Lewati ke:
7 Oktober 2024
Bunda pasti merasa cemas dan tak sabar menanti kelahiran si kecil ketika waktu perkiraan persalinan semakin dekat. Apalagi jika ini kehamilan pertama, Bunda mungkin bertanya-tanya tentang ciri-ciri kontraksi yang menandakan persalinan sudah dimulai. Apa yang terjadi pada tubuh saat kontraksi dan kapan perlu langsung ke rumah sakit? Untuk mempersiapkan diri, yuk cari tahu selengkapnya tentang kontraksi kehamilan di artikel ini.
Apa Itu Kontraksi?
Kontraksi kehamilan adalah pengerutan dan pengenduran otot-otot rahim yang membantu mendorong bayi keluar dari rahim selama proses persalinan. Kontraksi ini bisa terjadi selama kehamilan, tetapi kontraksi yang menandakan persalinan biasanya lebih teratur, lebih kuat, dan lebih sering terjadi.
Jenis-jenis Kontraksi Kehamilan
Nah, kontraksi ini juga bisa dibedakan dalam beberapa jenis atau tahapan, jika dilihat dari intensitasnya. Apa saja?
1. Braxton hicks (kontraksi palsu)
Kontraksi ini sering kali tidak teratur dan biasanya tidak menyakitkan. Tekanannya mulai terjadi pada pertengahan kehamilan dan bisa semakin sering seiring berjalannya waktu. Kontraksi ‘palsu’ ini akan membantu mempersiapkan rahim untuk persalinan, tetapi ini bukan tanda bahwa persalinan sudah dimulai, ya.
2. Kontraksi persalinan sejati
Ini adalah kontraksi yang menunjukkan bahwa persalinan sudah dimulai. Tekanannya lebih kuat, lebih teratur, dan semakin intens seiring berjalannya waktu. Kontraksi persalinan sejati biasanya dimulai di punggung bawah dan menyebar ke perut bagian depan.
3. Kontraksi persalinan awal (latent phase)
Pada tahap awal persalinan, kontraksi biasanya berlangsung sekitar 30-45 detik dengan jarak waktu 5-30 menit di antara kontraksi. Kontraksi ini mungkin tidak terlalu intens tetapi menjadi lebih kuat dan lebih sering seiring berjalannya waktu.
4. Kontraksi aktif
Pada fase ini, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering, berlangsung sekitar 45-60 detik dengan jarak waktu 3-5 menit di antara kontraksi. Ketika memasuki fase atau jenis kontraksi melahirkan ini, Bunda sudah harus mempertimbangkan untuk pergi ke rumah sakit atau tempat persalinan.
5. Kontraksi transisi
Ini adalah tahap akhir sebelum kelahiran bayi. Kontraksi melahirkan berlangsung sekitar 60-90 detik dengan jarak waktu 30 detik hingga 2 menit di antara kontraksi. Ini adalah fase yang paling intens tetapi juga yang terpendek.
Penyebab Kontraksi
Penyebab utama terjadinya kontraksi tentunya adalah proses persalinan yang mulai berjalan. Meski demikian, sebenarnya ada hal lain pula yang menyebabkan terjadinya kontraksi.
1. Hubungan intim
Kontraksi yang sebenarnya merupakan bagian dari tahapan persalinan yang dimulai dengan dilepaskannya hormon prostaglandin dan oksitosin secara alami. Hormon ini memicu kontraksi dan rangkaian hal lain yang mempersiapkan tubuh Bunda untuk proses persalinan.
Saat berhubungan intim, tubuh Bunda mengeluarkan hormon oksitosin secara alami. Di sisi lain, sperma juga mengandung hormon prostaglandin. Kedua hal ini bisa menyebabkan terjadinya kontraksi pada Bunda yang sedang hamil.
