Kulit
bayi memang berbeda dari kulit orang dewasa. Bila dilihat dengan mikroskop,
struktur kulit bayi terlihat lebih tipis dan renggang dengan ikatan antar sel
yang lebih longgar. Tak hanya itu, jumlah kelenjar minyak dan produksi kelenjar
keringat pada kulit bayi lebih sedikit. Itulah sebabnya, masalah gatal pada
bayi lebih rentan terjadi.
Penyebab Gatal pada Bayi
Karena
kulitnya yang sangat sensitif, berbagai faktor dapat menjadi penyebab masalah
gatal pada bayi. Bunda perlu mengetahui beberapa di antaranya untuk lebih
berhati-hati.
1. Kulit Kering
Bila
kelembapan kulit berkurang, bahkan orang dewasa pun akan merasa gatal. Risiko
gatal ini tentu semakin meningkat pada kulit bayi yang memiliki lebih sedikit
kelenjar minyak. Masalah kulit kering pada si Kecil bisa disebabkan beberapa
faktor, seperti penggunaan produk bayi yang terlalu keras atau cuaca yang
terlalu dingin.
2. Biang Keringat
Biang
keringat merupakan masalah kulit yang cukup sering terjadi pada bayi. Hal ini
terjadi karena pori-pori bayi memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan orang
dewasa. Saat kulit bayi tersumbat, keringat pun menjadi lebih sulit keluar dan
menyebabkan pori-porinya membengkak.
3. Gigitan Serangga
Gigitan
serangga seperti nyamuk atau semut memang bisa menyebabkan bentol dan rasa
gatal. Namun, apabila si Kecil mulai menunjukkan reaksi alergi yang lebih
parah, Bunda perlu waspada. Segera bawa si Kecil ke dokter saat gejala seperti
sulit bernafas, bengkak pada bekas gigitan, muntah, hingga demam mulai muncul
setelah ia digigit serangga.
4. Ruam Popok
Ruam
pada area popok juga menjadi masalah yang sering terjadi pada bayi. Cara
terbaik untuk mencegah masalah ini adalah dengan segera mengganti popok bayi
yang sudah kotor atau penuh. Dengan begitu, tidak ada kesempatan bagi bakteri
untuk berkembang. Selalu jaga area popok agar selalu kering dan tidak lembap
ya, Bun.
5. Alergi
Alergi
bisa disebabkan makanan, bulu binatang, serbuk tanaman, dan beberapa hal lain.
Pada bayi yang sensitif, gejala alergi sudah bisa muncul saat ia berusia 2-3
minggu. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan teliti mencari
penyebab alergi, kemudian menjauhkan si Kecil dari alergen tersebut.
6. Eczema
Eczema atau eksim adalah gejala gatal
dan kemerahan yang umum terjadi pada bayi. Eksim biasanya lebih rentan terjadi
pada bayi yang memiliki keturunan keluarga penderita eczema. Selain faktor keturunan, eczema juga bisa disebabkan oleh asap rokok, debu, dan tungau.
7. Dermatitis Atopik
Dermatitis
atopik merupakan radang kemerahan yang biasanya muncul di pipi, siku, atau
lutut bayi. Masalah kulit yang bisa menjadi penyebab gatal pada bayi ini bisa
terjadi karena beberapa faktor. Beberapa di antaranya alergi terhadap makanan,
debu, bulu binatang, atau bahan pakaian tertentu seperti wol yang kasar.
8. Infeksi
Kulit
bayi bisa mengalami infeksi akibat bakteri. Beberapa faktor dapat menjadi
penyebab, misalnya karena tertular dari orang lain atau lingkungan yang kurang
bersih. Infeksi pada kulit bayi biasanya menyebabkan bercak kemerahan yang
gatal dan dapat membengkak.
Cara Mencegah dan Mengatasi Gatal pada Bayi
Agar
masalah kulit tidak bertambah parah, gatal pada bayi sebaiknya tidak digaruk.
