Lewati ke:
26 Mei 2025
Masuk angin pada bayi adalah istilah umum yang digunakan saat si Kecil mengalami perut kembung, mual, atau terlihat tidak nyaman. Meski bukan istilah medis, banyak orang tua mengenali gejalanya sejak dini. Untuk menangani dengan tepat, penting memahami penyebab dan cara mengatasi masuk angin pada bayi, termasuk langkah pencegahan yang bisa dilakukan di rumah.
Penyebab Masuk Angin Pada Bayi
Bayi rentan terserang masuk angin yang menyebabkan perutnya menjadi kembung. Hal ini terjadi karena organ pencernaannya belum matang sehingga gas mudah berkumpul di dalam lambung atau usus bayi. Bunda tidak perlu panik bila mendapati si Kecil yang terus menangis, sering buang gas, dan perutnya keras setelah makan. Bisa jadi ini semua karena si Kecil masuk angin.
Selain organ pencernaannya yang belum matang, ada penyebab masuk angin lainnya yang juga perlu Bunda ketahui.
1. Perubahan suhu yang mendadak
Perubahan suhu yang drastis, misalnya saat bayi berpindah dari ruangan ber-AC ke tempat yang lebih panas, bisa memengaruhi kondisi tubuh bayi yang belum sepenuhnya matang dalam mengatur suhu. Bayi yang terlalu sering terpapar suhu dingin kemudian terpapar panas bisa lebih mudah terkena gejala masuk angin, seperti pilek atau kembung.
2. Paparan angin langsung
Bayi yang terkena angin secara langsung, baik itu dari kipas angin, AC, atau berada di luar ruangan saat cuaca berangin, bisa mengalami perut kembung atau merasa tidak nyaman. Angin yang masuk ke tubuh melalui pernapasan atau pori-pori bisa memicu gejala masuk angin.
3. Kelelahan
Aktivitas yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup bisa membuat anak kelelahan. Kelelahan ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga bayi atau anak menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk gejala yang sering disebut sebagai masuk angin.
4. Udara yang terlalu lembap atau ventilasi rumah yang kurang baik
Lingkungan dengan kelembapan tinggi atau kurangnya sirkulasi udara juga bisa menjadi penyebab masuk angin. Udara yang tidak bersih dapat memicu reaksi pada saluran pernapasan bayi dan membuat mereka merasa kembung atau mual.
5. Konsumsi makanan atau minuman dingin
Memberikan makanan atau minuman yang terlalu dingin, terutama dalam jumlah yang berlebihan, bisa membuat perut bayi atau anak menjadi kembung. Pencernaan yang belum matang sepenuhnya pada bayi dan anak sering kali tidak dapat menangani makanan atau minuman dingin dengan baik, sehingga menimbulkan gejala seperti masuk angin.
6. Infeksi ringan
Terkadang, gejala yang sering dikaitkan dengan masuk angin, seperti pilek atau demam ringan, bisa disebabkan oleh infeksi virus yang ringan. Sistem kekebalan tubuh bayi yang belum matang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi ini, terutama saat perubahan cuaca atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
7. Perut kembung
Ini adalah salah satu gejala utama yang sering dikaitkan dengan masuk angin pada bayi. Hal ini bisa disebabkan oleh akumulasi gas dalam perut, yang mungkin berasal dari cara makan yang salah atau makanan yang sulit dicerna.
8. Posisi menyusui yang kurang tepat
Hal ini karena udara dapat ikut terhisap lewat mulut si Kecil. Selain itu, si Kecil yang lapar tapi tidak segera disusui juga dapat mudah terkena masuk angin.
9. Pemberian susu formula pada bayi yang tidak tahan laktosa
Hal ini karena laktosa bisa menyebabkan gas terkumpul di dalam usus.
10. Peralihan ke MPASI
Bayi yang akan diberi MPASI atau berusia 6 bulan pun berisiko mengalami penumpukan gas di dalam pencernaan ketika masa peralihan dari susu ke makanan padat.
Cara Mengatasi Masuk Angin Pada Bayi
Jika si Kecil sudah terkena gejala masuk angin, tentunya hal ini akan membuatnya menjadi tak nyaman. Sedihnya, si Kecil pun bisa gelisah dan rewel sepanjang hari. Nah, Bunda bisa mencoba beberapa cara mengatasi masuk angin pada anak berikut.
