Lewati ke:
27 Maret 2025
Bermain bersama si Kecil bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi momen berharga yang mempererat hubungan Aybun dan anak. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui olahraga. Nah, olahraga anak bukan hanya bermanfaat bagi perkembangan fisik, tetapi juga mendukung kecerdasan kognitif, emosional, serta kreativitasnya. Tak hanya itu, beberapa jenis olahraga anak juga melatih kerja sama tim dan keterampilan sosial.
Namun, tidak sedikit orang tua yang masih bingung memilih olahraga anak-anak yang seru dan mudah dilakukan. Padahal, banyak olahraga sederhana yang bisa dilakukan di rumah atau di luar ruangan. Yuk, simak berbagai jenis olahraga anak yang bisa Aybun coba bersama si Kecil!
Kenapa Olahraga Baik untuk Tumbuh Kembangnya?
Olahraga bukan hanya aktivitas fisik biasa, tetapi memiliki dampak besar pada tumbuh kembang anak. Berikut beberapa manfaat olahraga berdasarkan penelitian ilmiah:
Meningkatkan perkembangan motorik. Anak yang rutin berolahraga memiliki keterampilan motorik yang lebih baik, termasuk keseimbangan, koordinasi, dan fleksibilitas¹.
Mendukung perkembangan otak. Olahraga dapat meningkatkan fungsi kognitif anak, termasuk daya ingat dan kemampuan pemecahan masalah².
Meningkatkan kesehatan mental. Anak-anak yang aktif secara fisik cenderung memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah³.
Meningkatkan kesehatan jantung. Olahraga sejak usia dini membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko obesitas⁴.
Meningkatkan interaksi sosial. Anak yang berolahraga dalam kelompok belajar tentang kerja sama tim, komunikasi, dan empati.
Dengan begitu banyak manfaat, orang tua sebaiknya menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian anak.
Rekomendasi Olahraga untuk Anak
Apa yang bisa membuat anak bergerak aktif tanpa membuatnya cepat bosan? Aybun bisa coba ide olahraga anak berikut. Beberapa di antaranya adalah permainan sensory yang bagus untuk mendukung tumbuh kembangnya, lho!
1. Berjalan-jalan (motorik kasar dan kecerdasan naturalis)
Berjalan kaki adalah olahraga anak-anak yang paling mudah dan dapat dilakukan kapan saja. Ajak si Kecil berjalan-jalan di taman sambil mengenalkannya pada lingkungan sekitar. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan kecerdasan naturalisnya dengan mengamati berbagai makhluk hidup dan keindahan alam.
2. Menari (kinestetik dan sensorik auditori)
Menari adalah olahraga untuk anak yang menyenangkan. Hidupkan musik favoritnya, lalu menarilah bersama! Kegiatan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga melatih keseimbangan dan koordinasi motorik anak.
3. Senam (motorik kasar dan fleksibilitas)
Senam adalah olahraga ringan yang bisa dilakukan di rumah. Orang tua bisa memutar video senam anak dan mengikuti gerakannya bersama si Kecil. Agar lebih seru, ajak juga anggota keluarga lainnya untuk ikut berpartisipasi.
4. Naik sepeda (koordinasi dan keseimbangan)
Bersepeda adalah olahraga untuk anak yang mengasyikkan dan bermanfaat bagi perkembangan keseimbangan serta kekuatan otot kaki. Jika si Kecil belum bisa bersepeda sendiri, mulailah dengan sepeda roda tiga dan bantu ia belajar secara bertahap.
5. Berenang (sensory play dan motorik halus)
Bermain di air adalah favorit banyak anak! Berenang dapat meningkatkan koordinasi tubuh serta sistem keseimbangan anak. Pastikan orang tua selalu mengawasi si Kecil saat bermain di kolam renang.
6. Lompat tali (koordinasi dan keseimbangan)
Lompat tali adalah olahraga anak-anak sederhana yang melatih keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot kaki. Orang tua juga bisa ikut melompat untuk menjadikan aktivitas ini semakin menyenangkan.
7. Bermain dengan bola (koordinasi motorik dan sosial)
Aneka permainan bola seperti sepak bola, bola basket mini, atau melempar dan menangkap bola dapat membantu meningkatkan koordinasi tangan-mata serta motorik anak.