2. Rangsangan pada puting
Pijatan lembut pada puting memicu pelepasan hormon oksitosin yang mendorong terjadinya kontraksi pada rahim. Hal ini bahkan terjadi ketika Bunda telah melahirkan si kecil. Saat menyusui si kecil setelah melahirkan, rangsangan pada puting Bunda akan menyebabkan kontraksi yang membantu mengembalikan rahim ke ukuran semula.
3. Melakukan terapi akupuntur
Terapi akupuntur biasanya dilakukan untuk merangsang energi dalam tubuh menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke titik tertentu pada tubuh. Energi dalam tubuh akan bertindak atas fungsi sistem atau organ tertentu. Hal ini dapat merangsang aktivitas rahim dan pergerakan bayi sehingga bisa memicu kontraksi.
4. Aktivitas berjalan
Aktivitas berjalan membantu bayi bergerak ke bawah menuju panggul Bunda sehingga leher rahim akan mulai terbuka sebagai jalan rahim. Hal ini kemudian memicu oksitosin yang menyebabkan kontraksi.
Mengetahui penyebab kontraksi akan membantu Bunda lebih berhati-hati, demi menghindari kontraksi di usia kehamilan terlalu dini yang bisa menyebabkan persalinan prematur. Sebaliknya, kalau usia kehamilan sudah cukup, bahkan hampir melewati due date, Bunda bisa melakukan hal-hal di atas untuk memicu persalinan secara alami. Tentu saja Bunda harus berkonsultasi pada dokter kandungan dulu, ya.
Ciri-ciri Kontraksi Melahirkan
Setelah mengetahui apa itu kontraksi? Berikut ini beberapa ciri kontraksi yang terjadi menjelang proses melahirkan:
1. Intensitas kontraksi berangsur semakin kuat
Intensitas kontraksi persalinan akan terus bertambah kuat dengan semakin dekatnya waktu persalinan. Rasa sakit bahkan tidak akan berkurang walaupun Bunda sudah mengubah posisi atau melakukan aktivitas apa pun.
2. Kontraksi semakin sering dan semakin lama
Frekuensi dan durasi kontraksi persalinan akan terus bertambah. Awalnya kontraksi terjadi dengan durasi sekitar 30-45 detik dan jarak antarkontraksi sekitar 5-30 menit. Semakin besar pembukaan, kontraksi akan terasa semakin kuat dengan frekuensi semakin sering dan durasi lebih lama, sekitar 45-60 detik dan jarak antarkontraksi 3-5 menit.
3. Rasa sakit pada punggung bawah
Pada awal proses persalinan, janin yang bergeser akan mulai menekan tulang belakang. Karena itu, awalnya kontraksi akan terasa pada bagian punggung bawah, lalu menyebar hingga perut bagian bawah. Beberapa wanita bahkan mengatakan rasa sakit saat kontraksi dirasakan pula hingga ke pinggang dan paha.
4. Ada bercak darah
Kontraksi persalinan bisa dibarengi dengan bercak darah dari vagina. Ketika rahim mulai membuka, gumpalan lendir lengket pada dinding rahim akan keluar bercampur darah. Hal ini menjadi salah satu tanda Bunda akan segera menjalani proses persalinan.
5. Pecah ketuban
Pada 15 persen proses persalinan, kontraksi dibarengi dengan ketuban yang pecah. Bisa jadi juga ketuban Bunda paru pecah selama proses persalinan atau dipecahkan oleh dokter Bunda. Namun, kalau kontraksi yang Bunda rasakan dibarengi dengan ketuban yang pecah, bisa dipastikan kontraksi yang Bunda rasakan adalah kontraksi yang sebenarnya.
Ciri-ciri Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu, atau kontraksi Braxton-Hicks, adalah hal normal yang terjadi selama kehamilan. Biasanya terjadi saat kandungan berusia di atas 34 minggu, tetapi kadang juga bisa terjadi pada trimester kedua. Kontraksi ini membantu mengalirkan darah ke plasenta dan melemaskan rahim, meski tidak menyebabkan pembukaan rahim.
