Lewati ke:
7 November 2024
Menggendong bayi adalah pengetahuan dasar seputar bayi baru lahir yang wajib diketahui oleh orang tua baru, karena ternyata, cara menggendong yang benar bisa mendorong perkembangan otak si Kecil dengan optimal. Menurut penelitian Prof. Darcia Narvaez dari Fakultas Psikologi di Universitas Notre Dame, menggendong bayi bisa meningkatkan potensi perkembangan otak, sehingga bayi tumbuh lebih cerdas dan penuh kasih. Selain sebagai momen bonding, menggendong juga membantu membangun rasa aman dan kepercayaan diri pada bayi. Yuk, pelajari cara menggendong bayi yang benar sesuai usia untuk memaksimalkan manfaatnya, Bun!
Cara Menggendong Bayi yang Benar Sesuai Usianya
Menggendong bayi dengan benar bukan hanya soal kenyamanan, Bun, tetapi juga penting untuk mendukung perkembangan fisik si Kecil. Setiap tahap usia memiliki cara menggendong yang berbeda dan ini yang harus Bunda perhatikan. Simak cara menggendong bayi baru lahir yang benar sesuai usia berikut ini.
Bayi usia 0-3 bulan
Karena pada umur ini tulang bayi masih belum kuat, cara menggendong yang paling aman adalah dengan membaringkannya di lengan. Pastikan Bunda menopang leher, kepala, punggung, dan bokong bayi dengan baik. Bunda bisa menggendongnya dalam posisi horizontal seperti menggendong ayunan atau posisi cradle hold, yaitu menyandarkan tubuh bayi ke dada Bunda dengan satu tangan menopang leher dan satu lagi di bawah bokong.
Selain itu, posisi shoulder hold juga cocok untuk bayi di usia 0-3 bulan yang mulai dapat menegakkan kepala. Bunda bisa menyandarkan kepala bayi di bahu dan menopang lehernya dengan tangan.
Bayi usia 4 bulan
Pada umur ini, bayi mulai memiliki kontrol leher yang lebih baik, tapi tetap membutuhkan topangan. Posisi belly hold bisa digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan pada perut bayi, yakni dengan menengkurapkan bayi di lengan Bunda dengan dada sebagai penyangga. Selain itu, bayi juga bisa digendong dalam posisi duduk dengan kepala bersandar di dada Bunda dan menghadap ke depan.
Bayi usia 5 bulan
Biasanya pada umur 5 bulan bayi sudah bisa menopang kepalanya dengan baik. Si Kecil mulai lebih kuat dan penasaran dengan sekitarnya. Pada tahap ini, Bunda bisa mulai menggunakan posisi gendong pinggul, yaitu kaki bayi melingkar di pinggang Bunda dengan punggung atau bokong disangga oleh tangan. Lap hold juga bisa digunakan saat bayi berada di pangkuan Bunda, misalnya saat menyusui atau menenangkan bayi.
Kalau bayi tampak belum mampu menopang kepalanya dengan baik, tunda dulu gaya menggendong ini. Namun, jika si Kecil nyaman, Bunda juga bisa mengajaknya melihat ke depan dengan posisi menghadap keluar, tetapi pastikan punggung dan lehernya didukung dengan baik.
Bayi usia 6 bulan
Pada usia 6 bulan, bayi memiliki kontrol otot leher dan punggung yang lebih baik, sehingga lebih mudah untuk posisi menghadap ke luar. Anda bisa menggendongnya di punggung dan menghadap ke depan, sehingga si Kecil bisa melihat sekelilingnya. Pastikan kedua tangan Bunda menopang bokong dan punggungnya. Gunakan juga gendongan yang bisa menjaga posisi kakinya dalam bentuk “M” untuk menghindari risiko pada sendi panggul.
Bayi usia 10 bulan
Bayi di usia ini mulai lebih kuat, aktif, dan beratnya sudah meningkat. Pada usia ini, Bunda sudah bisa mendudukkan si Kecil di pundak Bunda dengan tangan Bunda menyangga sisi kiri dan kanan tubuhnya.