Untuk mencegah si Kecil menggaruk bagian yang gatal, Bunda bisa memakaikan
sarung tangan. Selain itu, pastikan kuku si Kecil selalu pendek agar tidak
melukai kulitnya. Berikut beberapa hal lain yang juga bisa Bunda lakukan untuk
mencegah dan mengatasi gatal pada bayi:
1.Pilih Pakaian yang Tepat
Pakaian
dengan ukuran yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi. Karena itu, pilih
pakaian bayi yang lembut, tidak kasar, dan menyerap keringat agar si Kecil
merasa nyaman dan sejuk. Hindari juga pakaian dengan bahan sintetis seperti
nilon atau polyester karena dapat
memerangkap panas.
2. Cuci Bersih Pakaian Baru
Pakaian
yang baru dibeli sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dipakaikan
kepada si Kecil. Hal ini untuk membersihkan bahan kimia tambahan yang mungkin
menempel pada pakaian. Bila perlu, gunakan deterjen khusus pakaian bayi yang
lebih lembut agar si Kecil tidak terdampak sisa deterjen yang terlalu keras.
3. Mandi dengan Air Hangat
Mandikan
bayi dengan air yang hangat-hangat kuku. Hal ini karena air yang terlalu panas
dapat membuat kulit bayi semakin kering dan gatal. Bunda juga cukup memandikan
si Kecil dua kali saja dalam sehari. Mandi terlalu sering justru akan membuat
kulit menjadi kering.
4. Keringkan Tubuh Bayi dengan Sempurna
Setiap
selesai memandikan si Kecil, pastikan Bunda mengeringkan tubuhnya secara
tuntas. Hindari menggosok kulitnya terlalu keras. Sebaliknya, gunakan handuk
yang lembut untuk mencegah iritasi dan rasa gatal.
5. Jaga Si Kecil Tidak Berkeringat
Bayi
berada pada usia aktif yang menyebabkan ia mudah berkeringat. Bila si Kecil
berkeringat, Bunda sebaiknya segera membersihkan dengan lap yang lembut. Hal
ini karena keringat dapat menjadi penyebab munculnya masalah gatal pada bayi.
6. Pastikan Kebersihan Popok
Apabila
popok si Kecil sudah basah atau kotor, Bunda harus segera menggantinya.
Bersihkan area popok tersebut hingga benar-benar kering, untuk menghindari
kondisi yang lembap. Kelembapan berlebih dapat menyebabkan bakteri berkembang
dan memunculkan rasa gatal.
7. Beri Lotion Sebelum Aktivitas Outdoor
Aktivitas
outdoor memang sangat baik untuk
mendukung tumbuh kembang si Kecil. Namun sebelum beraktivitas, ada baiknya
oleskan dulu lotion atau krim nyamuk
yang lembut dan aman untuk bayi. Hal ini dilakukan untuk mencegah gigitan serangga
pada si Kecil.
8. Gunakan Pelembab Bayi Terbaik
Untuk mencegah kulit bayi menjadi kering, gunakan produk pelembap khusus yang lembut. Produk Zwitsal Baby Cream yang merupakan rangkaian produk Zwitsal Extra Care bisa menjadi pilihan Bunda. Dengan kandungan zinc, produk ini dapat menjaga kelembaban dan mengatasi iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Bunda juga tak perlu khawatir akan risiko alergi, karena pelembap ini sudah teruji Hypo-Allergenic.
Bila tidak diatasi dengan baik, masalah gatal pada bayi bisa mengganggu aktivitas dan waktu tidurnya. Bahkan, stimulasi yang Bunda berikan juga bisa jadi tidak dapat diterima dengan baik. Jadi, jangan sepelekan masalah kulit si Kecil ya, Bun.
Sumber:
childrensmedicalgroup.org/display/PPF/DocID/40310/Nav/1/router.asp
allergy.org.nz/Allergy+help/A-Z+Allergies/Eczema.html
eczema.org.au/info/facts.html
pregnant.thebump.com/new-mom-new-dad/baby-symptoms-conditions/articles/itchy-skin-baby.aspx
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/mengatasi-biang-keringat-pada-bayi/
hellosehat.com/pusat-kesehatan/dermatologi/apa-perbedaan-psoriasis-eksim-dan-dermatitis/
idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-perawatan-kulit-pada-anak-dengan-dermatitis-atopik
ayahbunda.co.id/balita-gizi-kesehatan/gigitan-serangga-yang-wajib-diwaspadai
ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/seputar-kulit-bayi-
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/penyebab-kulit-bayi-gatal/