Penyebab kontraksi palsu bisa termasuk aktivitas fisik berlebihan, dehidrasi, hubungan intim, stres, sentuhan pada perut, atau kandung kemih penuh. Meski kontraksi ini tidak menandakan persalinan sebenarnya, mereka mempersiapkan tubuh Bunda untuk persalinan.
Jika Bunda mengalami Braxton-Hicks, cobalah berjalan sebentar untuk mengatasi ketidaknyamanan. Jika kontraksi terjadi saat berjalan, rileks dan beristirahat. Mandi air hangat, mendengarkan musik, atau menikmati teh atau susu hangat juga bisa membantu Bunda merasa lebih nyaman.
Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu
Bagaimana cara membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi yang sebenarnya? Berikut adalah ciri-ciri kontraksi palsu.
1. Tidak sakit
Braxton-Hicks memang membuat Bunda merasa tidak nyaman. Namun, intensitas rasa sakit kontraksi palsu tidak sekuat kontraksi sebenarnya.
2. Frekuensi tidak rutin
Kontraksi kehamilan yang sebenarnya terjadi dengan frekuensi rutin. Kalau kontraksi yang Bunda rasakan terjadi dengan tidak teratur, dengan jarak berbeda-beda, kadang-kadang cepat dan kadang lama, kemungkinan kontraksi yang Bunda rasakan adalah kontraksi palsu.
3. Jarak antarkontraksi tidak berkurang
Bila waktu persalinan semakin mendekat, jarak antarkontraksi yang Bunda rasakan akan semakin berkurang. Hal ini tidak terjadi kalau kontraksi yang Bunda rasakan adalah Braxton-Hicks.
4. Kontraksi berhenti atau berkurang bila bunda mengubah posisi
Saat merasakan kontraksi, coba ganti posisi tubuh Bunda. Cari posisi lain yang lebih nyaman. Kalau kontraksi berhenti dan tidak kembali lagi, kontraksi yang Bunda rasakan adalah Braxton-Hicks. Ini salah satu perbedaan kontraksi asli dan palsu yang paling jelas.
5. Durasi kontraksi tidak bertambah lama
Durasi kontraksi menjelang persalinan akan terus bertambah lama seiring bertambahnya pembukaan rahim Bunda. Hal ini tidak akan terjadi pada kontraksi palsu.
6. Intensitas kontraksi tidak bertambah kuat
Kalau intensitas rasa sakit kontraksi yang Bunda rasakan tidak bertambah kuat, kontraksi yang Bunda rasakan adalah kontraksi palsu.
7. Kontraksi hanya terasa di bagian depan perut
Pada kontraksi palsu, kontraksi hanya terasa di bagian depan perut dan pelvis. Pada kontraksi persalinan yang sebenarnya, kontraksi mulai terasa di bagian punggung bawah dan bergerak ke bagian depan perut.
Cara Mengatasi Rasa Sakit Saat Terjadi Kontraksi Melahirkan
Kontraksi persalinan memang terasa sakit, dan rasa sakitnya akan semakin kuat seiring dengan pembukaan yang semakin membesar. Masalahnya, waktu yang dibutuhkan mulai dari pembukaan 1 hingga 10 bisa sangat lama, terutama pada kehamilan pertama yang dapat berlangsung hingga 20 jam.
Padahal, Bunda perlu menyimpan energi untuk tahap persalinan berikutnya, yaitu tahap mengejan atau mendorong bayi. Oleh karena itu, tahap kontraksi sebaiknya tidak menghabiskan energi Bunda.
Meskipun tidak banyak yang bisa dilakukan untuk sepenuhnya menghilangkan rasa sakit, Bunda bisa mencoba beberapa hal berikut untuk membantu mengatasinya.
1. Lakukan teknik pernapasan
Teknik pernapasan saat persalinan biasanya dipelajari di kelas prenatal yang bisa Bunda ikuti sejak semester ke-2. Selain mengatasi kontraksi persalinan, teknik pernapasan juga memastikan janin mendapatkan oksigen yang cukup. Ini menjadikan tubuh tetap mendapatkan aliran darah dan pasokan nutrisi yang dibutuhkan.