8. Bermain frisbee (koordinasi dan keterampilan motorik)
Frisbee adalah olahraga anak-anak ringan yang bisa dimainkan di taman atau halaman rumah. Aktivitas ini membantu meningkatkan koordinasi motorik serta kekuatan tangan anak.
9. Bermain hula hoop (motorik halus dan keseimbangan)
Latih keseimbangan dan kelincahan si Kecil dengan bermain hula hoop. Selain menyenangkan, olahraga ini juga bermanfaat untuk melatih fleksibilitas tubuh anak.
10. Tarik tambang (kekuatan otot dan kerja sama tim)
Permainan tradisional ini melatih kekuatan otot tangan dan kaki serta mengajarkan kerja sama tim. Orang tua bisa mengajak anak dan teman-temannya untuk bermain bersama agar semakin seru.
11. Balap karung (koordinasi dan keseimbangan)
Permainan balap karung tidak hanya seru, tetapi juga mengasah koordinasi dan keseimbangan tubuh anak. Gunakan karung yang aman dan pastikan bermain di area yang tidak berbahaya.
12. Jaga benteng (strategi dan kecepatan)
Permainan ini melatih strategi, kecepatan, dan kerja sama tim. Selain itu, anak juga belajar mengambil keputusan secara cepat dalam situasi permainan yang kompetitif.
13. Bermain layang-layang (koordinasi mata-tangan dan kesabaran)
Bermain layang-layang membantu melatih koordinasi tangan-mata serta kesabaran anak. Ajak si Kecil ke lapangan luas dan biarkan ia menikmati serunya menerbangkan layang-layang.
14. Golf mini (fokus dan koordinasi mata-tangan)
Untuk anak-anak yang lebih kecil, golf mini bisa menjadi pilihan olahraga yang menyenangkan. Permainan ini membantu meningkatkan fokus, ketelitian, dan koordinasi mata-tangan si Kecil. Bunda bisa menemukan permainan ini di beberapa mal di kota besar.
15. Panahan mini (konsentrasi dan kecepatan)
Mainan panahan yang aman untuk anak bisa menjadi cara seru untuk melatih konsentrasi dan ketepatan. Pastikan menggunakan alat yang sesuai dengan usia anak agar tetap aman.
Setelah si Kecil aktif berolahraga sambil bermain, bersihkan tubuhnya dengan Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey yang diperkaya Ekstrak Madu serta 6x Prebiotic Moisturizer. Sabun bayi ini tidak mengandung SLS/SLES dan paraben, sehingga pas untuk melembapkan kulit bayi yang kering dan sensitif, serta melindunginya dari kekeringan!
Lalu, saat berolahraga bersama anak, pastikan orang tua selalu menjadi teman bermain yang mendukung dan tidak menggurui. Tujuan utama dari olahraga ini bukan hanya mengasah keterampilan fisik anak, tetapi juga membangun kebersamaan yang penuh kasih sayang. Selamat berolahraga bersama si Kecil!
Referensi:
Dalibor Ateljevic, Fitri Agung Nanda. 2023. The impact of structured regular physical activity on the development of individual motor skills in school-aged children. Diambil dari: http://dx.doi.org/10.53863/mor.v3i2.883
Fotini Vasilopoulos, Holly Jeffrey, Yanwen Wu, Iroise Dumontheil. 2023. Multi-Level Meta-Analysis of Physical Activity Interventions During Childhood: Effects of Physical Activity on Cognition and Academic Achievement. Diambil dari: https://doi.org/10.1007/s10648-023-09760-2
Tim Carter, Michaela Pascoe, Anastasios Bastounis, Ioannis D Morres, Patrick Callaghan, Alexandra G Parker. 2021. The effect of physical activity on anxiety in children and young people: a systematic review and meta-analysis. Diambil dari: https://doi.org/10.1016/j.jad.2021.02.026
Stephen R. Daniels, Donna K. Arnett, Robert H. Eckel, Samuel S. Gidding, Laura L. Hayman, Shiriki Kumanyika, Thomas N. Robinson, Barbara J. Scott, Sachiko St. Jeor, Christine L. Williams. 2005. Overweight in Children and Adolescents: Pathophysiology, Consequences, Prevention, and Treatment. Diambil dari: https://doi.org/10.1161/01.CIR.0000161369.71722.10