Kesalahan Menggendong Bayi yang Jarang Disadari
Memang, menggendong bayi terkesan sebagai hal yang simpel dan mudah dilakukan. Namun, ada beberapa kesalahan yang tidak disadari bisa berisiko bagi perkembangan tubuh bayi, lho. Ayah dan Bunda wajib menghindari beberapa cara menggendong bayi yang salah ini!
1. Tidak menopang leher bayi dengan benar
Pada bayi yang belum memiliki kontrol kepala yang kuat, menggendong tanpa dukungan leher yang memadai dapat menyebabkan tekanan pada leher dan tulang belakang. Karena itulah, selalu letakkan tangan Ayah dan Bunda untuk menopang leher si Kecil, terutama dalam beberapa bulan pertama.
2. Posisi kaki tidak tepat
Posisi kaki yang menggantung lurus saat digendong bisa menekan sendi panggul bayi. Cara menggendong bayi yang salah ini biasanya sering terjadi pada gendongan depan, dengan kaki yang tidak dalam posisi "M" atau "frog position". Cara menggendong bayi baru lahir yang benar sesuai usia ini penting untuk perkembangan panggul yang sehat.
3. Menggendong menghadap keluar terlalu dini
Saat lehernya belum cukup kuat, posisi menggendong ini dapat membuat bayi mengalami ketegangan otot. Ingat ya Bun, posisi ini hanya disarankan ketika bayi memiliki kontrol leher yang baik, biasanya setelah usia 5-6 bulan.
4. Menggunakan gendongan yang tidak ergonomis
Tidak semua gendongan dirancang untuk mendukung punggung dan pinggul bayi. Menggunakan gendongan dengan bentuk yang kurang baik bisa menyebabkan bayi tidak nyaman dan menghambat perkembangan tulang belakang. Pilihlah gendongan yang mendistribusikan berat bayi secara merata.
5. Membiarkan si Kecil terlalu lama di gendongan
Meskipun menggendong bayi dapat memberikan kenyamanan, penting untuk memberikan bayi waktu jeda di luar gendongan. Terlalu lama berada di dalam gendongan bisa menyebabkan bayi berkeringat berlebihan, yang bisa memicu ruam atau biang keringat.
Untuk menjaga agar kulit si Kecil tetap segar dan kering, pertimbangkan menggunakan bedak bayi yang diformulasikan khusus untuk bayi. Bunda bisa memakai Zwitsal Baby Powder Aloe Vera yang mengandung bahan-bahan yang lembut dan aman untuk kulit bayi, seperti ekstrak Aloe Vera dan Mineral Oil. Formulanya membantu mengurangi kelembapan di area lipatan tubuh sehingga si Kecil tetap nyaman sepanjang hari.
6. Menggendong terlalu ketat atau longgar
Menggendong bayi terlalu ketat dapat membuatnya sulit bernapas, sementara menggendong terlalu longgar bisa membuat bayi tidak aman. Pastikan gendongan diatur sesuai dengan kenyamanan dan keamanan, dengan ruang cukup untuk bernapas.
7. Mengabaikan postur tubuh saat menggendong
Tak hanya untuk si Kecil, posisi menggendong yang benar juga dianjurkan untuk Ayah dan Bunda. Cara menggendong bayi yang salah juga bisa berpengaruh pada kesehatan orang tua. Salah postur saat menggendong dapat menyebabkan sakit punggung atau cedera.
Dengan cara menggendong yang tepat, bayi pun akan merasa nyaman dan terhindar dari risiko cedera. Saat digendong, dia pun mendapat stimulasi lebih banyak dari lingkungan sekitarnya yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Sumber:
bidanku.com/index.php?/tips-aman-menggendong-bayi-sesuai-usianya
female.kompas.com/read/2009/08/29/14552321/menggendong.bayi.ada.caranya
female.kompas.com/read/2012/10/31/11170271/8.Cara.Cerdas.Memanjakan.Bayi
ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/83117/Cara-Menggendong-Pengaruhi-Kesehatan-Mental-Anak