Lewati ke:
22 Juli 2025
Menjadi orang tua baru datang dengan banyak pertanyaan, dan salah satunya soal cara mensterilkan botol susu yang benar. Kadang, botol sudah dicuci tapi tetap muncul rasa khawatir: apakah sudah cukup aman untuk si Kecil? Bun, coba simak artikel ini untuk panduan sterilisasi yang terbukti efektif, dilengkapi langkah-langkah praktis agar prosesnya mudah diterapkan di rumah.
Kapan dan Seberapa Sering Botol Susu Harus Disterilkan?
Idealnya, botol susu bayi perlu disterilkan setiap habis digunakan. Terutama, selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, karena sistem imunnya yang masih sangat rentan di periode ini.
Sebuah studi dalam jurnal Allergy oleh van Duuren dkk. (2023)¹ mengungkap bahwa bayi yang lahir prematur memiliki sistem imun yang belum matang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi saluran napas dan komplikasi seperti wheezing. Nah, menjaga kebersihan botol susu dan peralatan makan bayi menjadi langkah preventif penting, terutama dalam fase awal ini.
Oleh karena itu, Bunda bisa mensterilkan botol di saat-saat seperti berikut:
Setelah botol pertama kali dibeli
Jika botol jatuh ke lantai atau terkena kontaminasi
Saat bayi sedang sakit atau baru sembuh
Jika botol tidak digunakan dalam waktu lama dan ingin digunakan kembali
Setelah bayi berusia di atas 6 bulan dan mulai makan MPASI, barulah sterilisasi bisa dikurangi frekuensinya. Namun, ingat Bun, kebersihannya tetap harus dijaga. Jika ragu, lebih baik tetap sterilisasi secara rutin sebagai bentuk perlindungan ekstra.
Bagaimana Cara Mensterilkan Botol Susu Bayi?
Berikut ini adalah 5 cara paling umum yang bisa digunakan untuk mensterilkan botol susu bayi. Masing-masing punya kelebihan dan Aybun sesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga.
1. Merebus dengan air panas
Ini adalah cara yang paling sederhana dan murah. Bagaimana cara mensterilkan botol susu dengan air panas? Pertama, rendam botol dalam air mendidih selama 5-10 menit. Pastikan semua bagian (termasuk dot dan tutup) terendam sempurna, ya. Setelah selesai, tiriskan dan biarkan kering di tempat bersih.
2. Menggunakan sterilizer uap (steam)
Alat elektrik ini mengandalkan uap panas untuk mensterilkan botol. Aybun cukup masukkan botol ke dalam alat, tambahkan air sesuai petunjuk, dan tunggu proses selesai. Hasilnya cepat dan higienis, kok.
3. Sterilisasi microwave
Aybun bisa tempatkan botol dalam wadah khusus untuk microwave dengan sedikit air, lalu panaskan selama 2-6 menit. Efisien, tapi pastikan bahan botol sudah tahan microwave dan tidak ada bagian logamnya.
4. Sterilizer UV
Cara mensterilkan botol susu bayi ini tergolong modern karena menggunakan cahaya ultraviolet untuk membunuh kuman. Harganya lebih mahal, tapi sangat praktis dan cocok untuk penggunaan rutin tanpa air atau panas.
5. Tablet Steril atau Cairan Khusus
Tablet atau cairan ini akan larut dalam air dingin dan bisa digunakan untuk merendam botol selama 15-30 menit. Cara mensterilkan botol susu bayi ini cocok digunakan saat bepergian atau kalau akses listrik sedang tak ada. Pastikan saja untuk membilas botol dengan air matang setelahnya jika masih ada bau bahan kimia.
Apa Saja yang Harus Diperhatikan Saat Mensterilkan Botol Susu?
Mensterilkan botol susu bayi bukan sekadar soal teknik, tapi juga soal kehati-hatian. Salah langkah sedikit saja bisa membuat sterilisasi jadi sia-sia. Berikut hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar proses sterilisasi benar-benar efektif dan aman:
Cuci tangan sebelum memulai
Selalu pastikan tangan dalam kondisi bersih sebelum menyentuh botol atau peralatan bayi. Gunakan sabun antibakteri dan air mengalir. Jika sedang di luar rumah, Bunda bisa gunakan Zwitsal Baby Wipes Rich Moisture untuk membersihkan tangan sebelum menyusun botol atau menyentuh dot steril.
Bersihkan botol sebelum disterilkan
Botol yang kotor tidak otomatis bersih hanya karena disterilkan, lho. Cuci dulu botolnya dengan sabun khusus bayi dan sikat botol, termasuk bagian dot dan tutup.
Gunakan metode yang sesuai dengan bahan botol
Tidak semua botol tahan suhu tinggi. Baca label kemasan, karena botol kaca, silikon, atau plastik BPA-free punya batasan tertentu. Pilih metode yang sesuai, entah itu rebus, uap, microwave, UV, atau pakai tablet.
Sterilkan semua komponen secara merata
Jangan hanya botolnya. Dot, ring, tutup, bahkan sendok takar susu juga harus ikut disterilkan. Semuanya menyentuh cairan susu, jadi harus diperlakukan sama, ya.
Hindari kontaminasi setelah sterilisasi
Setelah selesai, jangan langsung pegang bagian dalam botol atau dot dengan tangan kosong. Aybun bisa gunakan penjepit bersih atau tangan yang baru dicuci untuk menyusun botol yang sudah steril.
Keringkan dan simpan dengan benar
Tiriskan botol di rak khusus yang bersih dan kering. Jangan lap botol yang sudah bersih dengan kain yang belum tentu steril. Simpan di wadah tertutup untuk menjaga kebersihannya lebih lama.
Jangan campur botol steril dengan botol kotor
Pisahkan area penyimpanan botol-botol ini. Jangan letakkan botol steril bersebelahan dengan botol yang belum dicuci.
Bagaimana Cara Mensterilkan Peralatan Bayi Lainnya?
Selain botol susu, peralatan lain untuk bayi baru lahir seperti dot, empeng, sendok makan, pompa ASI, dan mangkuk bayi juga perlu disterilkan secara berkala. Pastikan saja Aybun tidak mensterilkan barang berbahan karet yang mudah meleleh atau rusak di suhu tinggi.
Dot dan empeng
Bisa disterilkan bersamaan dengan botol menggunakan metode rebus atau sterilizer.
Pompa ASI
Baca instruksi atau buku panduannya. Biasanya alat ini bisa disterilkan dengan cara direbus atau pakai sterilizer uap.
Peralatan makan bayi (sendok, mangkuk)
Jika berbahan tahan panas, bisa direbus atau dimasukkan dalam sterilizer.
Mainan gigitan bayi
Bisa dicuci dengan air hangat dan sabun, lalu direndam air matang jika perlu.
Mengetahui cara mensterilkan botol susu dengan benar adalah bagian penting dari rutinitas merawat bayi yang sering terasa sepele, tapi punya dampak besar. Apa pun metode yang Aybun pilih, yang penting adalah konsistensi dan memperhatikan langkahnya dengan benar. Dengan cara ini, Aybun bisa lebih tenang setiap kali menyusui, karena tahu si Kecil minum dari botol yang bersih dan aman.
Referensi:
1. Inger C. van Duuren, Oscar R. J. van Hengel, John Penders, dkk. 2024. The developing immune system in preterm born infants: From contributor to potential solution for respiratory tract infections and wheezing. Diambil dari https://doi.org/10.1111/all.16342