2. Berikan tambahan oksigen
Teknik pernapasan memang bisa membantu Bunda. Namun, saat intensitas rasa sakit semakin kuat, dokter biasanya akan memberikan Bunda tambahan oksigen agar persalinan berjalan dengan lancar. Bila mendapatkan oksigen cukup, Bunda bisa mendapatkan energi yang cukup pula.
3. Rileks
Membaca buku, mendengarkan musik, menonton TV, atau aktivitas lain yang membuat Bunda merasa rileks akan melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi rasa sakit. Berpelukan dengan pasangan juga bisa membantu, lho.
4. Pijat
Minta suami atau pendamping Bunda saat melahirkan untuk memijat bagian bawah punggung atau bagian bahu Bunda untuk mengurangi rasa sakit. Pijatan juga membuat Bunda merasa rileks dan membantu tubuh melepaskan hormon endorfin. Agar lebih aman, pastikan kepada dokter kandungan atau bidan, apakah daerah tubuh yang boleh dipijat tanpa menghambat atau membahayakan proses persalinan.
5. Ubah posisi
Ada beberapa posisi yang bisa membuat Bunda lebih nyaman dan membantu proses persalinan. Bunda bisa mencoba berdiri atau menggerakkan pinggul untuk membantu bayi bergerak ke bawah. Berlutut dengan satu kaki diangkat dan telapak tangan menempel pada lantai, tidur menyamping, atau menungging juga bisa dicoba. Hindari posisi telentang karena akan membuat kontraksi terasa lebih lama dan menyakitkan.
6. Berikan kehangatan ekstra
Rasa hangat membuat otot Bunda menjadi lebih rileks dan meringankan rasa sakit. Bunda bisa mencoba mandi air hangat, kompres air hangat, atau menempelkan botol berisi air panas pada tubuh Bunda. Agar lebih aman, botol air panas sebaiknya dibungkus dengan handuk atau kain tipis dulu, ya.
7. Hirup aromaterapi
Menggunakan minyak esensial seperti lavender dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh selama persalinan. Lavender dikenal karena sifatnya yang menenangkan dan dapat mengurangi kecemasan serta rasa sakit. Bunda bisa menambahkan beberapa tetes minyak lavender ke dalam diffuser untuk menyebarkan aroma yang menenangkan di ruangan.
Proses persalinan memang sulit dan penuh perjuangan, jadi wajar jika Bunda merasa khawatir. Dengan persiapan yang cukup dan dukungan dari pendamping serta dokter, proses persalinan bisa berjalan lancar. Hal penting adalah menghindari stres karena dapat berdampak buruk pada persalinan.
Untuk mengalihkan pikiran dari kekhawatiran, Bunda bisa memikirkan barang-barang untuk menyambut si kecil, mulai dari tempat tidur, pakaian, hingga produk perawatannya.
Demi kepraktisan, Ayah dan Bunda bisa memilih Zwitsal Natural Essential Gift Set. Paket ini lengkap dengan Baby Bath Hair & Body Aloe Vera dengan 4x Prebiotic Moisturizer yang melembapkan, Baby Shampoo untuk rambut bayi yang tampak tebal dan hitam, serta Baby Oil untuk melembutkan kulit dan pijat bayi.
Selain itu, ada Minyak Telon untuk menghangatkan dan meredakan perut kembung, Baby Cologne agar si kecil harum dan segar seharian, serta Baby Skin Protector Lotion untuk melindungi dari gigitan nyamuk dan serangga. Di dalam gift set ini juga terdapat booklet perawatan bayi dan mainan mandi. Paket ini sangat membantu Ayah dan Bunda merawat si kecil sehari-hari.
Ingat, setelah persalinan berakhir, Bunda akan bertemu dengan bayi kecil yang telah ditunggu selama 9 bulan. Rasa bahagia yang Bunda rasakan akan sebanding dengan perjuangan selama persalinan.