterjen khusus
Saat kulit Bunda menjadi lebih sensitif selama kehamilan, bahan kimia pada deterjen bisa menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit. Karena itu, coba ganti deterjen pencuci pakaian atau sabun dengan produk yang lebih lembut atau tanpa pewangi.
8. Hindari mandi dengan air terlalu panas
Tak hanya berpotensi menimbulkan ruam dan gatal-gatal, air yang terlalu panas juga bisa berisiko merusak perkembangan sel janin. Pastikan air mandi Bunda tak lebih dari suhu 45 derajat Celcius agar tetap aman.
9. Pasang humidifier di rumah
Udara yang terlalu kering bisa berpotensi menambah rasa gatal-gatal saat hamil yang dirasakan Bunda. Karena itu, tak ada salahnya memasang humidifier di rumah atau kamar Bunda. Perangkat ini akan membantu menjaga agar udara tidak terlalu kering.
10. Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan kulit
Makanan kaya vitamin C, E, dan omega-3 dapat membantu menjaga elastisitas dan kesehatan kulit, serta mencegah kekeringan.
Gatal-gatal pada kulit saat hamil memang sering kali mengganggu, tapi bukan berarti harus dibiarkan. Setelah mengetahui berbagai penyebab gatal-gatal saat hamil dan cara mengatasinya, kini Bunda bisa mengambil langkah-langkah tepat untuk merasa lebih nyaman selama kehamilan.
Jangan lupa, jika gatal semakin parah atau muncul gejala yang tak biasa, segera konsultasikan dengan dokter, ya, Bun! Kenyamanan Bunda sangat penting, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kesehatan si kecil di dalam kandungan.