1. Gunakan minyak telon
Untuk mengatasi masuk angin pada si Kecil, sebaiknya gunakan obat tradisional untuk mengurangi paparan kandungan kimia yang berbahaya bagi tubuhnya. Salah satu cara tradisional mengatasi perut kembung pada bayi adalah dengan mengoleskan minyak telon.
Minyak telon dapat membantu menghangatkan tubuh dan merangsang saraf serta pembuluh darah si Kecil sehingga aliran darahnya menjadi lebih aktif dan pertukaran oksigen pun terjadi lebih optimal. Nah, Bunda bisa menggunakan Zwitsal Minyak Telon Plus 3+1 Action.
Minyak telon ini juga diperkaya dengan Rosemary Oil untuk melembutkan kulitnya dan Lemongrass Oil untuk menghindari dari gigitan nyamuk. Ada juga kandungan Aromaterapi yang menenangkan untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak dan meredakan hidung tersumbat.
2. Pijat perut bayi
Pijat perut bayi secara lembut dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Cara mengatasi masuk angin pada anak ini membantu melancarkan pencernaan dan mengeluarkan gas berlebih di dalam perut bayi. Gunakan minyak telon atau minyak bayi untuk memudahkan pijatan.
3. Lakukan tummy time
Biarkan bayi tengkurap sejenak dengan pengawasan penuh. Posisi tengkurap membantu melepaskan gas yang terjebak di perut bayi sehingga dapat meredakan kembung.
4. Kompres hangat
Gunakan kain bersih yang direndam air hangat, kemudian peras kain tersebut dan letakkan di perut bayi. Cara mengatasi masuk angin pada anak dengan kompres hangat membantu mengurangi perut kembung dan membuat bayi merasa lebih tenang.
5. Berikan ASI atau susu
Memberikan ASI atau susu dapat membantu bayi merasa lebih nyaman. Cara mengobati masuk angin dengan ASI ini tidak hanya menghidrasi bayi, tetapi juga membantu menenangkan sistem pencernaan dan mengurangi rasa kembung.
6. Berikan makanan yang mudah dicerna (untuk anak yang lebih besar)
Jika anak sudah mulai makan makanan padat, berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, atau buah-buahan yang mengandung banyak air. Hindari makanan yang bisa memicu kembung, seperti makanan yang terlalu berlemak atau manis.
7. Pastikan bayi dalam lingkungan hangat dan nyaman
Memperhatikan suhu ruangan adalah salah satu cara mengobati masuk angin pada anak. Pastikan si Kecil tetap berada di ruangan yang hangat dan bebas dari angin langsung, seperti angin dari kipas atau AC. Suhu yang nyaman membantu bayi merasa lebih rileks dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat masuk angin.
8. Sendawakan bayi setelah menyusu
Setelah bayi menyusu, bantu bayi untuk bersendawa. Cara mengobati masuk angin ini sangat penting untuk mencegah gas terperangkap di dalam perut. Gendong bayi tegak dan tepuk punggungnya secara lembut hingga ia bersendawa.
9. Perbanyak istirahat
Pastikan bayi atau anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tubuh yang cukup istirahat akan membantu pemulihan lebih cepat dan menjaga daya tahan tubuh anak tetap optimal.
10. Konsultasi dengan dokter
Jika gejala masuk angin pada bayi berlangsung lama atau disertai dengan gejala lain seperti demam, muntah, atau diare, segera konsultasikan dengan dokter. Para dokter bisa memberi penanganan lebih lanjut dan memastikan kondisi si Kecil tetap sehat.
Cara Mengatasi Anak Muntah Karena Masuk Angin
Muntah bisa menjadi salah satu gejala masuk angin pada bayi. Umumnya disebabkan oleh gas berlebih, makanan yang sulit dicerna, atau tubuh yang tidak nyaman. Meski seringnya tidak berbahaya, muntah dapat membuat anak menjadi rewel dan kehilangan cairan.
Berikut beberapa cara mengatasi anak muntah karena masuk angin yang bisa Bunda lakukan di rumah:
1. Tetap tenang dan observasi kondisi anak
Jangan langsung panik. Amati apakah muntah disertai demam tinggi, diare, atau tanda dehidrasi. Jika ya, segera hubungi dokter.
