Lewati ke:
26 November 2024
Menjaga kebersihan telinga bayi adalah bagian penting dari perawatan sehari-hari, karena kotoran telinga dapat mengganggu pendengaran dan kenyamanan si Kecil. Namun, telinga bayi yang masih sangat sensitif memerlukan teknik pembersihan yang tepat dan lembut. Yuk, pelajari cara-cara membersihkan telinga bayi yang aman, tanpa risiko iritasi atau cedera, sehingga Bunda bisa merawat si Kecil dengan tenang dan nyaman.
Cara Membersihkan Telinga Bayi dengan Aman
Membersihkan telinga bayi harus dilakukan dengan hati-hati karena struktur telinga mereka yang masih sangat sensitif. Kebersihan telinga bayi tidak hanya membantu menjaga kenyamanan si Kecil, tetapi juga mendukung kesehatan pendengarannya. Berikut adalah beberapa metode aman yang bisa Bunda coba untuk membersihkan telinga bayi tanpa risiko iritasi atau cedera.
1. Hindari mengorek telinga dengan cotton bud
Cotton bud atau kapas bertangkai bukan pilihan yang aman untuk membersihkan telinga bayi, karena dapat mendorong kotoran masuk lebih dalam atau bahkan melukai saluran telinga¹. Sebagai alternatif, Bunda bisa membersihkan bagian luar telinga saja, memastikan area yang terlihat tetap bersih dan sehat.
2. Gunakan kain lembut yang dilembapkan
Cara membersihkan telinga bayi bagian luar adalah dengan menggunakan kain lembut yang dibasahi air hangat. Pastikan kainnya bersih dan peras airnya hingga lembap, bukan basah. Usap lembut bagian luar telinga dan area di belakang telinga bayi. Ini membantu membersihkan kotoran yang menempel tanpa memberikan tekanan pada telinga.
3. Cuci telinga dengan air hangat
Saat mandi, Bunda dapat membersihkan telinga bayi dengan lembut menggunakan air hangat. Basahi kain lembut atau waslap dengan air hangat, lalu usap perlahan bagian luar telinga untuk mengangkat kotoran dan menjaga kebersihannya. Pastikan untuk tidak memasukkan air atau kain terlalu dalam.
4. Bersihkan lipatan di belakang telinga
Jangan lupa untuk membersihkan lipatan di belakang telinga bayi, karena area ini sering kali terlewat saat mandi. Kotoran, keringat, dan minyak alami bisa menumpuk di lipatan tersebut, menyebabkan iritasi atau bau tidak sedap jika tidak dibersihkan.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Bunda bisa menggunakan baby oil selain waslap. Baby oil bisa membantu melunakkan kotoran yang menempel, sehingga lebih mudah dibersihkan sambil tetap menjaga kelembutan kulit bayi.
5. Gunakan produk bayi yang aman dan lembut
Selain kebersihan telinga, perawatan kulit di area sekitar telinga juga penting. Pastikan Bunda menggunakan produk yang aman untuk menghindari risiko iritasi. Hindari menggunakan minyak biasa, seperti zaitun atau kelapa, untuk membersihkan telinga bayi. Meskipun berasal dari bahan alami, formulanya belum tentu terjaga atau sesuai dengan pH kulit bayi.
Untuk menghindari iritasi atau reaksi alergi yang tidak diinginkan, Bunda bisa menggunakan Zwitsal Baby Oil. Mengandung Mineral Oil dan Vitamin E, formulanya sudah teruji hypoallergenic dan lembut di kulit bayi yang sensitif. Karena formulanya yang lembut, Baby Oil ini tak hanya bisa Bunda gunakan untuk membersihkan telinga. Bunda juga bisa menggunakannya sebagai minyak pijat bayi, membantu melembutkan kulit si Kecil, hingga membersihkan cradle cap atau kerak kepala pada bayi!
6. Pastikan telinga kering setelah mandi
Cara membersihkan telinga bayi berikutnya adalah dengan menjaganya tetap bebas dari lembap. Setelah mandi, penting untuk memastikan area telinga si Kecil benar-benar kering agar tidak ada kelembapan yang tertinggal. Gunakan kain bersih dan lembut untuk menepuk-nepuk bagian luar telinga dengan lembut, hindari menggosok terlalu keras.
Pastikan Bunda hanya membersihkan bagian luar telinga dan tidak memasukkan apa pun ke dalam lubang telinga, ya. Menjaga telinga tetap kering membantu mencegah penumpukan kelembapan yang dapat memicu infeksi, terutama infeksi jamur atau bakteri yang bisa berkembang di area yang lembap.
7. Perhatikan tanda-tanda penumpukan kotoran
Telinga bayi sebenarnya memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan kotoran, tetapi ada kalanya terjadi penumpukan. Jika Bunda melihat banyak kotoran menumpuk atau bayi menunjukkan tanda ketidaknyamanan seperti sering menarik-narik telinga, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hindari mencoba membersihkan terlalu dalam, dan gunakan hanya metode yang lembut.
Cara Membersihkan Kotoran Telinga Anak yang Sudah Mengeras
Terkadang, kotoran telinga pada anak bisa mengeras, membuatnya sulit dibersihkan dengan cara biasa. Bun, jangan tergoda untuk menggunakan cotton bud. Coba beberapa langkah berikut yang bisa dilakukan untuk melunakkan dan mengeluarkan kotoran telinga yang mengeras pada anak. Langkah ini tergolong aman dan ramah untuk kulit sensitif mereka.
Gunakan baby oil. Teteskan 1 atau 2 tetes baby oil ke dalam telinga anak, lalu miringkan kepalanya agar minyak tetap di telinga selama beberapa menit. Setelah itu, miringkan kepala ke arah berlawanan untuk membiarkan minyak dan kotoran keluar dengan sendirinya. Lap bagian luar telinga dengan kain lembut.
Gunakan tetes telinga khusus, yang tersedia di apotek. Tetes ini aman digunakan pada bayi dan membantu melunakkan kotoran yang mengeras, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Ikuti petunjuk pemakaian pada kemasan dan pastikan berkonsultasi dengan apoteker atau dokter jika Bunda ragu.
Bersihkan dengan air hangat dan waslap setelah kotoran dilunakkan dengan baby oil atau tetes telinga. Usap perlahan pada bagian luar telinga untuk mengangkat kotoran yang sudah melunak tanpa memasukkan apa pun ke dalam telinga.
Konsultasikan dengan dokter THT jika kotoran sangat keras atau menyumbat, apalagi jika menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan pendengaran. Dokter dapat membersihkan kotoran dengan cara yang lebih aman dan efektif, seperti menggunakan alat irigasi telinga, alat suction atau metode lain yang lembut dan sesuai usia anak.
Menjaga kebersihan telinga bayi dengan cara yang aman dan tepat sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan pendengaran si Kecil. Dengan mengikuti cara membersihkan telinga bayi yang lembut dan menggunakan produk perawatan yang aman dari Zwitsal, Bunda bisa merawat telinga bayi tanpa khawatir. Jika terdapat penumpukan kotoran atau bayi tampak tidak nyaman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang aman dan tepat, ya!
Referensi:
1. Jonathan C Hobson, Jeremy A Lavy. 2005. Use and abuse of cotton buds. Diambil dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1181836/