2. Posisikan anak tetap tegak atau setengah duduk
Hindari langsung menidurkan si Kecil setelah muntah agar tidak terjadi aspirasi atau muntahan yang masuk ke saluran pernapasan.
3. Berikan cairan secara bertahap
Untuk bayi yang masih membutuhkan ASI, berikan ASI sedikit demi sedikit dalam interval yang pendek. Untuk anak yang sudah MPASI, berikan air putih atau cairan elektrolit oral jika direkomendasikan dokter.
4. Hindari memberikan makanan padat terlalu cepat
Biarkan perut si Kecil beristirahat selama 30-60 menit setelah muntah, baru berikan makanan yang mudah dicerna dalam porsi kecil.
5. Gunakan minyak telon untuk bantu menghangatkan tubuh
Minyak telon dengan kandungan aromaterapi bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman di perut dan memberikan efek menenangkan.
6. Kompres hangat pada perut
Jika bayi terlihat kembung atau perutnya keras, kompres hangat bisa membantu meredakan rasa begah dan mengurangi dorongan muntah.
Jika muntah terjadi terus-menerus dalam waktu singkat, atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, kulit pucat, atau bayi sangat lemas dan tidak mau menyusu, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan medis lebih lanjut.
Cara Mencegah Masuk Angin Pada Bayi dengan Minyak Telon
Untuk mencegah bayi mengalami masuk angin, pastikan bayi tidak terkena perubahan suhu yang mendadak, berikan istirahat yang cukup, dan hindari terlalu banyak terpapar angin langsung. Jika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda masuk angin, Bunda bisa menghangatkan tubuh bayi dan meredakan perut kembung dengan minyak telon.
Minyak telon terdiri dari minyak kayu putih yang memberikan kehangatan, Anise Oil yang dapat meredakan perut kembung, serta Coconut Oil sebagai pelembap alami untuk mencegah kulit si Kecil kering. Formulasi minyak telon dari Zwitsal telah disesuaikan untuk kulit si Kecil sehingga aman digunakan setiap hari sebagai cara mencegah masuk angin.
Cara mencegah masuk angin pada bayi dengan menggunakan minyak telon cukup sederhana dan efektif. Bunda bisa memaksimalkan khasiat minyak telon dengan mencoba beberapa langkah berikut.
1. Oleskan minyak telon secara rutin
Setelah mandi atau sebelum tidur, oleskan minyak telon di bagian perut, punggung, dada, dan telapak kaki bayi. Hal ini akan menjaga tubuh bayi tetap hangat, terutama saat cuaca dingin atau angin kencang.
2. Pijat lembut saat mengoleskan minyak telon
Lakukan pijatan lembut dengan gerakan melingkar di bagian perut dan punggung bayi. Pijatan ini membantu merangsang pencernaan serta mencegah gas terperangkap yang bisa menyebabkan kembung.
3. Gunakan minyak telon sebelum berpergian
Sebelum membawa bayi keluar rumah, terutama di pagi atau malam hari ketika suhu udara lebih dingin, oleskan minyak telon untuk memberikan lapisan perlindungan ekstra pada bayi dari udara dingin.
4. Gunakan pakaian yang hangat
Selain minyak telon, pastikan bayi mengenakan pakaian yang sesuai dan hangat saat berada di luar rumah atau di dalam ruangan ber-AC sebagai cara mencegah masuk angin.
Dengan memahami penyebab masuk angin pada bayi dan menerapkan berbagai cara mengatasi masuk angin pada bayi yang sudah dijelaskan di atas, Bunda bisa membantu si Kecil kembali merasa nyaman dan ceria. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, memastikan bayi tetap hangat, dan memperhatikan pola makan serta aktivitas hariannya. Langkah pencegahan sederhana yang dilakukan secara konsisten bisa sangat efektif untuk menghindari masuk angin sejak dini. Karena pada akhirnya, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati, bukan begitu, Bun?
Sumber:
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/atasi.bayi.kembung/001/005/188/1
http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Kala-Si-Kecil-Masuk-Angin/ Hisyam, Aien. 2013.
Panduan Praktis Zwitsal Baby Spa: Cara Baru Stimulasi Dini Buah Hati Anda. Jakarta: PT Unilever Indonesia. Zwitsal Baby Spa Fact Sheets, 19 November 2013.